Cedera kepala adalah cedera pada tengkorak,
kulit kepala, atau otak yang disebabkan oleh trauma. Gegar otak merupakan jenis
cedera otak paling umum yang berhubungan dengan olahraga, dan diperkirakan
dalam setahun terdapat 1,6 juta sampai 3,8 juta orang mengalami gegar otak yang
disebabkan karena olahraga.
Gegar otak adalah jenis cedera otak
traumatis (TBI atau Traumatic
Brain Injury) yang terjadi ketika otak bergetar atau terguncang
cukup keras sehingga membentur tengkorak. Hal ini dapat terjadi ketika dua atlet
bertabrakan atau ketika seseorang jatuh dan kepalanya terbentur. Gegar otak
juga bisa terjadi akibat terpukul di kepala oleh peralatan olahraga. Dalam
olahraga seperti sepak bola, bahkan menyundul bola bisa menyebabkan gegar otak.
Gegar otak menyebabkan perubahan status mental seseorang dan dapat mengganggu
fungsi normal dari otak. Gegar otak yang banyak terjadi, dapat memiliki dampak
kumulatif dan jangka panjang sehingga dapat mengubah hidup seseorang.
Anda tidak harus dipukul di kepala untuk
mengalami gegar otak. Benturan di di bagian lain pada tubuh dapat menciptakan
kekuatan yang cukup untuk menggetarkan otak. Anda juga tidak selalu kehilangan
kesadaran ketika gegar otak. Gegar otak berkisar dari tahap ringan sampai
parah. Efeknya mungkin segera terlihat, atau mungkin tidak muncul sampai
beberapa jam atau bahkan beberapa hari kemudian.
Jenis lain dari cedera otak traumatis(TBI)adalah memar, yaitu luka memar pada otak yang dapat
menyebabkan pembengkakan, dan hematoma (pendarahan di otak yang mengumpulkan
dan membentuk gumpalan). Patah tulang tengkorak adalah jenis lain dari cedera
kepala yang dapat mempengaruhi otak. Kadang-kadang pada kasus patah tulang,
potongan tulang yang patah dapat melukai otak dan menyebabkan perdarahan dan
jenis cedera lainnya.
Cedera kepala
sangat berbahaya. Cedera kepala dapat menyebabkan cacat permanen, gangguan
mental, dan bahkan kematian. Bagi banyak orang, cedera kepala dianggap sebagai
risiko yang dapat diterima ketika terlibat dalam kegiatan olahraga dan
jenis-jenis kegiatan rekreasi lainnya. Tapi ada beberapa langkah yang dapat
Anda ambil untuk mengurangi risiko cedera dan melindungi diri Anda dan
anak-anak Anda
Olahraga dan Aktivitas Rekreasi yang Memiliki Risiko
Cedera Kepala yang Tinggi
Pada tahun
2008, kegiatan-kegiatan dibawah ini mengakibatkan cedera kepala dalam jumlah
tertinggi untuk segala usia:
- Bersepeda
- Sepak bola Amerika
- Bola basket
- Bisbol dan sofbol
- Naik kendaraan rekreasi bermesin seperti (kendaraan rekreasi dengan roda besar, dan ban lebar, yang dirancang untuk digunakan pada bukit pasir, pantai, atau rekreasi padang pasir), go-kart, dan sepeda motor mini
Menurut
Asosiasi Cedera Otak Amerika (Brain
Injury Association of America), lima kegiatan teratas yang menyebabkan
gegar otak pada anak-anak dan remaja berusia 5 sampai 18 tahun adalah:
- Bersepeda
- Sepak bola Amerika
- Bola basket
- Kegiatan di tempat bermain
- Sepak bola
Tanda dan Gejala dari Cedera Otak
Tanda-tanda
dari cedera otak traumatis (TBI) meliputi:
- Kebingungan
- Depresi
- Pusing atau masalah keseimbangan tubuh
- Pandangan ganda atau kabur
- Merasa berkabut atau pening
- Merasa lesu atau lelah
- Sakit kepala
- Hilang ingatan
- Mual
- Sensitif terhadap cahaya atau suara
- Gangguan tidur
- Kesulitan berkonsentrasi
- Kesulitan mengingat
Indikasi
yang menunjukkan cedera kepala yang dialami lebih serius daripada gagar otak
dan membutuhkan perawatan darurat meliputi:
- Perubahan ukuran pupil mata
- Cairan bening atau berdarah mengalir dari hidung, mulut, atau telinga
- Kejang-kejang
- Ekspresi wajah yang menyimpang dari biasanya
- Tekanan darah menurun
- Wajah Memar
- Patah tulang pada tengkorak atau wajah
- Gangguan pendengaran, penciuman, pengecap rasa, atau penglihatan
- Ketidakmampuan untuk menggerakkan satu atau lebih anggota badan
- Mudah tersinggung
- Hilang kesadaran
- Tingkat pernapasan yang rendah
- Gelisah, canggung, atau kurangnya koordinasi gerak
- Sakit kepala yang parah
- Melantur dalam berbicara atau penglihatan kabur
- Leher kaku atau muntah-muntah
- Memburuknya gejala-gejala dengan mendadak, setelah sebelumnya ada peningkatan
- Pembengkakan di lokasi cedera
Tindakan yang Tepat Untuk Otak atau Cedera Otak Lain
yang Terkait Dengan Olahraga
Jika Anda berpikir Anda mungkin mengalami
gegar otak atau mencurigai orang lain terkena gegar otak, maka langkah yang
paling penting untuk dilakukan adalah mencegah terjadinya cedera lebih lanjut.
Hentikan kegiatan apa pun yang Anda lakukan
dan beritahu orang lain bahwa Anda mungkin terkena gegar otak. Kemudian segera
dapatkan perawatan medis. Jika Anda bermain sebagai bagian dari tim, mintalah
untuk ditarik keluar dari permainan dan beritahu pelatih apa yang terjadi. Jika
rekan lain memiliki tanda-tanda seperti sedang bingung atau tiba-tiba
kehilangan koordinasi gerak, pastikan untuk melaporkan hal tersebut kepada
pelatih. Jika Anda pelatih tim dan Anda melihat adanya kemungkinan cedera,
segera tarik keluar orang tersebut dari permainan, dan pastikan bahwa orang
tersebut mendapatkan perawatan medis.
Mendapat perawatan medis sesegera mungkin adalah
penting untuk setiap cedera otak traumatis (TBI) yang berpotensi sedang parah.
Cedera yang tidak terdiagnosis dan tidak mendapat perawatan yang tepat, dapat
menyebabkan cacat dan ketidakmampuan jangka panjang. Perlu diingat bahwa
meskipun kematian akibat cedera olahraga jarang terjadi, namun cedera otak
merupaka penyebab utama kematian yang berhubungan dengan olahraga.
Gejala-gejala harus sering dimonitor dengan
seksama untuk cedera sedang sampai parah, dan mungkin memerlukan rawat inap
semalam di rumah sakit. X-ray mungkin digunakan untuk memeriksa kemungkinan
patah tulang tengkorak dan stabilitas tulang belakang. Pada beberapa kasus,
dokter mungkin melakukan CT scan atau MRI untuk memeriksa sejauh mana kerusakan
yang telah terjadi. Luka yang lebih parah mungkin memerlukan pembedahan untuk
meringankan tekanan akibat pembengkakan.
Jika dokter mengirim Anda pulang dengan
orang yang terluka, maka dokter akan menginstruksikan Anda untuk mengawasi
pasien tersebut dengan seksama. Hal tersebut mungkin melibatkan hal seperti
membangunkan pasien setiap beberapa jam untuk mengajukan pertanyaan seperti
“Siapa nama Anda?” atau “Anda berada dimana?” untuk memastikan apakah orang
tersebut baik. Pastikan Anda telah bertanya ke dokter dan memahami gejala apa
yang harus diperhatikan dan, mana yang membutuhkan perawatan medis dengan
segera.
Panduan yang digunakan mendesak dokter untuk
menjadi konservatif dalam mengobati cedera otak terkait olahraga dan untuk
tidak mengizinkan seseorang yang telah terluka untuk kembali melakukan kegiatan
yang melibatkan risiko cedera lebih lanjut sampai orang tersebut benar-benar
sembuh dari gejala. Proses penyembuhan biasanya memakan waktu beberapa minggu.
Tapi untuk gejala cedera yang parah, mungkin bisa membutuhkan waktu
berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Seseorang yang memiliki cedera
sedang sampai parah, sangat mungkin membutuhkan rehabilitasi, yang dapat
meliputi terapi fisik, terapi bicara dan bahasa, obat-obatan, konseling
psikologis, dan dukungan sosial.
Cara Mengurangi Risiko Cedera Otak yang Terkait Dengan
Olahraga
Langkah
paling penting yang perlu dilakukan adalah membeli dan menggunakan dengan benar
peralatan pelindung kepala yang telah disetujui oleh American Society for Testing
and Materials (ASTM) atau Lembaga/Departemen Kesehatan di
Indonesia. Pastikan untuk membeli ukuran yang tepat agar helm atau tutup
kepala dapat dipakai dengan pas dan benar. Menurut American Association of Surgeons Neurologis (Asosiasi
Ahli Bedah Neurologis Amerika), helm atau tutup kepala harus dipakai setiap
saat untuk kegiatan-kegiatan berikut:
- Bisbol dan sofbol
- Bersepeda
- Sepak bola Amerika
- Hoki
- Menunggang kuda
- Naik kendaraan rekreasi bermesin
- Ber-skateboard dan naik skuter
- Ski
- Ber-snowboard
- Gulat
Langkah-langkah
keamanan lain yang penting meliputi:
- Mengenakan pakaian yang memantulkan cahaya saat mengendarai sepeda di malam hari.
- Jangan menyelam di tempat yang kedalamnya lebih dari 12 meter atau dimana Anda tidak bisa melihat dasarnya atau airnya keruh.
- Pastikan bahwa area bermain anak-anak dan peralatannya aman dan dalam kondisi baik.
- Jangan biarkan anak-anak bermain olahraga yang tidak sesuai dengan usia mereka.
- Mengawasi dan mengajar anak-anak cara yang tepat dalam menggunakan peralatan olahraga.
- Jangan mengenakan pakaian yang mengganggu penglihatan.
- Ikuti semua aturan di tempat rekreasi dan kolam renang.
- Jangan ber-skateboard atau bersepeda pada permukaan yang tidak rata atau tak beraspal.
- Jangan berolahraga ketika Anda lelah atau sakit parah
Nama : Ana Arif Bawati
E-mail : anaarifbawati@gmail.com
Blog : anaarifbawati.blogspot.co.id
Blog : anaarifbawati.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar