Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang berkumpul dan tinggal di satu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Kualitas kehidupan
keluarga yang diukur dari tingkat kemampuan setiap keluarga untuk memenuhi
kebutuhan anggota keluarganya. Tahapan kualitas keluarga tersebut di bagi menjadi
5 bagian diantarnya sebagai berikut :
- Keluarga PRASEJAHTERA : keluarga yang belum mampu memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan spiritual, sandang, pangan, papan, kesehatan dan KB.
- Keluarga SEJAHTERA TAHAP I : keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial-psikologisnya. Seperti kebutuhan akan pendidikan, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi.
- Keluarga SEJAHTERA TAHAP II : keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan fisik dan sosialpsikologisnya akan tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan akan informasi.
- Keluarga SEJAHTERA TAHAP III : keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan fisik, sosialpsikologis dan pengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan secara teratur kepada masyarakt sekitarnya.
- Keluarga SEJAHTERA TAHAP III PLUS : keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya serta memiliki kepedulian yang tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga sekitarnya.
Peran Perawat
Di
dalam pembinaan terhadap keluarga tersebut, perawat mempunyai beberapa peran
antara lain :
- Pendidik : tujuan utama dari pembangunan kesehatan adalah membantu individu, keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut perawat harus mendidik keluarga agar berperilaku sehat dan selalu memberikan contoh yang positif tentang kesehatan.
- Konsultan dan Kolaborasi : perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah keamanan keluarga. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat maka hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya..
- Pemberi pelayanan kesehatan/peaksana kesehatan : sesuai dengan tugas perawat yaitu memberi Asuhan Keperawatan yang professional kepada individu, keluarga dan masyarakat. Pelayanan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbataan pengetahuan, serta kurangnya keamanan menuju kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan bersifat "promotif', `preventif', "curatif' serta "rehabilitatif' melalui proses keperawatan yaitu metodologi pendekatan pemecahan masalah secara ilmiah dan terdiri dari langkah-langkah sebagai subproses.
- Pengawas kesehatan : perawat harus melakukan “home visit” atau kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengajian tentang kebutuhan keamanan kline dan keluarga
- Role model : perilaku yang ditampilkan perawat dapat dijadikan panutan. Panutan ini digunakan pada semua tingkat pencegahan terutama PHBS. Menampilka profesionalisme dalan berkerja
- Fasilitator : perawat harus mampu menjembatani dengan baik terhadap pemenuhan kebutuhan keamanan klien dan keuarga sehingga fakto risiki dalam ketidak pemenuhan kebutuhan keamanan dapat diatasi
- Modofokasi lingkungan : perawat harus dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat dalam menunjang pemenuhan kebutuhan keamanan
- Manajer : perawat mempunyai peran dan tanggu jawab dalam mengelola pelayan, maupun pendidikan keperawatan yang berada dibawah tanggung jawabnya sesuai dengan konsep managemen keperawatab dalam kerangka paradigm keperawatan. Sebagai pengelola perawat berperan dalam memanta dan menjamin kualitas asuja keperawatan serta organisasi dan mengendalikan system kesehatan
- Penemu Kasus : erawat melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat dan dapat berpengaruh pada penurunan kesehatan, bahkan mengancam kesehatan. Selanjutnya penelitian dilaksanakan untuk menemukan faktor yang menjadi pencetus atau penyebab terjadinya permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian dan hasilnya akan diaplikasikan dalam praktek keperawatan
Masalah dan Tindak Lanjut
Kenyataan, dalam melaksanakan perannya sebagai pembina
keluarga sejahtera masih banyak ditemukan hambatan/masalah antara lain :
- Faktor Keluarga : keluarga menolak kehadiran perawat, ketidak percayaan masyarakat terhadap perawat, ada istiadat, ekonomi, dll
- Faktor Perawat : secara kuantitas jumlah perawat masih kurang. Secara kualitas, belum optimal. Hal ini terjadi karena "basic" pendidikan perawat yang berbeda-beda, kemauan menambah ilmu pengetahuan masih kurang, kepercayaan diri yang kurang. Terlalu muda khususnya bagi perawat yang ada di desa (PKD) sehingga sering diabaikan oleh masyaakat. Perilaku/kebiasaan sebagai "perawat tempo dulu" sehingga sulit berkembang menjadi Mitra Dokter. Kompensasi yang berlebihan dengan rasa sesama Corps ( " ESPRIT DE CORPS ") yang kurang. Masih ada perawat yang bekerja di luar wewenangnya sebagai perawat.
Oleh : Hastuti Wahyu Hutami
Email : wahyuhutami@gmail.com
Blog : wahyuhutami.blogspot.co.id
Blog : wahyuhutami.blogspot.co.id
i like it obat herbal amazon plus | obat herbal k muricata | harga amazon plus | cara beli herbal amazon plus | harga k muricata | cara beli k muricata | obat herbal kelenjar tiroid
BalasHapustogel sgp
BalasHapusAgen TOGEL Online Terpercaya.
Jangan Salah Pilih BO, POIN4D 100% Fair Play.
Minimal DP/WD Rp.20.000
Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
📞Pin BBM : D1A279B6
📞Pin BBM : 7B83E334
📞Whatsapp : +85598291698
📞Skype : Poin.4D
📞Line : +85598291698