Gangguan tidur pada
lansia adalah sebuah hal yang sering di alami oleh kelompok usia lanjut
(lansia). Gangguan tidur pada lansia ini di sebabkan oleh banyak faktor
penyebab, baik itu faktor fisik, psikologis maupun mental. Ganggun tidur pada
lansia bisa berupa gangguan kesulitan tidur atau insomnia ataupun gangguan mempertahankan waktu tidur
nyenyak. Insomnia
adalah kondisi saat seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak bisa
tidur cukup lama sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tubuh meski dia memiliki
kesempatan untuk melakukannya. Hal tersebut menyebabkan kondisi fisik penderita
insomnia menjadi tidak cukup fit untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.
Gangguan tidur pada lansia dapat bersifat nonpatologik karena faktor usia danada pula gangguan tidur spesifik yang sering ditemukan pada lansia. Ada beberapa gangguan tidur yang sering ditemukan pada lansia.
Insomnia Primer
Ditandai dengan:
Gangguan tidur pada lansia dapat bersifat nonpatologik karena faktor usia danada pula gangguan tidur spesifik yang sering ditemukan pada lansia. Ada beberapa gangguan tidur yang sering ditemukan pada lansia.
Insomnia Primer
Ditandai dengan:
- Keluhan
sulit masuk tidur atau mempertahankan tidur atau tetap tidak segar
meskipun sudah tidur. Keadaan ini berlangsung paling sedikit satu bulan
- Menyebabkan
penderitaan yang bermakna secara klinik atau impairmentsosial,
okupasional, atau fungsi penting lainnya.-Gangguan tidur tidak terjadi
secara eksklusif selama ada gangguan mental lainnya.
- Tidak
disebabkan oleh pengaruh fisiologik langsung kondisi medik umum atau zat.
Insomnia kronik
Disebut juga insomnia
psikofisiologik persisten. Insomnia ini dapatdisebabkan oleh kecemasan; selain
itu, dapat pula terjadi akibat kebiasaan atau pembelajaran atau perilaku
maladaptif di tempat tidur. Misalnya, pemecahan masalahserius di tempat tidur,
kekhawatiran, atau pikiran negatif terhadap tidur ( sudah berpikir tidak akan
bisa tidur). Adanya kecemasan yang berlebihan karena tidak bisatidur
menyebabkan seseorang berusaha keras untuk tidur tetapi ia semakin tidak bisa
tidur.
Insomnia idiopatik
Insomnia idiopatik
adalah insomnia yang sudah terjadi sejak kehidupan dini.Kadang-kadang insomnia
ini sudah terjadi sejak lahir dan dapat berlanjut selamahidup. Penyebabnya
tidak jelas, ada dugaan disebabkan oleh ketidakseimbanganneurokimia otak di
formasio retikularis batang otak atau disfungsi forebrain. Lansia yang tinggal
sendiri atau adanya rasa ketakutan yang dieksaserbasi pada malam haridapat
menyebabkan tidak bisa tidur. Insomnia kronik dapat menyebabkan penurunanmood
(risiko depresi dan anxietas), menurunkan motivasi, atensi, energi,
dankonsentrasi, serta menimbulkan rasa malas. Kualitas hidup berkurang
danmenyebabkan lansia tersebut lebih sering menggunakan fasilitas kesehatan.
Seseorang dengan insomnia primer sering mempunyai riwayat gangguan tidur
sebelumnya. Sering penderita insomnia mengobati sendiri dengan obat
sedatif-hipnotik atau alkohol. Anksiolitik sering digunakan untuk mengatasi
ketegangan dan kecemasan.
Penanganan
Gangguan Tidur Pada Lansia
Pencegahan Primer
Sebelas peraturan untuk mendapatkan higiene tidur yang baik telah berhasil diidentifikasi untuk pencegahan primer gangguan tidur.
Pencegahan Primer
Sebelas peraturan untuk mendapatkan higiene tidur yang baik telah berhasil diidentifikasi untuk pencegahan primer gangguan tidur.
- Tidur
seperlunya, tetapi tidak berlebihan, agar merasa segar dan sehat di hari
berikutnya. Pembatasan waktu tidur dapat memperkuat tidur, berlebihnya
waktu yang dihabiskan di tempat tidur tampaknya berkaitan dengan tidur
yang terputus-putus dan dangkal.
- Waktu
bangun yang teratur di pagi hari memperkuat siklus sirkadian dan
menyebabkan awitan tidur yang teratur.
- Jumlah
latihan yang stabil setiap harinya dapat memperdalam tidur, namun, latihan
yang hanya dilakukan kadang-kadang tidak dapat memperbaiki tidur pada
malam berikutnya.
- Bunyi
bising yang bersifat kadang-kadang (mis, bunyi pesawat melintas) dapat
mengganggu tidur sekalipun orang tersebut tidak terbangun oleh bunyinya
dan tidak dapat mengingatnya di pagi hari. Kamar tidur kedap suara dapat
membantu bagi orang-orang yanh harus tidur di dekat kebisingan.
- Meskipun
ruangan yang terlalu hangat dapat mengganggu tidur, namun tida ada bukti
yang menunjukkn bahwa kamar yang terlalu dingin dapat membantu tidur.
- Rasa
lapar menggau tidur, kudapan ringan dapat membantu tidur.
- Pil
tidur yang hanya kadang-kadang saja digunakan dapat bersifat
menguntungkan, namun penggunaannya yang kronis tidak efektif pada
kebanyakan penderita insomnia.
- Kafein
di malam hari dapat menggu tidur, meskipun pada prang-orang yang tidak
berfikir demikian.
- Alkohol
membantu orang-orang yang tegang untuk tertidur lebih mudah, tetapi tidur
tersebut kemudian akan terputus-putus.
- Orang-orang
yang merasa marah dan frustasi karena tidak dapat tidur tidak boleh
berusaha terlalu keras untuk tertidur tetapi harus menyalakan lampu dan
melakukan hal lain yang berbeda.
- Penggunaan
tembakau secara kronis dapat mengganggu tidur.
Pencegahan sekunder
Seperti biasa, memvalidasi riwayat pengkajian dengan anggota keluarga atau pemberian perawatan merupakan hal yang penting untuk memastikan ke akuratan dan pengkajian jika pasien dianggap tidak kompeten untuk memberi laporan sendiri.
Catatan harian tentang tidur merupakan cara pengkajian yang
sangat bagus bagi lansia di rumahnya sendiri. Informasi ini memberikan catatan
yang akurat tentang masalah tidur. Untuk mendapatkan gambaran sejati tentang
gangguan tidur yang dialami lansia di rumah atau di fasilitas kesehatan,
catatan harian tersebut harus dibuat selama 3 sampai 4 minggu. Catatan tersebut
harus mencakup faktor-faktor berikut ini:
- Seberapa
sering bantuan diperlukan untuk memberikan obat nyeri, tidak dapat tidur,
atau menggunakan kamar mandi.
- Kapan
orang tersebut turun dari tempat tidur.
- Berapa
kali orang tersebut terbangun atau memberi perawatan.
- Terjadinya
konfusi atau disorientasi.
- Penggunaan
obat tidur.
- Perkiraan
orang tersebut bangun di pagi hari.
Pencegahan Tersier
Jika terdapat gangguan tidur seperti apnea tidur yang mengancam kehidupan, kondisi pasien memerlukan rehabilitasi melalui tindakan-tindakan seperti pengangkatan jaringan yang menyumbat di mulut dan memengaruhi jalan napas. Saat ini sudah banyak pusat-pusat gangguan tidur yang tersedia di seluruh negara untuk membantu mengevaluasi gangguan tidur.
Tempat-tempat tersebut, yang biasanya berkaitan dengan lembaga
penelitian dan kedokteran klinis atau universitas, dilengkapi dengan peralatan
medis yang canggih untuk mendeteksi rekaman listrik di otak dan obstruksi
pernapasan. Data-data tersebut membantu menentukan pengobatan yang terbaik
untuk mengatasi kesulitan dan merehabilitasi lansia sehingga ia dapat menikmati
tidur yang berkualitas baik sampai akhir hidupnya.
Penanganan Terapeutik Gangguan Tidur pada Lansia
Nicassio menganjurkan aturan-aturan berikut untuk mempertahankan kenormalan pola tidur:
- Pergi
tidur hanya jika mengantuk.
- Gunakan
tempat tidur hanya untuk tidur, jangan membaca, menonton televisi, atau
makan di tempat tidur.
- Jika
tidak dapat tidur, bangun dan pindah ke ruangan lain. Bangun sampai anda
benar-benar mengantuk, kemudian baru kembali ke tempat tidur. Jika tidur
masih tidak biasa dilakukan dengan mudah, bangun lagi dari tempat tidur.
Tujuannya adalah menghubungkan antara tempat tidur dengan tidur cepat.
Ulangi langkah ini sesering yang diperlukan sepanjang malam.
- Siapkan
alarm dan bangun di waktu yang sama setiap pagi tanpa mempedulikan berapa
banyak anda tidur di malam hari. Hal ini dapat membantu tubuh menetapkan
irama tidur bangun yang konstan.
- Kurangi
tidur di siang hari.
Apabila gangguan tidur
pada seseorang semakin buruk, maka langkah selanjutnya adalah menjalankan
terapi psikologi dan perilaku (Cognitive Behaviour Theraphy). Terapi tersebut
berupa :
Sleep Restriction (membatasi tidur).
a .Metode membatasi waktu di tempat tidur untuk waktu tidur yang sebenarnya.
b. Menurunkan tidur yang rendah, untuk menghasilkan tidur yang efisien.
Stimulus Control Theraphy (rangsangan yang terkontrol).
a. Pergi ke tempat tidur bila hanya akan mau tidur,Jika belum dapat tidur,pindahlah keruangan lain dan cobalah utuk tidur jika mengantuk.
b. Membatasi semua aktivitas yang mengganggu kenyamanan tidur (makan,TV,radio dan masalah ditempat tidur).
c. Bangunlah setiap hari pada waktu yang sama bergantung pada waktu tidur setiap malam.
d. Menghindari tidur yang sebentar.
a .Metode membatasi waktu di tempat tidur untuk waktu tidur yang sebenarnya.
b. Menurunkan tidur yang rendah, untuk menghasilkan tidur yang efisien.
Stimulus Control Theraphy (rangsangan yang terkontrol).
a. Pergi ke tempat tidur bila hanya akan mau tidur,Jika belum dapat tidur,pindahlah keruangan lain dan cobalah utuk tidur jika mengantuk.
b. Membatasi semua aktivitas yang mengganggu kenyamanan tidur (makan,TV,radio dan masalah ditempat tidur).
c. Bangunlah setiap hari pada waktu yang sama bergantung pada waktu tidur setiap malam.
d. Menghindari tidur yang sebentar.
Relaxation-Based Intervention.
Stres,tekanan,dan gelisah faktor yangmendukung terganggunya tidur, relaksasi adalah terapi yang umum digunakan untuk insomnia.Menurunkan tekanan somatik relaksasi otot,atau meditasi berdampak positif pada tidur
Sleep Hygiene.
Sleep Higiene bertujuan untuk mengubah pola hidup pasien dan lingkungannya,sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur. Hal-hal yang dapat dilakukan pasien untuk meningkatkan Sleep Higiene yaitu: olahraga secara teratur pada pagi hari, tidur secara teratur,melakukan aktivitas yang merupakan hobi dari usia lanjut, mengurangi konsumsi kafein, mengatur waktu bangun pagi, menghindari merokok dan minum alkohol 2 jam sebelum tidur dan tidak makan daging terlalu banyak sekitar 2 jam sebelum tidur.
Stres,tekanan,dan gelisah faktor yangmendukung terganggunya tidur, relaksasi adalah terapi yang umum digunakan untuk insomnia.Menurunkan tekanan somatik relaksasi otot,atau meditasi berdampak positif pada tidur
Sleep Hygiene.
Sleep Higiene bertujuan untuk mengubah pola hidup pasien dan lingkungannya,sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur. Hal-hal yang dapat dilakukan pasien untuk meningkatkan Sleep Higiene yaitu: olahraga secara teratur pada pagi hari, tidur secara teratur,melakukan aktivitas yang merupakan hobi dari usia lanjut, mengurangi konsumsi kafein, mengatur waktu bangun pagi, menghindari merokok dan minum alkohol 2 jam sebelum tidur dan tidak makan daging terlalu banyak sekitar 2 jam sebelum tidur.
Nama : Zuhri Fahrima H.
Email : hartantirima@gmail.com
Blog : scapelbedah.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar