Hipoglikemi



Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah kadar normal. Zat gula didapat dari makanan yang kita cerna dan serap. Molekul-molelul gula tersebut masuk ke dalam aliran darah untuk selanjutnya disalurkan ke seluruh sel-sel yang ada di jaringan tubuh. Namun sebagian besar sel-sel tubuh tidak bisa menyerap gula tanpa bantuan hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Dalam hal ini, insulin berperan sebagai pembuka pintu bagi masuknya zat gula ke dalam sel.
Hipoglikemia mendadak terjadi ketika episode hipoglikemia menyebabkan perubahan tentang bagaimana tubuh bereaksi terhadap kadar glukosa darah yang rendah. Tubuh berhenti melepaskan hormon epinefrin dan hormon stres lainnya ketika kadar glukosa darah turun. Hilangnya kemampuan tubuh untuk melepaskan hormon stres setelah episode hipoglikemia berulang disebut kegagalan otonom terkait hipoglikemia atau HAAF. Adrenalin akan memberikan peringatan atau gejala dini hipoglikemia seperti sempoyongan, berkeringat, cemas dan kelaparan. Tanpa adanya pelepasan epinefrin, seseorang mungkin tidak menyadari hipoglikemia sedang terjadi dan mungkin tidak mengambil tindakan untuk mengatasinya yang akhirnya akan membuat hipoglikemi menjadi berbahaya.
Penyebab hipoglikemia
Berikut ini beberapa penyebab hipoglikemia yang biasanya terjadi pada penderita diabetes.
1.      Penggunaan suntikan insulin pada kasus diabetes tipe 1 yang melebihi dosis, atau terlalu banyak menggunakan obat-obatan oral pada kasus diabetes tipe 2 yang juga dapat memicu pelepasan insulin berlebihan. Salah satu obat tersebut adalahsulphonylurea.
2.      Menggunakan insulin dengan dosis normal, namun tubuh kekurangan asupan karbohidrat. Masalah ini bisa terjadi karena penderita terlalu banyak melakukan aktivitas fisik, tidak cukup mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lupa makan, atau menunda makan.
3.      Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras atau alkohol dalam keadaan perut kosong.


Sedangkan beberapa penyebab hipoglikemia pada orang-orang non-diabetes di antaranya adalah:
1.      Produksi insulin yang terlalu banyak oleh pankreas. Hal ini bisa disebabkan oleh obesitas, mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak, tumor pada pankreas, atau efek samping dari operasi bypass lambung.
2.      Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.
3.      Menderita penyakit yang menyerang kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ginjal, atau hati.
4.      Kekurangan nutrisi.
5.      Efek samping dari obat-obatan, seperti propanol untuk hipertensi, asam salisilat untuk rematik, dan kina untuk malaria.

Ada dua jenis hipoglikemia yang bisa terjadi pada orang yang tidak menderita diabetes:
Hipoglikemia reaktif, juga disebut hipoglikemia postprandial, terjadi dalam waktu 4 jam setelah makan.
Hipoglikemia puasa, juga disebut hipoglikemia postabsortif, sering berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya.

Gejala

1.      Pada Hipoglikemia Ringan (glukosa darah 50-60 mg/dL)
Terjadi gejala mual, lapar, gelisah, banyak keringat, kulit basah, kebas di ujung jari dan bibir, gemetar.

2.      Pada Hipoglikemia sedang (glukosa darah <50 mg/dL)
Akan timbul perasaan cemas, lemah, gusar, bingung, sulit berpikir, mata kabur, sakit kepala, sulit bicara dan mengantuk.

3.      Pada Hipoglikemia berat (glukosa darah <35 mg /dL)
Dapat timbul kejang, koma dan hipotermia (suhu badan rendah).

Penanganan

1.      Jika anda bisa melakukan pemeriksaan glukosa darah sendiri:

                                i.            Makan dan minum sesuatu yang mengandung paling sedikit 15 gram karbohifrat

                              ii.            Tunggu 15-20 menit menit, kemudian periksa glukosa darah lagi:

a.       Bila glukosa darah > 70 mg/dL dan waktu makan masih lebih dari 1 jam, akanlah camilan yang mengandung karbohidrat dan protein  misalnya: 5 buah biskuit dengan keju rendah lemak.

b.      Bila glukosa darah masih <70 mg / dL segera ke dokter / Rumah Sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut. 

2.      Jika anda tidak bisa melakukan pemeriksaan glukosa darah sendiri :

                                i.            Makan minum sesuatu yang mengandung paling sedikit 15 gram karbohidrat.

                              ii.            Bila waktu makan masih lebih dari 1 jam lagi, makanlah camilan yang mengandung karbohidrat dan protein, misalnya 2 lembar roti dan keju rendah lemak.

                            iii.            Anda bisa mendapatkan asupan 15gram karbohidrat dengan mengonsumsi:

Anda bisa mendapatkan asupan 15gram karbohidrat dengan mengonsumsi:

·         4-5 tablet dekstrosa

·         2 sendok makan gula pasir

·         3 buah krakers

·          ½ gelas juice buah tanpa gula

·         3-4 buah permen (terbuat dari gula)

Bila terjadi hipoglikemia, hentikan sementara pemakaian insulin atau obat penurun glukosa darah, selanjutnya konsultasi ke dokter anda. Bila anda menggunakan insulin atau obat glibenklamid perlu menepati jadwal makan 15-30 menit setelah suntik insulin atau minum obat, bila belum sempat makan, carilah makanan pengganti  atau camilan. Orang lanjut usia akan lebih mudah mengalami hipoglikemia bila tidak makan atau bila fungsi hati dan ginjal terganggu. Pada pasien yang menggunakan suntikan hormon insulin, bila kadar glukosa darah agak rendah dan tidak melakukan aktifitas fisik, hindari menyuntik di daerah abdomen (perut) karena penyerapan insulin lebih cepat sehingga mudah terjadi hipoglikemia.


Point Untuk Diingat

Hipoglikemia terkait Diabetes 
Ketika penderita diabetes mengira kadar glukosa darah mereka rendah, mereka harus segera memeriksakan dan mengatasinya dengan segera.
Untuk mengobati hipoglikemia, seseorang harus mengonsumi makanan (lihat jenis makanan di atas), tunggu 15 menit, dan cek kadar glukosa darah lagi. Pengobatan harus diulang hingga kadar glukosa darah 70mg/dL atau lebih.
Orang yang berisiko hipoglikemia harus selalu menyiapkan makanan cepat kemanapun mereka pergi atau beraktivitas.
Orang yang berisiko hipoglikemia harus berhati-hati saat mengemudi. Mereka harus memeriksakan kadar glukosa darah lebih sering dan menyiapkan makanan ringan yang diperlukan untuk menjaga kadar glukosa darah di 70mg/dL atau lebih.

Hipoglikemia tidak terkait dengan diabetes
Pada hipoglikemia reaktif, gejala-gejalanya bisa muncul dalam waktu 4 jam setelah makan. Orang dengan hipoglikemia reaktif biasanya disarankan untuk mematuhi rencana makan yang direkomendasikan seorang ahli gizi.
Hipoglikemia puasa dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu, penyakit kritis, kekurangan hormon atau enzim, dan beberapa jenis tumor. Pengobatan akan tergantung dari masalah apa yang mendasarinya.

Pencegahan hipoglikemia
Makan sesuai dengan aktivitas yang kita lakukan
Batasi konsumsi minuman keras atau hindari sama sekali jika bisa.
Pantau kadar gula Anda secara berkala
Kenali gejala-gejala hipoglikemia yang muncul

Selalu siapkan makanan atau obat-obatan pereda gejala di mana pun Anda berada

Nama : Zuhri Fahrima H.
Email : hartantirima@gmail.com
Blog : scapelbedah.blogspot.co.id
Share on Google Plus

About Rima Hartanti

Hello, my name is Rima Hartanti but you can call me Rima Wanna know about me? Just see in my Facebook, Rima Hartanti Thank you for visit my blog,
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar