
Terdapat
lebih dari 100 jenis rematik dan berikut ini adalah beberapa jenis rematik yang
paling umum terjadi.
Rheumatoid arthritis
Rheumatoid
arthritis atau artritis reumatoid adalah kondisi ketika kekebalan tubuh secara
keliru menyerang jaringan-jaringan sendi. Akibatnya, sendi-sendi yang terserang
akan mengalami peradangan dan menimbulkan gejala seperti berikut:
- Sendi menjadi bengkak karena cairan yang menumpuk
- Terasa kaku, terutama pada pagi hari atau setelah lama tidak digerakkan
- Merah dan terasa panas
- Terasa sakit akibat peradangan yang aktif
Rheumatoid
arthritis yang terus berkembang bisa menyebabkan kerusakan dan perubahan bentuk
permanen pada sendi. Akibatnya pergerakan sendi mulai terbatas dan fungsi sendi
bisa hilang sepenuhnya.
Selain pada
sendi, rheumatoid arthritis juga bisa menyebabkan gejala-gejala lain, seperti
kelelahan, demam, nyeri otot dan nafsu
makan yang berkurang. Rheumatoid arthritis juga bisa berkembang di luar
persendian tubuh dan menyerang organ lain seperti mata, kulit, ginjal dan
jantung.
Diagnosis
rheumatoid arthritis akan dilakukan dokter berdasarkan gejala, perubahan fisik
pada sendi, dan pemeriksaan medis seperti berikut:
- X-ray untuk memeriksa sendi dan tulang di sekitarnya.
- Tes darah untuk memeriksa jika tubuh benar sedang mengalami peradangan dan untuk memeriksa keberadaan faktor reumatoid yang muncul pada sebagian penderita rheumatoid arthritis.
- Ultrasound untuk melihat dalam sendi.
- MRI scan untuk meneliti sendi lebih lanjut dengan gambar yang lebih detail dan jelas.
Pada umumnya
penyakit ini tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tapi dengan pengobatan yang
tepat, gejala serta perkembangannya bisa membantu penderita tetap hidup
produktif.
Osteoartritis
Osteoartritis
adalah penyakit persendian yang menimbulkan rasa sakit dan terbatasnya
pergerakan sendi, serta seiring waktu bisa menyebabkan kerusakan tulang rawan.
Penyakit ini bisa menjangkiti berbagai macam persendian, namun persendian yang
paling sering terkena dampaknya adalah jari, leher, kaki, pinggang, lutut, dan
pinggul. Penuaan atau bertambahnya usia merupakan faktor umum terjadinya
osteoartritis. Beberapa gejala osteoartritis yang memengaruhi persendian adalah
sebagai berikut:
- Persendian terasa sakit, terutama saat berjalan.
- Persendian menjadi tidak stabil, terasa kaku, dan membengkak.
- Jika disentuh, persendian akan terasa hangat.
Selain itu,
osteoartritis juga dapat menyebabkan melemahnya otot dan bisa berdampak pada
kehidupan sehari-hari, seperti mengalami kesulitan untuk membungkuk, memakai
pakaian, duduk, dan bahkan menggenggam objek.
Diagnosis
osteoartritis dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan tes medis. Dokter kemudian
akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan seperti berikut:
- Tes darah untuk mengetahui jika ada penyebab lain terjadinya nyeri sendi.
- X-ray untuk melihat taji tulang di sekitar persendian.
- Analisis cairan persendian untuk memeriksa apakah nyeri yang muncul diakibatkan oleh infeksi atau kristal asam urat.
- MRI untuk melihat jaringan lunak, tulang dan tulang rawan secara lebih rinci.
Sindrom Sjogren
Sindrom
Sjogren adalah penyakit sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang jaringan
yang sehat dan menyebabkan peradangan. Penyakit ini lebih sering diderita oleh
wanita dibandingkan pria, namun penyebab terjadinya sindrom Sjogren masih belum
diketahui. Kondisi ini bisa terjadi sendiri, tapi bisa juga muncul bersama
dengan penyakit sistem kekebalan tubuh lainnya, seperti lupus dan rheumatoid
arthritis. Di bawah ini adalah beberapa gejala sindrom Sjogren:
- Kelenjar yang terdapat di dalam mulut tidak memproduksi air liur yang cukup sehingga membuat mulut terasa kering.
- Mata terasa perih dan teriritasi.
- Kelenjar parotid yaitu salah satu kelenjar air liur, mengalami pembengkakan.
- Kurangnya produksi air mata oleh kelenjar yang ada di dalam mata membuat mata terasa kering.
- Sariawan.
- Kesehatan gigi dan gusi yang terganggu.
Selain itu
gejala sindrom Sjogren yang lebih jarang terjadi adalah organ dalam yang
terganggu dan persendian terasa kaku serta sakit.
Sindrom
Sjogren dapat didiagnosis dengan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa tes
lanjutan seperti berikut:
- Tes darah untuk mengetahui apakah sindrom Sjogren sudah berdampak pada sistem kekebalan tubuh dengan cara memeriksa keberadaan antibodi anti-La dan anti-Ro.
- Tes Schirmer dan tear break-up time untuk memeriksa dan mengukur seberapa efektif kelenjar air mata dalam memproduksi air mata.
- Tes produksi rata-rata air liur untuk melihat apakah jumlah air liur yang diproduksi di bawah batas normal.
- Biopsi atau pemeriksaan sampel jaringan kecil dari bibir bagian dalam untuk memeriksa apakah ada sejenis sel darah putih yang disebut limfosit terdapat di dalam jaringan. Ini bisa menandakan sindrom Sjogren.
Lupus
Lupus juga
merupakan penyakit yang terkait dengan kekebalan tubuh manusia dan memiliki
istilah medis systemic lupus erythematosus atau disingkat SLE. Penyebab
terjadinya lupus hingga saat ini masih belum diketahui pasti.
Beberapa
gejala lupus yang bisa terjadi, antara lain rambut mengalami kerontokan,
stroke, kejang, persendian terasa kaku dan nyeri, letih, serta sensitif
terhadap cahaya matahari. Selain itu, masih ada beberapa gejala lupus yang
mungkin dialami seperti di bawah ini.
- Lapisan jantung atau paru-paru mengalami peradangan dan menyebabkan dada terasa sakit.
- Organ dalam tubuh seperti ginjal akan ikut terpengaruh.
- Muncul ruam di sekitar pipi yang berbentuk seperti kupu-kupu.
- Munculnya fenomena Raynaud atau perubahan warna jari-jari tangan atau kaki saat terpapar cuaca dingin.
- Timbul kondisi gangguan darah seperti jumlah trombosit dan sel darah putih di bawah normal.
Selain itu,
dokter mungkin juga akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan sampel urine
dan pemeriksaan fungsi ginjal dan hati. Pemeriksaan menggunakan echocardiogram
dan X-ray pada bagian dada akan disarankan oleh dokter jika jantung atau
paru-paru diduga sudah terjangkit lupus.
Ankylosing spondylitis
Ankylosing
spondylitis adalah
penyakit peradangan kronis yang menjangkiti tulang belakang dan bagian tubuh
lainnya. Penyakit ini lebih sering diderita oleh remaja pria hingga usia 30
tahun. Berikut ini adalah beberapa gejala ankylosing spondylitis:
- Punggung terasa kaku dan sakit saat berdiri dan istirahat.
- Rasa sakit mulai dari bawah ke atas tulang belakang.
- Usai beraktivitas atau melakukan kegiatan, rasa kaku dan sakit akan mereda.
- Bokong dan punggung bagian bawah terasa sakit yang timbul secara perlahan.
- Bagian tubuh di antara leher dan tulang belikat terasa nyeri.
Selamat membaca guys semoga bermanfaat ya guys...
By : Sri rahayu
Email: Srierahayu382@gmail.com
Blog : hhtp.perawat2015.blogspot.com
By : Sri rahayu
Email: Srierahayu382@gmail.com
Blog : hhtp.perawat2015.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar