
Kantung ketuban berdinding tipis
berisi cairan dan janin selama kehamilan. Normalnya, kantung ketuban pecah pada
akhir kala I atau awal kala II saat pembukaan lengkap pada proses persalinan.
Kalau pecah lebih awal sebelum usia kehamilan 37 minggu, sebelum pembukaan
mulut rahim 4 cm, atau sebelum ada tanda-tanda persalinan, disebut ketuban
pecah dini.Gejalanya, cairan ketuban keluar secara tiba-tiba dari liang vagina
dalam jumlah banyak, tak dapat ditahan atau dihentikan. Cairan ketuban berwarna putih agak keruh,
mirip air kelapa muda karena bercampur dengan lanugo atau rambut halus pada
janin dan mengandung verniks caseosa ,
yaitu lemak pada kulit bayi. Umumnya,
ketuban yang pecah tidak menimbulkan rasa sakit, pegal-pegal, mulas, dan
sebagainya. Tapi kalau Anda mengalaminya, sebaiknya segera cari pertolongan.
Semakin cepat ditangani, semakin kecil risiko terjadinya komplikasi, seperti
infeksi kuman dari luar, persalinan prematur
atau kurang bulan, gangguan peredaran darah atau tali pusat yang bisa menyebabkan kondisi gawat janin dan
kematian janin akibat tali pusat yang tertekan, Oligohidramnion, yakni cairan
ketuban kurang dari jumlah yang dibutuhkan, atau bahkan habis.Penyebabnya belum
pasti, tapi sebagian besar berkaitan dengan infeksi (sampai 65%). Misalnya, infeksi kuman, terutama infeksi
bakteri, yang dapat menyebabkan selaput ketuban menjadi tipis, lemah dan mudah
pecah. Selain itu, beberapa faktor risiko KPD adalah kehamilan kembar, ada
riwayat persalinan kurang bulan sebelumnya, hubungan seksual yang kebersihannya
tidak dijaga, perdarahan lewat jalan lahir, pH (tingkat keasaman) vagina di
atas 4,5, selaput ketuban tipis kurang dari 39 mm, kadar CRH (corticotropin
releasing hormone) maternal tinggi, misalnya pada ibu hamil yang stres, higiene
yang kurang baik, misalnya keputihan dan infeksi vagina, jumlah cairan ketuban
sangat banyak (hidroamnion), dan kelainan mulut rahim seperti inkompeten
serviks.
posted by : Dwi Lestari
email : duwilyu@gmail.com
blog : tentangmedis.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar