Pada dasarnnya gejala kecemasan berupa keluhan (symptom)dan gejala (sign) yang bersifat psikis dan fisik(khususnnya hiperaktifitas sistem saraf otonom dan gejala psikomotorik).Gangguan ini diderita 1 dari 10 orang yang berusia di atas 55 tahun dan lebih banyak menyerang wanita dari pada pria dengan rasio dua banding satu.Gangguan kecemasan yang banyak dialami lansia adalah gangguan kecemasan menyeluruh dan agorafobia.Gangguan kecemasan menyeluruh kemungkinan timbul persepsi bahwa mereka akan kehilangan kendali atas kehidupannya, yang mungkin berkembang saat mereka harus melawan penyakitnnya, kehilangan orang orang yang dicintainnya, dan menggalami penurunan dalam hal ekonomi. Agorafobia dapat mugkin disebabkan hal hal baru yang menyedihkan dan sifatnnya tidak menyenangkan menimpannya, misalnnya kematian pasangan sehingga mereka kehilangan dsukungan sosial mereka. Selain itu kondisi.Selain itu,kondisi fisik yang sudah seprima dulu lagi memungkinkan mereka takut mengalami kecelakaan dijalan dan akhirnnya menolak meninggalkan rumah seorang diri.
Kecemasan yang normal perlu dibedakan dengan kecemasan yang patologis. Pada usia lanjut gangguan kecemasan sering tersamar dan biasanya gangguannya lebih banyak bersifat fisik (somatik).
· Gejala psikis
- Kuatir pada kesehatannya
- Takut mati atau takut sesuatu yang luar biasa akan terjadi
- Takut kehilangan kontrol diri atau menjadi gila
- Tingkah laku menghindar disebabkan takut situasi tertentu,
- Agorafobia
- Merasa takut tanpa sebab yang jelas
- Perasaan tegang dan tertekan
- Sukar konsentrasi
- Tidur sulit dan tidak nyenyak
- Mudah tersinggung
Gejala fisik
- Gangguan menelan atau seperti ada benda di kerongkongan
- Detak jantung cepat
- Telapak tangan berkeringat
- Dengkul lemah
Cara yang harus ditempuh ketika lansia mengalami kecemasan yaitu dengan cara sebagai berikut :
Terapi
Konseling keluarga
-Bantu pasien mengenali ,menghadapi dan menantang kekhawatiran yang berlebihan agar dapat mengurangi gejala kecemasan.
-Kenali Kekhawatiran yang berlebihan atau pikiran yang pesimistik
-Diskusikan cara menghadapi kecemasan yang berlebihan dan mencoba mengubah atau menghindarinnya.
Farmakoterapi
Obat -obat yang digunakan untuk terapi kecemasan sangat banyak jenisnnya antara lain yang tergolong benzodiazepine dan non benzodiazepine.Hal ini sangat gtergantung pada tersediannya obat difasilitas pelayanan kesehatan primer/dasar yang umunnya hanya tersedia diazepam.Farmakoterapi diberikan apabila konseling gagal dilaksanakan dan hanya diberikan untuk jangka waktu satu minggu,kemudian dievaluasi kembali.Bila farmakoterapi gagal maka pasien dirujuk ke dokter spesialis jiwa.
Gangguan kecemasan pada lansia akan dilalui oleh setiap orang atau manusia pada saat masa kita sudah menua jagalah jiwa kita untuk selalu berpikir kedepan dan selalu optimis dalam melakukan setiap hal yang melibatkan pikiran.
Posted by
Nama :Endang listiyowati
E_mail :endanglistiyowati26@gmail.com
Blog :Tiia-kity.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar