Pankreas adalah organ pada sistem
pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta
beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian
posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). (Sylvia,
2006). Kanker berawal dari kerusakan materi genetika atau DNA (Deoxyribo
Nuclead Acid) sel. Satu sel saja yang mengalami kerusakan genetika sudah cukup
untuk menghasilkan suatu jaringan baru, sehingga kanker disebut juga penyakit
seluler (Tjokronegoro, 2001). Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk
menggambarkan gangguan pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok penyakit dan
bukan hanya penyakit tunggal. (Doegoes, 2000). Kanker Pankreas merupakan tumor
ganas yang berasal dari sel-sel Yang melapisi saluran pankreas. Sekitar 95%
tumor ganas pankreas merupakan adenokarsinoma. Tumor-tumor ini lebih sering
terjadi pada laki-laki dan agak lebih sering menyerang orang kulit hitam. Tumor
ini jarang terjadi sebelum usia 50 tahun dan rata-rata penyakit ini
terdiagnosis pada penderita yang berumur 55 tahun. (Brunner & Suddarth,
2001).
Etiologi
Adapun etiologi dari Kanker
Pankreas yaitu :
Faktor Resiko Eksogen Merupakan
adenoma yang jinak dan adenokarsinoma yang ganas yang berasal dari sel parenkim
(asiner atau sel duktal) dan tumor kistik. Yang termasuk factor resiko eksogen
adalah makanan tinggi lemak dan kolesterol, pecandu alkohol, perokok, orang
yang suka mengkonsumsi kopi, dan beberapa zat karsinogen.
Faktor Resiko Endogen Contohnya :
Penyakit DM, pankreatitis kronik, kalsifikasi pankreas (masih belum jelas,
Setyono, 2001). Penyebaran kanker/tumor dapat langsung ke organ di sekitarnya
atau melalui pembuluh darah kelenjar getah bening. Lebih sering ke hati,
peritoneum, dan paru. Tapi agak jarang pada adrenal, Lambung, duodenum, limpa.
Kolestasis Ekstrahepatal. Kanker di kaput pankreas lebih banyak menimbulkan
sumbatan pada saluran empedu disebut Tumor akan masuk dan menginfiltrasi
duodenum sehingga terjadi perdarahan di duodenum. Kanker yang letaknya di
korpus dan kauda akan lebih sering mengalami metastasis ke hati, bisa juga ke
limpa. (Setyono, 2001).
Insiden
Insiden kanker pankreas terus
meningkat sejak 20 hingga 30 tahun yang lalu, khususnya pada orang-orang yang
bukan kulit putih. Kanker pankreas merupakan penyebab kematian terkemuka pada
urutan ke-4 di Amerika Serikat dan paling sering ditemukan pada usia 60 – 70an
tahun. Kebiasaan merokok, kontak dengan zat kimia industri atau toksin dalam
lingkungan, serta diet tinggi lemak,daging atau pun keduanya. Memiliki hubungan
dengan peningkatan insidens kanker pankreas meskipun peranannya dalam
menyebabkan kelainan keganasan ini masih belum jelas seluruhnya. Risiko kanker
pankreas akan meningkat bersamaan dengan tingginya kebiasaan merokok. Pankreas
dapat pula menjadi tempat metastasis dari tumor lain. (KMB Brunner &
Suddarth, 2001).
Gejala Klinis
Penyakit kanker pankreas dapat
tumbuh pada setiap bagian pankreas, adalah pada bagian kaput, korpus atau kauda
dengan menimbulkan gejala klinis yang bervariasi menurut lokasi lesinya dan
bagaiman pulau langerhans yang mensekresikan insulin. Tumor yang berasal dari
kaput pankreas (yang merupakan lokasi paling sering) akan memberikan gambaran
klinik tersendiri. Dalam kenyataannya, karsinoma pankreas memiliki angka
keberhasilan hidup 5 tahunan, paling rendah bila dibandingkan dengan karsinoma
lainnya. (Tjokronegoro, 2001).Gejala khas yaitu :Nyeri pada abdomen yag hebat
khususnya pada epigastrium. Rasa sakit dan nyeri tekan pada abdomen yang juga
disertai nyeri pada punggung, terjadi akibat iritasi dan edema pada pankreas
sehingga timbul rangsangan pada ujung-ujung saraf. Karena sumbatan pada duktus
koledikus Ikterus .Kadang-kadang timbul perdarahan gastrointestinal yang
terjadi akibat erosi pada duodenum yang disebabkan oleh tumor pankreas.Gangguan
rasa nyaman menyebar sebagai rasa nyeri yang menjengkelkan ke bagian tengah punggung
dan tidak berhubungan dengan postur tubuh maupun aktivitassinoma pankreas.
Serangan nyeri dapat dikurangi dengan duduk membungkuk. Dimana sel-sel ganas
dari kanker pancreas. Umumnya terjadi ansietas sering terlepas dan masuk ke
dalam rongga peritoneum sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya
metastasis. Timbulnya gejala defisiensi insulin yang terdiri atas glukosuria,
Diabetes dapat hiperglikemia dan toleransi glukosa yang abnormal menjadi tanda
dini kanker pankreas.
Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium: Anemia karena
terjadi defisiensi zat besi, nutrisi, perdarahan per anal.
ciri-cirinya antara lain:Amylase
serum meningkat, TES faal hati bilirubin, serum, SGT serta Kadar glukosa darah
> 20 %.Pemeriksaan Abdomen : Pada pemeriksaan abdomen akan terasa suatu
massa epigastrium. Letak tumor pada peritoneal. Pada beberapa pasien dapat di
raba adanya pembesaran kandung empedu, hepatomegali (akibat bermetastasis).
Bila ditemukan asites maka akan terjadi invasi ke peritoneum.Pemeriksaan
Radiologi: (ong Pancreatography).Yang paling baik adalah dengan menggunakan
ERCP (Endoscopic Retrogade Cholangi. Dengan memasukkan media control ke dalam
canula melalui papilla vateri PTC
merupakan tindakan Duodenoskop ke dalam duktus pankreatikus. lain yang dapat dilakukan(Percutaneous
Transhepatic Cholangiography) untuk
mengenali obstruksi saluran empedu oleh tumor pankreas. Apabila ada tanda
kolestasis ekstrahepatik di ujung duktus koledikus yang tumpul. Ultrasonografi
.Tanda Primer yaitu pembesaran local pankreas, densitas gema massa yang tampak
rendah homogen, pelebaran saluran pankreas pada kaput timbul gejala pelebaran
saluran empedu.Pemeriksaan Endoskopi: Akan tampak pendesakan antrum lambung ke
ventral. Antara lain Duodenoskopi dan Laparaskopi .Pemeriksaan CT ,Dapat
dilakukan untuk menentukan apakah tumor tersebut masih dapat diangkat melalui
pembedahan. Pada pelebaran saluran pankreas sebagai akibat sumbatan di kaput.
Terapi dengan Suportif
Untuk pasien yang sudah
memperlihatkan tanda kolestasis ekstrahepatik maka dilakukan dekompresi dengan
cara pengisapan cairan empedu.
Prognosis
Pada fase lanjut, prognosis jelek
terutama pada pasien yang sama sekali
Bila yang masih dikpresi, hidupnyatidak mendapatkan terapi apapun.
dapat diperpanjang.
Penatalaksanaan
Tindakan bedah yang harus
dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin mengangkat tumor terlokalisir
yang masih dapat direseksi. Namun demikian, terapi bedah yaitu definitive
(eksisi total lesi) . sering tidak mungkin dilakukan karena pertumbuhan yang sudah
begitu luas. Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan paliatif.
Meskipun tumor pankreas mungkin
resisten terhadap terapi radiasi standar, pasien dapat diterapi dengan
radioterapi dan kemoterapi (Fluorourasil, 5-FU) . jika pasien menjalani pembedahan,
terapi radiasi introperatif (IORT = Intraoperatif Radiation Theraphy) dapat
dilakukan untuk memberikan radiasi dosisi tinggi pada jaringan tumor dengan
cedera yang minimal pada jaringan lain serta dapat mengurangi nyeri pada terapi
radiasi tersebut.
Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan pada
pasien kanker pankreas yaitu Nyeri berhubungan dengan obstruksi pancreas,
kekurangan volume cairan berhubungan dengan obstruksi saluran cerna, nutrisi,
perubahan berhubungan dengan penurunan pemasukan oral dan kurang pengetahuan
berhubungan dengan salah interpretasi penyakit atau ketidaktahuan tentang
penyakit tersebut.
posted by : Dwi Lestari
email : duwilyu@gmail.com
blog : tentangmedis.blogspot.com
posted by : Dwi Lestari
email : duwilyu@gmail.com
blog : tentangmedis.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar