MEMILIH MAINAN ANAK UNTUK MELATIH PANCA INDRA




Dunia anak adalah dunia bermain. Dengan bermain, anak akan memperoleh pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi dan perkembangan fisik. Bermain merupakan sarana untuk menggali pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak. Bermain juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kreativitas dan daya cipta, karena bermain adalah sumber  pengalaman dan uji coba.Bermain, dari segi pendidikan adalah kegiatan permainan menggunakan alat permainan yang mendidik serta alat yang bisa merangsang perkembangan aspek kognitif, sosial, emosi, dan fisik yang dimiliki anak. Oleh karena itu, dari sudut pandang pendidikan bermain sangat membutuhkan alat permainan yang mendidik.
Usia 0-6 Bulan:
• Mainan yang digantung. Mainan ini dapat merangsang indra penglihatan bayi, warnanya yang cerah disertai bunyi akan membuat bayi memusatkan perhatian dan fokus pada mainan.
• Mainan untuk digigit (theeter). Bayi secara naluriah akan memasukkan benda ke dalam mulut dan menggigitnya. Kegiatan ini dapat merangsang indra pengecap bayi.
• Mainan karet atau berbahan lembut. Meski belum mampu memegang secara sempurna, namun mainan yang ringan dan empuk ini sebaiknya dimiliki. Tujuannya untuk merangsang indra peraba bayi.
• Gelang gemerincing. Mainan ini merupakan salah satu favorii sepanjang masa. Dapat melatih koordinasi panca indra bayi.
Usia 10–12 Bulan:
• Mainan yang bisa didorong-dorong (truk-trukan/mobil-mobilan). Benda ini memberi kesempatan pada anak untuk mengasah keterampilan barunya, yakni berjalan.
• Bola. Bila Moms mengajaknya si kecil bermain bola sambil berdiri, tentu semakin menarik perhatiannya.
• Telepon-teleponan. Belikan mainan ini agar anak bisa berimajinasi lewat kata-kata yang belum jelas terucap dan bermain dengan tombol nomornya. Semakin terlihat asli bentuk telepon, semakin baik.
• Buku–buku. Pada tahap ini, rasa ingin tahu anak sangat besar. Sediakan buku – buku berjenis ‘flip & flap’ di dalamnya. Misal ada kandang ayam yang bisa dibuka pintunya dan lain-lain.
• Mainan Edukasi Balok-balok. Mainan ini memberi kesempatan bagi si kecil untuk melatih seni menumpuk. Ia mungkin bisa menumpuk sekaligus tiga balok atau empat, dan jatuhnya balok-balok tersebut akan memberinya kepuasan tersendiri.
Usia 2-5 tahun:
- Mainan Edukasi Perkakas (Kitchen Set). Ada yang berupa martil, tang, kompor, panci, gelas dan sejenisnya. Mainan tersebut merangsang perilaku imitatifnya (meniru) terhadap perilaku orang dewasa.
- Tea Set atau Rumah-rumahan. Jenis ini akan merangsang daya imajinasi si kecil. Mereka akan meniru perilaku orang dewasa yang sedang meminum teh, mulai dari meracik hingga menyajikannya. Atau mencoba menata furnitur rumah (mini) sesuai ‘selera’ mereka.
- Alat Musik Mini. Umumnya anak-anak sangat menyukai musik. Berikan gitar mini, keyboard mini, drum mini, dan sebagainya.
- Puzzle. Benda tersebut merupakan salah satu cara terbaik untuk memberi kepuasan tersendiri pada si kecil. Mampu mencocokkan susunan potongan gambar sesuai tempatnya adalah kesenangan luar biasa. Pilihlah jenis puzzle yang memiliki corak sederhana dan mudah ditempelkan.
Di area bermain
- Memastikan alat bermain terlihat bersih, periksa apakah ada bagian yang rusak. Bila Anda mendapati beberapa mainan  rusak, misalnya tali ayunan hampir putus atau pegangan pada jungkat-jungkit tak ada lagi, hindari menggunakan mainan itu. Ajak si kecil memilih mainan lain yang kondisinya layak. Tentu Anda perlu melaporkan kepada pengelola perihal tersebut.
- Mengawasi anak. Jika tempat bermain sangat ramai dan Anda tidak bisa benar-benar memantau, kembalilah lain waktu.
- Mengamati anak-anak lain. Misalnya balita dibiarkan tanpa pengawasan, sedangkan ada anak yang lebih besar asyik bermain di dekatnya dengan kecepatan tinggi, tentu ini membahayakan.

Oleh: Septi Wahyuni
Email : septiwahyuni11@gmail.com
Blog   : septiwahyuni11.blogspot.com
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar