
Usia 0-6 Bulan:
• Mainan yang
digantung. Mainan ini dapat merangsang indra penglihatan bayi, warnanya yang
cerah disertai bunyi akan membuat bayi memusatkan perhatian dan fokus pada
mainan.
• Mainan untuk digigit (theeter). Bayi secara naluriah akan memasukkan benda ke dalam mulut dan menggigitnya. Kegiatan ini dapat merangsang indra pengecap bayi.
• Mainan karet atau berbahan lembut. Meski belum mampu memegang secara sempurna, namun mainan yang ringan dan empuk ini sebaiknya dimiliki. Tujuannya untuk merangsang indra peraba bayi.
• Gelang gemerincing. Mainan ini merupakan salah satu favorii sepanjang masa. Dapat melatih koordinasi panca indra bayi.
• Mainan untuk digigit (theeter). Bayi secara naluriah akan memasukkan benda ke dalam mulut dan menggigitnya. Kegiatan ini dapat merangsang indra pengecap bayi.
• Mainan karet atau berbahan lembut. Meski belum mampu memegang secara sempurna, namun mainan yang ringan dan empuk ini sebaiknya dimiliki. Tujuannya untuk merangsang indra peraba bayi.
• Gelang gemerincing. Mainan ini merupakan salah satu favorii sepanjang masa. Dapat melatih koordinasi panca indra bayi.
Usia 10–12 Bulan:
• Mainan yang bisa
didorong-dorong (truk-trukan/mobil-mobilan). Benda ini memberi kesempatan pada
anak untuk mengasah keterampilan barunya, yakni berjalan.
• Bola. Bila Moms
mengajaknya si kecil bermain bola sambil berdiri, tentu semakin menarik
perhatiannya.
• Telepon-teleponan. Belikan mainan ini agar anak bisa berimajinasi lewat kata-kata yang belum jelas terucap dan bermain dengan tombol nomornya. Semakin terlihat asli bentuk telepon, semakin baik.
• Telepon-teleponan. Belikan mainan ini agar anak bisa berimajinasi lewat kata-kata yang belum jelas terucap dan bermain dengan tombol nomornya. Semakin terlihat asli bentuk telepon, semakin baik.
• Buku–buku. Pada
tahap ini, rasa ingin tahu anak sangat besar. Sediakan buku – buku berjenis
‘flip & flap’ di dalamnya. Misal ada kandang ayam yang bisa dibuka pintunya
dan lain-lain.
• Mainan Edukasi Balok-balok. Mainan ini memberi kesempatan bagi si kecil untuk melatih seni menumpuk. Ia mungkin bisa menumpuk sekaligus tiga balok atau empat, dan jatuhnya balok-balok tersebut akan memberinya kepuasan tersendiri.
• Mainan Edukasi Balok-balok. Mainan ini memberi kesempatan bagi si kecil untuk melatih seni menumpuk. Ia mungkin bisa menumpuk sekaligus tiga balok atau empat, dan jatuhnya balok-balok tersebut akan memberinya kepuasan tersendiri.
Usia 2-5 tahun:
- Mainan Edukasi
Perkakas (Kitchen Set). Ada yang berupa martil, tang, kompor, panci, gelas dan
sejenisnya. Mainan tersebut merangsang perilaku imitatifnya (meniru) terhadap
perilaku orang dewasa.
- Tea Set atau Rumah-rumahan. Jenis ini akan merangsang daya imajinasi si kecil. Mereka akan meniru perilaku orang dewasa yang sedang meminum teh, mulai dari meracik hingga menyajikannya. Atau mencoba menata furnitur rumah (mini) sesuai ‘selera’ mereka.
- Alat Musik Mini. Umumnya anak-anak sangat menyukai musik. Berikan gitar mini, keyboard mini, drum mini, dan sebagainya.
- Tea Set atau Rumah-rumahan. Jenis ini akan merangsang daya imajinasi si kecil. Mereka akan meniru perilaku orang dewasa yang sedang meminum teh, mulai dari meracik hingga menyajikannya. Atau mencoba menata furnitur rumah (mini) sesuai ‘selera’ mereka.
- Alat Musik Mini. Umumnya anak-anak sangat menyukai musik. Berikan gitar mini, keyboard mini, drum mini, dan sebagainya.
- Puzzle. Benda
tersebut merupakan salah satu cara terbaik untuk memberi kepuasan tersendiri
pada si kecil. Mampu mencocokkan susunan potongan gambar sesuai tempatnya
adalah kesenangan luar biasa. Pilihlah jenis puzzle yang memiliki corak
sederhana dan mudah ditempelkan.
Di area bermain
- Memastikan alat
bermain terlihat bersih, periksa apakah ada bagian yang rusak. Bila Anda
mendapati beberapa mainan rusak, misalnya tali ayunan hampir putus atau
pegangan pada jungkat-jungkit tak ada lagi, hindari menggunakan mainan itu.
Ajak si kecil memilih mainan lain yang kondisinya layak. Tentu Anda perlu
melaporkan kepada pengelola perihal tersebut.
- Mengawasi anak. Jika tempat bermain sangat ramai dan Anda tidak bisa benar-benar memantau, kembalilah lain waktu.
- Mengawasi anak. Jika tempat bermain sangat ramai dan Anda tidak bisa benar-benar memantau, kembalilah lain waktu.
- Mengamati anak-anak
lain. Misalnya balita dibiarkan tanpa pengawasan, sedangkan ada anak yang lebih
besar asyik bermain di dekatnya dengan kecepatan tinggi, tentu ini
membahayakan.
Oleh: Septi Wahyuni
Email : septiwahyuni11@gmail.com
Blog : septiwahyuni11.blogspot.com
Blog : septiwahyuni11.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar