Mencegah Pneumonia Pada Anak

Gambar Mencegah Pneumonia Pada Anak
Pneumonia suatu bentuk infeksi pernapasan akut yang mempengaruhi paru-paru. Infeksi tersebut terjadi akibat alveoli tidak bekerja secara maksimal ketika mengisi udara di paru-paru, yang kemudian akan menyebabkan sulitnya bernapas karena oksigen yang masuk sangat terbatas.
Dalam banyak penelitian menyebutkan bahwa pneumonia pada anak disebabkan oleh dua jenis bakteri, yaitu : Haemophilus influenzae tipe b (Hib) dan Streptococcus pneumoniae. Kedua bakteri ini juga dapat menyebabkan meningitis akut (infeksi pada selaput yang menutupi otak) pada anak-anak.
Upaya pencegahan merupakan komponen strategis dalam pemberantasan pneumonia pada anak terdiri atas pencegahan melalui imunisasi dan upaya pencegahan non-imunisasi. Program Pengembangan Imunisasi (PPI) yang meliputi imunisasi DPT dan campak yang telah dilaksanakan pemerintah selama ini dapat menurunkan proporsi kematian balita akibat pneumonia. Hal ini dapat dimengerti karena campak, pertusis daan juga difteri bisa juga menyebabkan pneumonia pada anak atau merupakan penyakit penyerta pada pneumonia balita. Di samping itu, sekarang telah tersedia vaksin Hib dan vaksin pneumokokus konjugat untuk pencegahan terhadap infeksi bakteri penyebab pneumonia dan penyakit berat lainnya seperti meningitis.
Selain kesulitan dalam bernapas, batuk rejan merupakan salah satu gejala umum pneumonia pada anak ketika ia terserang pneumonia. Pneumonia dapat diobati secara efektif dengan antibiotik. Namun dalam kasus pneumonia yang lebih lanjut, pengobatan bisa dilakukan melalui metode sinar-X.
   
  Pneumonia pada anak dapat dicegah dengan beberapa cara:

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Hal tersebut merupakan langkah penting untuk memastikan bayi Anda mendapatkan gizi yang cukup serta membangun kekebalan alami terhadap bakteri maupun virus
Memberikan vaksin yang disarankan oleh dokter dalam satu tahun pertama kelahiran
Menjaga kebersihan lingkungan
Membiasakan anak untuk hidup sehat seperti tidak jajan sembarangan dan mencuci tangan sebelum makan.
    Setiap diri kita bisa mencegah penyakit pneumonia menjangkiti anak-anak kita.
Salah satu penyebab pneumonia adalah mikroorganisme, selain itu iritasi dan ada beberapa penyebab pneumonia yang belum diketahui. Dengan mengetahui apa saja penyebab pneumonia diharapkan dapat diketahui juga pencegahanya penyakit ini. Sehingga penyakit pneumonia atau sering disebut penyakit paru-paru basah tidak menyebar.

     
    Virus Penyebab Pneumonia

Virus menyerang sel yang ada di dalam tubuh hanya untuk bereproduksi. Biasanya, virus masuk paru-paru ketika seseorang menghirup udara melalui mulut dan hidung yang mengandung virus. Setelah berada di dalam paru-paru, virus menyerang sel-sel yang melapisi saluran udara dan alveoli. Invasi virus ini menyebabkan kematian sel, baik ketika virus langsung membunuh sel, atau melalui apoptosis sel yang dikendalikan untuk menghancurkan diri.
Ketika sistem kekebalan tubuh merespon infeksi virus, yang mencoba merusak paru-paru. Sel darah putih, terutama limfosit, mengaktifkan sitokin kimia tertentu yang memungkinkan cairan bocor ke dalam alveoli. Kombinasi dari kerusakan sel dan alveoli berisi cairan inilah yang mengganggu transportasi normal oksigen ke dalam aliran darah. Sehingga merusak paru-paru dan menjadi penyebab penumonia.
Setelah merusak paru-paru, banyak diantara virus juga mempengaruhi serta merusak organ-organ lain, dengan demikian mengganggu banyak fungsi tubuh. Virus juga dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dari bakteri.
Viral pneumonia umumnya disebabkan oleh virus seperti virus influenza, virus RSV (RSV), adenovirus, dan metapneumovirus. Herpes simplex virus juga bisa menjadi penyebab pneumonia, namun ini jarang terjadi kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah juga berisiko pneumonia yang disebabkan oleh sitomegalovirus (CMV).
   
 Bakteri Penyebab Pneumonia

Bakteri biasanya masuk ke dalam paru-paru ketika seseorang menghirup dara, tetapi juga bakteri juga bisa masuk ke dalam paru-paru melalui aliran darah bila ada infeksi di bagian lain dari tubuh. Banyak bakteri hidup di bagian saluran pernapasan atas, seperti hidung, mulut dan sinus, dan dapat dengan mudah terhirup ke dalam alveoli.
Setelah masuk, bakteri kemudian menyerang ruang antara sel dan antara alveoli. Invasi ini memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengirim neutrofil, sejenis sel darah putih defensif, ke paru-paru. Hal ini menyebabkan demam, menggigil, dan pada umum menyebabkan kelelahan pada penderita pneumonia yang disebabkan bakteri dan jamur. Neutrofil, bakteri, dan cairan dari pembuluh darah yang mengisi alveoli inimah yang mengganggu transportasi oksigen.
Bakteri sering melakukan perjalanan dari paru-paru terinfeksi ke dalam aliran darah, menyebabkan penyakit serius atau bahkan fatal seperti syok septik, dengan tekanan darah rendah dan kerusakan beberapa bagian tubuh termasuk otak, ginjal, dan jantung. Bakteri juga dapat melakukan perjalanan ke daerah antara paru-paru dan dinding dada (rongga pleura) menyebabkan komplikasi yang disebut empiema sebuah.
Penyebab pneumonia yang paling umum yang disebabkan bakteri adalah bakter dan atypikal bakteri. Atypical bakteri adalah bakteri parasit yang hidup intraseluler atau tidak memiliki dinding sel. Selain itu bakteri ini juga menyebabkan pneumonia walaupun tidak terlalu parah, namun menyebabkan gejala atipikal, dan merespon terhadap antibiotik yang berbeda dari bakteri lain.
   
    Jamur Penyebab Pneumonia

Pneumonia yang disebabkan oleh jamur sebenarnya jarang terjadi, namun hal ini bisa terjadi pada orang yang punya masalah terhadap kekebalan tubuh, seberti penderita AIDS misalnya. Patofisiologi pneumonia yang disebabkan oleh jamur adalah mirip dengan pneumonia bakteri. Jamur penyebab pneumonia disebabkan oleh Histoplasma capsulatum, blastomyces, Cryptococcus neoformans, Pneumocystis jiroveci, dan Coccidoide .
     
 Parasit Penyebab Pneumonia

Berbagai parasit dapat mempengaruhi paru-paru. Parasit ini biasanya memasuki tubuh melalui kulit atau melalui mulut. Setelah masuk, mereka melakukan perjalanan ke paru-paru, biasanya melalui darah. Parasit ini biasanya membuat kombinasi kerusakan, yaitu kerusakan seluler dan respon imun sehingga menyebabkan gangguan transportasi oksigen.
Kemudian salah satu jenis sel darah putih, eosinofil itu, merespon dengan penuh semangat untuk infeksi parasit. Eosinofil di paru-paru dapat menyebabkan pneumonia eosinofilik, sehingga menyulitkan pneumonia parasit. Parasit  yang paling umum adalah toxoplasma gondii, strongyloides stercoralis, dan ascariasis.


Penyebab Pneumonia dan gejala yang terlihat dapat dibagi menjadi beberapa bagian seperti dibawah ini :

Pneumonia bacterial, merupakan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri, terutama bakteri Pneumokokus. Bakteri ini bisa menyerang siapa saja, dari mulai bayi sampai lanjut usia, bakteri ini dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh seseorang menurun dan malnutrisi sehingga merusak paru menyebabkan infeksi/peradangan. Gejala nya yang terjadi biasa nya penderita mengalami infeksi saluran pernapasan yang ringan selama satu minggu sebelumnya.
Pneumonia virus, banyak menyerang anak-anak. Sering disebut dengan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) virus, penyebab pneumonia virus ini adalah virus influenza. Gejala yang biasa dirasakan seperti demam, batuk kering, sakit kepala, nyeri otot. Biasanya dalam 2-3 hari penderita mengalami sesak, batuk berdahak parah sekali, panas tinggi sampai bibir berubah menjadi biru.
Pneumonia jamur, Contoh jamur yang menjadi penyebab pneumonia adalah Histoplasma capsulatum, Csyptococcus neoformans, Blastomyces dermatitides, Candida albaicans, Aspergillus species. Gejala nya penderita mengalami daya tahan tubuh yang terus melemah.
Pneumonia atipikal, penyebab nya bisa terjadi karena lingkungan dengan tempat hidup yang padat.
Pneumonia aspirasi, Bisa menyebabkan iritasi pada mukosa sehingga menyebabkan infeksi.
anak pneumoniaPada umumnya gejala yang terlihat pada kasus Pneumonia (Radang Paru-Paru) pada anak dan balita adalah sebagai berikut :

-Demam disertai menggigil
-Batuk dan suara menjadi serak
-Sesak Nafas, Nafas tidak beraturan
-Terdengar bunyi dengkuran ketika bernafas
-Nafas yang berat sehingga menyebabkan tulang rusuk berkontraksi
-Muntah
-Sakit leher
-perut
-Lemas, Lesu, Letih
-Nafsu makan berkurang
-Dehidrasi/kekurangan cairan tubuh

Penyakit Pneumonia tidak dapat menyebar dan menular melalui kontak fisik, karena virus dan bakteri berada di saluran pernafasan makan dapat memungkin menyebar melalui udara. Untuk itu lindungi anak dan awasi dengan siapa anak anda bermain, hindarkan anak ada dari orang-orang yang mengalami infeksi saluran pernafasan dan mencegah penularan terjadi.


Posted By : Noviani Eka Safitri
Email        :novianiekasafitri@gmail.com
blog          : http://perawatcerdas24.blogspot.com/
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar: