
Setelah kista
endometriosis telah terbentuk sepenuhnya, muncul simtoma hiperalgesia vaginal yang
disertai dengan hiperalgesia otot perut. Jaringan di
sekitar kista akan mensekresi berbagai sitokina
antara lain IL-1, IL-6,
IL-8,
dan IL-10, TNF-α, faktor pertumbuhan seperti VEGF
dan NGF.
Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan
organ perut. Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium (indung
telur) dan ligamen penyokong rahim. Endometrium
juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar,
ureter (saluran
yang menghubungan ginjal
dengan kandung kemih), kandung
kemih, vagina,
jaringan parut di dalam
perut atau lapisan rongga dada. Kadang jaringan endometrium tumbuh di dalam paru-paru.
Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan
pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan). Faktor lain yang meningkatkan
risiko terjadinya endometriosis adalah memiliki rahim yang abnormal, melahirkan
pertama kali pada usia di atas 30 tahun dan kulit putih.
Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia
25-44 tahun, 25-50% wanita mandul dan bisa juga
terjadi pada usia remaja. Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi
jalannya sel
telur dari ovarium
ke rahim.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori
berikut:
- Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur). Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.
- Teori sistem kekebalan. Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim.
- Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis.
Setiap bulan ovarium
menghasilkan hormon
yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk
membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya
kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini,
tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi.
Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali
dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya.
Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan
parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie
tuba. Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke
dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan
juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi
menuju ke rahim.
Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada
- Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis
- Wanita yang siklus menstruasinya 27 hari atau kurang
- Wanita yang mengalami menarke (menstruasi pertama) terjadi lebih awal
- Wanita yang biasa mengalami menstruasi selama 7 hari atau lebih
- Wanita yang mengalami orgasme ketika menstruasi
Gejala
- Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul
- Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi)
- Kemandulan
- Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).
Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung
kemih bisa menyebabkan pembengkakan perut,
nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi atau
nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.
Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar
ovarium bisa membentuk massa yang terisi darah (endometrioma). Kadang endometrioma pecah dan
menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba.
Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada
pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan
di dinding belakang vagina atau di daerah ovarium.
Pemeriksaan lain
- Laparoskopi
- Biopsi endometrium
- USG rahim
- Barium enema
- CT scan atau MRI perut.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori
berikut:
Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur). Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.
Teori sistem kekebalan. Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim.
Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis.
Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan
rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan
terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap
sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan
terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera
membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya.
Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan
parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie
tuba. Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke
dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan
juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi
menuju ke rahim.
Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada
Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis
Wanita yang siklus menstruasinya 27 hari atau kurang
Wanita yang mengalami menarke (menstruasi pertama) terjadi lebih awal
Wanita yang biasa mengalami menstruasi selama 7 hari atau lebih
Wanita yang mengalami orgasme ketika menstruasi
Gejala
Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul
Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi)
Kemandulan
Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).
Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa
menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan
melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.
Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar
ovarium bisa membentuk massa yang terisi darah (endometrioma). Kadang
endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara
tiba-tiba.
Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali. [sunting] Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada
pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan
di dinding belakang vagina atau di daerah ovarium. Pemeriksaan lain
Laparoskopi
Biopsi endometrium
USG rahim
Barium enema
CT scan atau MRI perut.
Antisipasi
Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan
beratnya penyakit. Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan
memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi,
progestin, danazole dan agonis GnRH. Agonis GnRH adalah zat yang pada mulanya
merangsang pelepasan hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisis, tetapi
setelah diberikan lebih dari beberapa minggu akan menekan pelepasan
gonadotropin.
Antisipasi
Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan
beratnya penyakit. Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan
memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi, progestin, danazole dan agonis GnRH. Agonis
GnRH adalah zat yang pada mulanya merangsang pelepasan hormon gonadotropin dari
kelenjar hipofisis,
tetapi setelah diberikan lebih dari beberapa minggu akan menekan pelepasan gonadotropin.
Pembedahan
Pada endometriosis sedang atau berat mungkin perlu dilakukan pembedahan.
Endometriosis diangkat sebanyak mungkin, yang seringkali dilakukan pada
prosedur laparoskopi. Pembedahan biasanya dilakukan pada kasus berikut:
- Bercak jaringan endometrium memiliki garis tengah yang lebih besar dari 3,8–5 cm
- Perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul
- Jaringan endometrium menyumbat salah satu atau kedua tuba
- Jaringan endometrium menyebabkan nyeri perut atau panggul yang sangat hebat, yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan.
- Untuk membuang jaringan endometrium kadang digunakan elektrokauter atau sinar laser. Tetapi pembedahan hanya merupakan tindakan sementara, karena endometriosis sering berulang.
- Ovarektomi (pengangkatan ovarium) dan histerektomi (pengangkatan rahim) hanya dilakukan jika nyeri perut atau panggul tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan penderita tidak ada rencana untuk hamil lagi.
- Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen. Terapi bisa dimulai segera setelah pembedahan atau jika jaringan endometrium yang tersisa masih banyak, maka terapi baru dilakukan 4-6 bulan setelah pembedahan.
Pengobatan
Pilihan pengobatan untuk endometriosis:
- Obat-obatan yang menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium
- Pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin endometriosis
- Kombinasi obat-obatan dan pembedahan
- Histerektomi, seringkali disertai dengan pengangkatan tuba falopii dan ovarium.
Luliberin
Pengobatan dengan menggunakan GnRH pada wanita
premenopausal menunjukkan penurunan serum FSH dan LH
yang disusul dengan stabilitas supresi.
Turunnya serum estradiol dan progesteron
ke tingkatan oophorectomized telah banyak dilaporkan, sehingga
penggunaan hormon ini banyak diterapkan pada kanker
payudara metastatik pada wanita premenopausal, walaupun menimbulkan
simtoma hipoestrogenia dan gangguan
tidur, turunnya kepadatan mineral tulang dan pening
katan risiko kardiovaskular. GnRH juga digunakan pada pengobatan kanker
ovarium dalam bentuk pyrrolinodoxorubicin untuk dikombinasikan
dengan bombesin dan somatostatin.[4]
Sekresi GnRH dapat distimulasi dengan ion Mn2+,
sebuah mineral
yang diperlukan bagi pertumbuhan tulang, tulang rawan, jaringan penghantar
dan sistem reproduksi;[5]
juga dapat distimulasi oleh NO,[6]
namun dapat dihambat oleh asam askorbat hanya apabila serum vitamin C
tersebut mencapai hipotalamus.
KELUARGA
Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2012, data WHO menyebutkan
60-90% penduduk negara mengalami gigi berlubang. Bisa dibayangkan berapa banyak
orang yang menyepelekan kesehatan gigi. Padahal gigi yang bersih pangkal sehat.
Berikut adalah cara mencegah gigi berlubang seperti yang dikutip livestrong.com
berikut:
1.
Hal standar dalam menjaga kesehatan gigi adalah dengan
cara menggosok gigi dengan baik dan benar. Menggosok gigi 2 kali sehari
dianjurkan oleh dokter gigi. Pilih sikat gigi yang lembut, dan pasta gigi yang
mengandung floraide dan kalsium.
2.
Memakai obat kumur memang baik, tetapi berkumur setiap
saat hanya akan mengurangi manfaatnya. Berkumur dengan obat kumur seminggu
sekali akan menghilangkan plak pada gigi.
3.
Mengurangi konsumsi gula, ganti makanan manismu dengan
buah. Selain baik untuk gigi karena mencegah gigi berlubang pun baik untuk
kesehatan. Jika memang kamu menginginkan permen, segera gosok gigi setelah
makan permen.
4.
Pergi ke dokter gigi tidak harus menunggu gigimu
bermasalah. Rutin berkunjung ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali, bermanfaat
untuk segera tahu gigimu bermasalah atau tidak
5.
Mengonsumsi teh terlalu banyak tidak baik untuk
kesehatan gigi. Teh akan membuat plak pada gigimu.
6.
Untuk menjaga kesehatan gigi perbanyak makan buah dan
sayur seperti strawberry, bayam, kangkung, pear, apel dan pisang.
Mudah untuk mencegah gigi berlubang, yang sulit
adalah tetap konsisten menjaga kesehatan gigi dan mengatur pola hidup sehat.
Jadi sudah siap untuk hidup sehat, Ladies? Selamat berjuang.
Nama : Mira'tus Sholikha
Email : Mirawirun77@gmail.com
Blog : Perawatbedah07.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar