Komunitas Lansia Agar Terus Aktif

Lanjut Usia (Lansia) memang sering dianggap remeh oleh sebagian orang, apalagi keberadaan mereka yang mungkin menyusahkan menjadi hambatan bagi orang. Untuk menghindari hal tersebut, maka di Tangsel telah didirikan Komunitas Lansia yang berkumpul di Balai Lansia, Bukit Pamulang Indah, Pamulang.

Dalam komunitas ini terbagi kedalam dua bagian, yaitu lansia aktif dan tidak aktif. Aktif adalah lansia yang masih segar dan bisa beraktifitas setiap harinya, sedangkan tidak aktif dimaksudkan kepada lansia yang sudah tidak mampu beraktivitas.

Sudah 6 ribu orang lansia yang bergabung bersama kami. Biasanya dalam komunitas, selain berkumpul di balai kami selalu menggelar kegiatan setiap harinya,” ungkap Nenden Mukhtar (64), Ketua Kebugaran Komunitas Lansia Tangsel.

Event yang rutin dilaksanakannya yaitu senam, setiap harinya mereka bisa mengikuti senam di Pamulang. Namun biasanya mereka berkeliling di setiap kecamatan di Tangsel untuk mengajak para lansia senam.Misalnya senam osteoporosis, diabet, rematik, asma, dan senam lansia. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan lansia. Karena biasanya lansia memiliki penyakit regenerative yang tidak menular.

Selain senam kita juga suka memberikan santunan pada lansia dhuafa. Kami juga banyak study banding ke luar Tangsel untuk mengetahui kegaitan apa saja yang bermanfaat untuk lansia,” tuturnya.
Mereka juga mendata para lansia di Tangsel, terutama lansia yang sehat agar bisa terus menjaga tubuh agar jangan sampai terpuruk dan sakit. Jika sakit maka akan terpuruk kesehatannya dan ekonominya.

Sejak usia 45 tahun, mereka sudah mulai mengalami pra lansia. Biasanya kader-kader yang rada muda ikut sehingga membantu, membina, juga membimbing kita dalam kegiatan,” pungkasnya.
Tujuan didirikannya komunitas ini agar lansia memiliki wadah. Pasalnya para lansia jarang berkomunikasi dengan anak. Jadi dalam komunitas mereka bisa berkumpul untuk silaturahmi. Serta tetap sehat dan positif pada akhirnya tidak merepotkan orang.

Kita belajar mandiri, biasanya nenek-nenek kebanyak diminta untuk mengurus cucu. Saya sangat tidak setuju dengan hal tersebut, karena orang yang sudah tua pun butuh hiburan dan bukan hanya menjaga cucu saja kerjaanya,” papar Nenden.

Dengan berkumpul dan melakukan sharing merupakan salah satu cara terapi pengobatan. Karena dengan berkumpul mereka akan berbagi cerita dan tertawa. Sharing diketahui sebagai 60 persen pengobatan.

Posted By Eka Yulianingrum
ekayulianingrum461@gmail.com
Share on Google Plus

About eka yulianingrum

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar