Perawatan Gigi Anak

Perawatan gigi susu tidak boleh diremehkan. Gigi susu yang baik menentukan kualitas gigi permanen yang akan tumbuh. Selain itu gigi susu yang sehat membantu proses pengunyahan menjadi lebih baik, sehingga memaksimalkan penyerapan nutrisi dan ini membantu proses tumbuh kembang anak. Merawat gigi pada anak di masa awal pertumbuhannya bisa dibilang susah-susah gampang karena tidak sedikit anak yang menjadi rewel saat pertumbuhan gigi pertamanya.
Kapan anak harus dibawa ke dokter gigi untuk pertama kali? Sebaiknya bawalah anak ke dokter gigi ketika gigi pertama mulai terlihat. Sebenarnya, calon gigi sudah mulai tumbuh di dalam gusi sejak ia masih belum dilahirkan. Namun, gigi pertama baru terlihat pada usia 6 bulan. Pada beberapa anak, gigi dapat muncul lebih awal yaitu usia 4 bulan atau malah terlambat. Bila hingga berumur 1 tahun belum ada gigi yang terlihat, tetaplah bawa anak ke dokter gigi untuk memeriksakannya. Saat gigi pertama muncul inilah, perawatan gigi anak harus segera dimulai.
           Sebelum gigi pertama muncul, bersihkan gusi sekali atau dua kali sehari. Caranya adalah menggunakan kain lap bayi yang bersih, lingkarkan ke jari telunjuk lalu usapkan pada gusi. Membersihkan gusi akan mencegah bakteri terkumpul di situ. Lalu setelah gigi pertama muncul, mulailah membersihkan gigi dengan sikat gigi. Walaupun gigi susu akan lepas dan digantikan gigi permanen, gigi susu memegang peranan pada perkembangan wajah dan mulut. Kebiasaan mengunyah yang baik berpengaruh pada cara makan yang baik, dan kesehatan gigi berpengaruh pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Untuk itulah perawatan gigi anak diperlukan sejak awal.

Menghindari penumpukan gula
Karies adalah kerusakan gigi yang terjadi karena gula menempel pada gigi, yang kemudian akan membentuk asam perusak enamel gigi. Untuk mencegah karies, hindari penumpukan gula pada gigi. Susu mengandung gula, begitu pula permen dan makanan manis lainnya. Untuk anak yang masih harus tidur sambil mengulum botol susu, sebaiknya ganti susu dengan air putih selama tidur. Dan juga jangan mencelupkan empeng ke dalam madu atau air gula untuk dikulum ketika tidur. Perlahan-lahan, kebiasaan tidur ditemani empeng dan botol susu ini harus dikurangi, sehingga anak terbiasa tidur tanpa bantuan seperti itu.

Pemeriksaan gigi secara teratur
Perawatan gigi anak sehari-hari harus dibarengi dengan pemeriksaan gigi anak secara teratur. Perhatikan apakah pada gigi anak muncul plak berwarna coklat atau hitam, dan bawalah anak ke dokter gigi bila Anda menemukan hal ini. Bila tidak ada masalah pada gigi, bawa anak Anda ke dokter gigi minimal 1 tahun sekali untuk pengecekan rutin.
Dokter Amr Moursi, New York University, memberikan tips sederhana untuk perawatan gigi anak. Berikut ini adalah saran-sarannya :

Hindari transfer bakteri dari orang tua
Banyak kerusakan gigi anak yang diakibatkan karena transfer bakteri dari orang tua yang memiliki karies. Untuk menghindarinya, hindari penggunaan mug dan peralatan makan yang sama ketika makan. Jangan menjilat atau mengulum dot anak untuk membersihkannya.
Orang tua juga harus memiliki kebiasaan merawat gigi yang baik. Selain untuk menghindari transfer bakteri penyebab karies, anak cenderung mencontoh kelakuan dan kebiasaan orang tuanya.

Menyikat gigi secara teratur
Sikat gigi anak 2 kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur. Gunakan sedikit pasta gigi, kira-kira sebesar kacang polong untuk anak balita. Sebelum anak berusia 2 tahun, hindari pasta gigi yang mengandung fluoride karena takut tertelan. Sebagai gantinya, gunakanlah pasta gigi khusus untuk anak-anak.

Jadwal makan yang teratur
Dengan jadwal menyikat gigi yang teratur, aturlah juga jadwal makan, yaitu 3 kali makan utama dan 2 kali cemilan di antara ketiga makan utama tersebut. Dengan jadwal ini, anak tidak makan lagi setelah sikat gigi malam dan tidur dalam kondisi gigi bersih.

 Cara Menyikat gigi 
Ada beberapa hal yang harus dperhatikan dalam cara menyikat gigi anak agar gusi maupun giginya tidak terluka.
  • Sikatlah gigi anak dengan menggunakan kain bersih atau kasa steril. Caranya: masukan telunjuk dengan kain atau kasa yang telah dibasahi dengan air hangat, kemudian gosokan ke gigi anak. Cara lainnya dengan menggunakan sikat gigi khusus (terbuat dari bahan karet yang dapat dimasukan pada telunjuk ibu)
  • Jika gigi anak Anda sudah ada yang bertumbuh, bersihkan gigi dengan sikat khusus bayi (tekstur sikat yang lembut).
  • Pada usia 18-24 bulan, biasakan anak agar dapat memegang sikat giginya sendiri. Caranya: ajak anak menyikat gigi di depan cermin, lalu ceritakan pentingnya menyikat gigi. Orangtua bisa mengumpulkan informasi terlebih dahulu mengenai kesehatan gigi agar bisa di-sharing dengan anak saat menyikat gigi.
  • Saat usia anak cukup memahami bahasa, ajari ia menyikat gigi dengan benar. Caranya: beri petunjuk agar anak menggosok dengan bentuk lingkaran kecil pada giginya. Lalu gosok ke depan dan ke belakang (area gigi yang digunakan untuk menggigit dan mengunyah), kemudian sikat area lidah dengan pembersih khusus lidah
  • Perkenalkan pasta gigi ber-fluoride pada usia batita. Beritahu juga bahwa fluoride dapat melindungi gigi dari kerusakan dan membantu kerusakan dini. Air pam, pasta gigi, dan suplemen vitamin tetes bisa menjadi sumber fluoride.
  • Nutrisi yang baik pada anak berperan penting untuk memperkuat gusi dan gigi. Beberapa jenis makanan yang dapat mengurangi karies gigi yaitu kacang-kacangan. Buah, sayur, dan susu juga penting untuk memperkuat tulang serta gigi.
 by : Siska Intansari
blog : Perawatkepo.blogspot.com
Email : Siskaintan8@gmail.com
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar