Penyebab Penyakit Tetanus :
Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa penyebab penyakit tetanus adalah bakteri. Bakteri penyebab tetanus adalah Clostridium tetani, yang secara alami ditemukan di tanah, debu dan kotoran hewan. Merupakan sejenis bakteri yang hanya dapat tumbuh dan berkembang pada situasi lingkungan yang kurang oksigen (anaerob).Ketika bakteri ini memasuki luka yang dalam (miskin oksigen), spora bakteri dapat menghasilkan toksin yang kuat, yang disebut tetanospasmin. Secara aktif toksin ini akan mengganggu neuron motorik, yaitu saraf yang mengendalikan pergerakan otot manusia. Efek racun pada neuron motorik yaitu menyebabkan kekakuan otot dan kejang yang menjadi tanda-tanda utama dan gejala tetanus.
Tanda dan Gejala Tetanus
dapat muncul kapan saja mulai dari beberapa hari sampai beberapa minggu setelah bakteri penyebab tetanus masuk ke dalam tubuh melalui luka. Dengan rata-rata masa inkubasi tujuh sampai delapan hari gejala tetanus baru muncul.Tanda-tanda dan gejala tetanus secara berurutan adalah sebagai berikut: Spasme dan kaku pada otot rahang, Dikuti kekakuan pada otot leher, Kesulitan menelan, Otot perut menjadi kaku, Kejang tubuh yang menyakitkan sampai tulang punggung melengkung (epistotonus), berlangsung selama beberapa menit. Kejang ini biasanya dipicu oleh kejadian kecil, seperti suara keras, sentuhan fisik atau cahaya, Kematian dapat terjadi karena kesulitan bernafas, lantaran otot-otot pernafasan tidak berfungsi normal.Tanda dan gejala tetanus lainnya yang mungkin menyertai antara lain: Demam, Berkeringat, Tekanan darah Tinggi, Denyut nadi atau jantung cepat. Diagnosis Penyakit Tetanus
Dokter
mendiagnosis penyakit tetanus berdasarkan pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan
(luka pada tubuh) dan riwayat imunisasi, serta tanda-tanda dan gejala tetanus
yang khas yaitu kejang otot, kekakuan dan nyeri seperti telah disebutkan di
atas. Pemeriksaan laboratorium umumnya tidak membantu diagnosis tetanus.Disamping
itu ada pemeriksaan sederhana yang dapat dilakukan untuk mendukung diagnosis
tetanus, yaitu tes spatula. Tes ini dilakukan dengan cara menyentuh dinding
tenggorokan dengan spatula (semacam sendok), pada orang normal akan memberikan
reaksi mual dan menghindar, sedangkan pada penderita tetanus akan memberi
respon menggigit spatula dan menutup mulut.Pengobatan Penyakit Tetanus, Karena belum adanya obat tetanus yang
cespleng, maka pengobatan
terdiri dari perawatan luka, obat untuk mengurangi gejala tetanus serta
perawatan suportif.Perawatan luka untuk
mencegah tetanus, Perawatan luka yang dimaskud yaitu membersihkan luka
dengan baik, yaitu dilakukan dengan cara menghilangkan kotoran, benda asing dan
jaringan mati jika ada, terlebih pada luka yang dalam dan kotor. Hal ini
penting sebagai langkah awal untuk mencegah pertumbuhan spora tetanus. Dalam
sesi ini juga diperlukan pemberian suntikan vaksin TT (Tetanus Toxoid) untuk yang mengalami luka dalam dan/atau kotor,
jika suntik imunisasi TT terakhir lebih dari lima tahun yang lalu atau tidak
tahu kapan. Atau untuk jenis luka apapun yang terkontaminasi dengan kotoran,
kotoran hewan atau pupuk kandang, jika suntik imunisasi TT terakhir lebih dari
lima tahun yang lalu atau tidak tahu kapan. Obat Tetanus : Antitoksin
(Anti Tetanus Serum atau ATS). Saat ini tersedi antitoksin tetanus,
seperti tetanus immune globulin. Namun, antitoksin ini hanya dapat menetralkan racun
yang belum terikat jaringan saraf, Antibiotik.
Antibiotik diperlukan untuk membunuh bakteri penyabab tetanus, baik diberikan
secara oral (diminum) atau dengan suntikan (umumnya), Vaksin. Sekali mengalami tetanus tidak membuat seseorang kebal
terhadap serangan beriikutnya. Jadi, ia harus menerima vaksin tetanus untuk
mencegah infeksi tetanus di kemudian hari, Obat penenang. Dokter umumnya menggunakan obat penenang kuat untuk
mnegndalikan kejang otot, contohnya diazepam, Obat lain. Obat lain, seperti magnesium sulfat (MgSO4) dan beta
blockers tertentu, dapat digunakan untuk membantu mengatur aktivitas otot tak
sadar, seperti detak jantung dan pernafasan.Terapi Suportif untuk Tetanus, Pengobatan tetanus sering
membutuhkan waktu yang lama sehingga terkadang membutuhkan perawatan intensif.
Karena obat penenang dapat menyebabkan pernapasan dangkal, maka sangat mungkin
perlu didukung sementara oleh alat bantu nafas (ventilator).
By : Susilowati Handayaningrum
Email
: susypoerjo@gmail.com
Blog :
0 komentar:
Posting Komentar