Laparaskopi
Laparoskopi
merupakan teknik pembedahan dengan sedikit perlukaan. Tidak seperti pada
operasi / bedah terbuka dimana dilakukan sayatan besar dan tangan operator
langsung bersentuhan dengan organ. Untuk akses alat ‘laparoskop’ dokter hanya
melakukan sedikit sayatan. Laparoskop merupakan alat yang bentuknya seperti
pipa yang dilengkapi dengan ‘camera’ dan peralatan bedah lainnya.
Laparoskop kemudian dimasukkan ke dalam tubuh dan dokter melakukan tindakan
secara tidak langsung yaitu dengan melihatnya dari layar monitor.Operasi
laparoskopi juga mempunyai fungsi diagnostik, karena saat meneropong dokter
dapat melihat keberadaan organ-organ dalam dari layar monitor.Saat ini,
tindakan kolesistektomi dengan teknik operasi laparoskopi merupakan
teknik operasi yang terbaik (mempunyai banyak keunggulan), namun hanya dapat
dilakukan di rumah sakit modern yang sudah memiliki peralatan laparoskopi.
Walaupun harganya lebih mahal, namun secara umum lebih menguntungkan.Operasi
kolesistektomi dengan teknik laparoskopi dapat berlangsung sekitar 20 menit
hingga 1 jam. Teknik operasi ini hanya dapat dilakukan oleh dokter yang
menguasai teknik operasi laparoskopi.Dibandingkan dengan teknik operasi
terbuka, operasi laparoskopi mempunyai keunggulan:untuk akses pembedahan tidak
perlu sayatan lebar, ukurannya hanya 1 cm atau lebih kecil, luka akibat operasi
lebih sedikit, dengan demikian masa rawatnya menjadi lebih pendek, pasien
menjadi lebih cepat pulih, nyeri paska laporoskopi tidak seberat nyeri
paska operasi terbuka, dalam 12-48 jam paska operasi sudah bisa pulang, dalam 3
minggu, sudah bisa kembali beraktivitas (bekerja), penampilan kulit perut
secara kosmetika tampak lebih baik.Berdasarkan penelitian: masa rawat 3 hari
lebih pendek dibandingkan dengan bedah terbuka (‘open surgery’). Juga masa
penyembuhan 3 minggu lebih cepat dibandingkan bedah terbuka (‘open surgery’).Risiko
operasi laparoskopi : timbulnya kejadian yang tak terduga sangat kecil, sebab
tindakan dilakukan oleh ahli.Bila saat melakukan laporoskopi dokter menemukan
keadaan yang tidak bisa melakukan pembedahan dengan teknik laparoskopi, maka
kemungkinan besar akan dilakukan tindakan operasi bedah terbuka, sehingga
pasien yang menyetujui akan tindakan bedah laparoskopi harus siap akan
kemungkinan terjadinya tindakan bedah terbuka (‘open surgery’).
Operasi
terbuka (‘open surgery’)
Operasi
bedah terbuka, seperti yang difahami orang orang awam pada umumnya, yaitu
membuka rongga perut. Tangan dokter bedah akan langsung bersentuhan dengan
organ yang akan dibedah. Operasi bedah terbuka dilakukan bila: rumah sakit
tidak mempunyai fasilitas untuk teknik operasi laparoskopi. Rumah sakit umum
daerah umumnya bisa melakukan kegiatan operasi dengan teknik bedah terbuka, terdapat
komplikasi yang tidak bisa diatasi dengan teknik operasi laparoskopi seperti:
infeksi saluran, dan banyak terbentuk jaringan parut akibat radang menahun. Persiapan
: puasa, krining pra operasi. Prosedur : dilakukan di kamar operasi dalam
anestesi umum, sayatan sekitar 10-15 cm, lama operasi (tanpa komplikasi) 45-90
menit, dapat dilakukan oleh dokter spesialis bedah umum.
Kelebihan
bedah terbuka:Dapat dilakukan di banyak rumah sakit yang memiliki fasilitas
kamar bedah dengan dokter bedah umum dan dokter anesthesi, Dapat melakukan
tindakan yang tidak bisa dilakukan dengan teknik laparoskopi, Biaya lebih
murah, hanya waktu penyembuhan lebih lama.Kerugian operasi bedah terbuka: Luka
bekas sayatan secara kosmetik lebih besar dibandingkan laparoskopi, Waktu
penyembuhan luka operasi lebih lama.
By : Susilowati Handayaningrum
Email : susypoerjo@gmail.com
Blog :
0 komentar:
Posting Komentar