Ibuprofen
adalah jenis obat anti inflamasi non-steroid. Obat ini dapat
meredakan rasa sakit ringan hingga menengah serta mengurangi inflamasi
atau peradangan. Contoh gejala yang dapat ditangani oleh
ibuprofen adalah artritis, keseleo, nyeri otot, migrain, nyeri menstruasi, sakit gigi, dan nyeri setelah operasi. Selain itu ibuprofen juga digunakan untuk mengurangi gejala demam dan pegal-pegal akibat flu.
Ibuprofen bekerja menghambat enzim yang berperan dalam produksi
prostaglandin. Prostaglandin yaitu senyawa yang dilepaskan tubuh dapat
menyebabkan inflamasi dan rasa sakit.
Pada pemberian oral ibuprofen diabsorbsi dengan cepat, berikatan dengan
protein plasma dan kadar puncak dalam plasma tercapai 1 – 2 jam setelah
pemberian. Makanan yang masuk akan memperlambat absorbsi, tapi tidak
mengurangi jumlah yang diabsorbsi. Metabolisme terjadi di hati dengan
waktu paruh 1,8 – 2 jam. Ekskresi bersama urin dalam bentuk utuh dan
metabolit inaktif, sempurna dalam 24 jam.
KOMPOSISI
a. Ibuprofen tablet 200mg, tiap tablet mengandung Ibuprofen 200mg
b. Ibuprofen tablet 400mg, tiap tablet mengandung Ibuprofen 400mg
c. Ibuprofen syrup, tiap 5ml (1sendok takar) mengandung Ibuprofen 200mg
d. Ibuprofen suppositoria, tiap suppositoria mengandung Ibuprofen 125mg
INDIKASI
a. Meredakan demam.
b. Mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, nyeri pasca operasi, nyeri saat menstruasi atau disminore.
c. Terapi simptomatik rematoid artritis dan osteoarthritis.
KONTRAINDIKASI
a. Dapat menyebabkan reaksi anafilaktik.
b. Penderita hipersensitif terhadap asetosal atau antiinflamasi non stroid lain dan wanita hamil memasuki bulan ke3.
c. Penderita gangguan syndroma nasal polyps, reaksi brokospasme terhadap asetosal, atau antiinflamasi non steroid lain.
DOSIS dan ATURAN PAKAI
Dewasa : 200-400mg, 3-4x sehari.
Anak-anak : 20mg/kg berat badan /hari dibagi menjadi beberapa kali pemberian.
0 komentar:
Posting Komentar