Khasiat dan Kegunaan TEMU LAWAK (Curcuma xanthorriza)
berkhasiat ubat yang dapat menyembuhkan beberapa penyakit dibawah ini :
ubat Sariawan : 1 rimpang temu lawak dicuci, kupas, iris.
Direbus dengan 2 gelas air bersama 1 buah asam, sedikit gula aren sampai airnya
tinggal setengah. Angkat dari api. Masukkan 1 mata asam, aduk, saring. Diminum
2j kali sehari.
Ubat Susah Buang Air Besar : Rimpang diiris-iris, masukkan
gula jawa dan asam jawa ke dalamnya, lalu masukkan air mendidih. Minum larutan
tersebut. 1 rimpang temu lawak dicuci, parut, lalu diperas. Air perasan diberi
sedikit asam jawa dan gula aren, aduk, saring, diminum 1 kali sehari.
Menghilangkan kesakitan Haid : 1 rimpang temu lawak dicuci,
kupas, iris. Beri sedikit gula aren dan rebus dengan 1 gelas air. Angkat dari
api, masukkan sedikit asam kawa, aduk, saring, diminum sekaligus 1 kali sehari.
Ubat sakit maag : Potong rimpang kecil-kecil, rebus sampai
airnya mendidih. Minum larutan tersebut.
Untuk menghilangkan bau busuk sewaktu haid : Rimpang
diiris-iris, masukkan gula jawa dan asam jawa ke dalamnya, lalu masukkan air
mendidih. Minum larutan tersebut.
Ubat Sembelit : Giling rimpang sampai halus, masukkan biji
sesawi, lalu beri air. Minum air perasannya. 1 rimpang temu lawak dicuci, parut
lalu diperas. Air perasan itu diberi sedikit asam jawa dan gula aren, aduk,
saring, diminum 1 kali sehari.
Membersihkan Darah
Iris rimpang temu lawak, jemur hingga kering, seduh dengan
air hangat, lalu minum seperti minum teh.
Ubat Penyakit Eksim : Masak rimpang temu lawak sebesar telur
ayam dan asam kawak sebesar telur merpati dengan 2 gelas air, tambahkan sedikit
gula aren. Didihkan, hingga airnya tinggal 1 gelas, saring, minum
hangat-hangat. Lakukan setiap hari selama sebulan. 7 iris temu lawak yang sudah
dicuci dan dikupas, 1 ruas asam jawa, sedikit gula aren direbus dengan setengah
gelas air, setelah agak dingin disaring, dan diminum sekaligus.
Mengubati penyakit kuning (gangguan pada hati/lever), demam
malaria, sembelit, serta memperbanyak ASI. Parut rimpang temu lawak, peras
airnya, lalu minum. Juga dapat digunakan air rebusan rimpang temu lawak yang
telah kering.
Badan yang terlalu capek karena kebanyakan kerja atau
sehabis jatuh sakit. Ambil dan bersihkan temu lawak sebanyak 50 gram. Parut
rimpang sampai halus, tambahkan air secukupnya, lalu rebus sampai mendidih,
dinginkan, lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari, 1 gelas.
Menyembuhkan Hepatitis : Cuci dan kupas 2 jari temu lawak,
lalu iris dan rebus dengan 0,5 liter air dan sedikit gula aren sampai airnya
tinggal setengah. Larutan ini untuk diminum 2 kali sehari.Untuk memperbanyak
air susu (ASI) : Giling rimpang Temu Lawak, direbus dengan air, masukkan
sedikit sagu. Parut 1 rimpang temu lawak yang sudah dicuci, lalu campurkan
dengan sedikit tepung kanji dan sedikit air panas. Diaduk, saring, diminum 1
kali sehari.
ubat Sakit Ginjal : 1 rimpang temu lawak dicuci, kupas,
rebus dengan 4 gelas air dan segenggam daun kumis kucing, segenggam daun
meniran sampai airnya tinggal setengah. Larutan ini untuk diminum 3 kali
sehari.
Meredakan Asma : 1,5 rimpang temu lawak dicuci, dikupas dan
diiris, rebus dengan 5 glas air bersama sedikit gula aren sampai airnya tinggal
setengah. Larutan ini untuk diminum 3 kali sehari.Meredakan Batuk : 1 rimpang
temu lawak dicuci, kupas, parut sambil diberi 1 gelas air matang, peras, beri
sesendok teh madu dan air perasan jeruk nipis. Minum 2 kali sehari, masing-masing
1/2 gelas.
Menghilangkan Bisul : 5 iris temu lawak yang sudah dikupas,
rebus dengan 2 gelas air bersama sedikit gula aren, angkat dari api, lalu
masukkan seibu jari asam jawa. Setelah agak dingin, saring, diminum sekaligus.
Menurunkan kadar Kolesterol : 1 rimpang temu lawak yang
sudah dikeringkan, ditumbuk sampai halus lalu diseduh dengan air. Setelah agak
dingin disaring, diminum langsung.
Menambah Nafsu Makan : 2 rimpang temu lawak dicuci, kupas,
iris. Rebus dengan 2 gelas air bersama 1/4 lengkuas, 1/2 genggam daun meniran
sampai airnya tinggal setengah, saring, munum larutan ini masing-masing 1/2
gelas.
Menghilangkan Bau Badan(BB) : 5 iris temu lawak dicuci,
rebus dengan 1/2 gelas air selama 15 menit. Minum airnya 1 kali sehari,
sekaligus.
Cara Penanaman
pokok temulawak
Iklim
Secara alami temulawak tumbuh dengan baik di lahan-lahan
yang teduh dan terlindung dari teriknya sinar matahari. Di habitat alami rumpun
tanaman ini tumbuh subur di bawah naungan pohon bambu atau jati. Namun
temulawak juga dapat dengan mudah ditemukan di tempat yang terik seperti tanah
tegalan. Secara umum tanaman ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai
cuaca di daerah beriklim tropis.
Suhu udara yang
baik untuk budidaya tanaman ini antara 19-30 oC
Tanaman ini
memerlukan curah hujan tahunan antara 1.000-4.000 mm/tahun.
Media tanam
Perakaran temulawak dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai
jenis tanah baik tanah berkapur, berpasir, agak berpasir maupun tanah-tanah
berat yang berliat. Namun untuk memproduksi rimpang yang optimal diperlukan
tanah yang subur, gembur dan berdrainase baik. Dengan demikian pemupukan
anorganik dan organik diperlukan untuk memberi unsur hara yang cukup dan
menjaga struktur tanah agar tetap gembur. Tanah yang mengandung bahan organik
diperlukan untuk menjaga agar tanah tidak mudah tergenang air.
Ketinggian
Temulawak dapat tumbuh pada ketinggian tempat 5-1.000 m/dpl
dengan ketinggian tempat optimum adalah 750 m/dpl. Kandungan pati tertinggi di
dalam rimpang diperoleh pada tanaman yang ditanam pada ketinggian 240 m/dpl.
Temulawak yang ditanam di dataran tinggi menghasilkan rimpang yang hanya
mengandung sedikit minyak atsiri. Tanaman ini lebih cocok dikembangkan di
dataran sedang.
Hama dan penyakit
Hama
Hama temulawak adalah:
Ulat jengkal
(Chrysodeixis chalcites Esp),
Ulat tanah (Agrotis
ypsilon Hufn) dan
Lalat rimpang (Mimegrala coerulenfrons Macquart)
Cara pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida Kiltop
500 EC atau Dimilin 25 WP dengan konsentrasi 0.1-0.2 %.
Penyakit
Jamur Fusarium
disebabkan oleh fungus oxysporum Schlecht dan Phytium sp serta bakteri
Pseudomonas sp yang berpotensi untuk menyerang perakaran dan rimpang temulawak
baik di kebun atau setelah panen. Gejala Fusarium dapat menyebabkan busuk akar
rimpang dengan gejala daum menguning, layu, pucuk mengering dan tanaman mati.
Akar rimpang menjadi keriput dan berwarna kehitam-hitaman dan bagian tengahnya
membusuk. Jamur Phytium menyebabkan daun menguning,pangkal batang dan rimpang
busuk, berubah warna menjadi coklat dan akhirnya keseluruhan tanaman menjadi
busuk. Cara pengendalian dengan melakukan pergiliran tanaman yaitu setelah
panen tidak menanam tanaman yang berasal dari keluarga Zingiberaceae. Fungisida
yang dapat dipakaikan adalah Dimazeb 80 WP atau Dithane M-45 80 WP dengan
konsentrasi 0.1 – 0.2 %.
Penyakit layu
disebabkan oleh Pseudomonas sp, gejala berupa kelayuan daun bagian bawah yang
diawali menguningnya daun, pangkal batang basah dan rimpang yang dipotong
mengeluarkan lendir seperti getah. Cara pengendaliannya dengan pergiliran
tanaman dan penyemprotan Agrimycin 15/1.5 WP atau grept 20 WP dengan
konsentrasi 0.1 -0.2%.
Gulma
Gulma potensial pada pertanaman temu lawak adalah gulma
kebun antara lain adalah rumput teki, alang-alang, ageratum, dan gulma berdaun
lebar lainnya.
Pengendalian hama/penyakit secara organic
Dalam pertanian organik yang tidak menggunakan bahan-bahan
kimia berbahaya melainkan dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan biasanya
dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman untuk menghindari serangan hama
dan penyakit tersebut yang dikenal dengan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang
komponennya adalah sbb:
Mengusahakan
pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggul yang sehat bebas dari
hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanama
Memanfaatkan
semaksimal mungkin musuh-musuh alami
By : Maulana Reshandy
Email : Maulshandy94@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar