KHASIAT DAN MANFAAT TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRIZA)BAGI KESEHTAN MANUSIA

tanaman ubat tradisional ini termasuk familia Zingiberaceae. Temu Lawak atau temulawak tumbuh di daerah ketinggian antara 5 – 750 meter di atas permukaan laut. Dengan mudah dapat ditemui di daerah hutan jati, di tempat yang beralang-alang, atau ditanam di halaman rumah. Untuk pengembangbiakannya sangat mudah dengan menggunakan rimpangnya, yaitu seperempat bagian dari induk rimpangnya. Pilih ukuran rimpang yang besar, dan simpan dalam keadaan kering dalam beberapa hari. Lalu siap ditanam.Nama lain dari temulawak adalah temu besar (Melayu), koneng gede, temu raya (Sunda), temo labak (Madura), temu putih. Temu Lawak mengandung kandungan minyak asiri, curcumin, glucosida, phellandrene, turmerol, myrcene, xanthorrihizol, isofuranogermacreene, p-tolyletycarbinol.
Khasiat dan Kegunaan TEMU LAWAK (Curcuma xanthorriza) berkhasiat ubat yang dapat menyembuhkan beberapa penyakit dibawah ini :
ubat Sariawan : 1 rimpang temu lawak dicuci, kupas, iris. Direbus dengan 2 gelas air bersama 1 buah asam, sedikit gula aren sampai airnya tinggal setengah. Angkat dari api. Masukkan 1 mata asam, aduk, saring. Diminum 2j kali sehari.
Ubat Susah Buang Air Besar : Rimpang diiris-iris, masukkan gula jawa dan asam jawa ke dalamnya, lalu masukkan air mendidih. Minum larutan tersebut. 1 rimpang temu lawak dicuci, parut, lalu diperas. Air perasan diberi sedikit asam jawa dan gula aren, aduk, saring, diminum 1 kali sehari.
Menghilangkan kesakitan Haid : 1 rimpang temu lawak dicuci, kupas, iris. Beri sedikit gula aren dan rebus dengan 1 gelas air. Angkat dari api, masukkan sedikit asam kawa, aduk, saring, diminum sekaligus 1 kali sehari.
Ubat sakit maag : Potong rimpang kecil-kecil, rebus sampai airnya mendidih. Minum larutan tersebut.
Untuk menghilangkan bau busuk sewaktu haid : Rimpang diiris-iris, masukkan gula jawa dan asam jawa ke dalamnya, lalu masukkan air mendidih. Minum larutan tersebut.
Ubat Sembelit : Giling rimpang sampai halus, masukkan biji sesawi, lalu beri air. Minum air perasannya. 1 rimpang temu lawak dicuci, parut lalu diperas. Air perasan itu diberi sedikit asam jawa dan gula aren, aduk, saring, diminum 1 kali sehari.
Membersihkan Darah
Iris rimpang temu lawak, jemur hingga kering, seduh dengan air hangat, lalu minum seperti minum teh.
Ubat Penyakit Eksim : Masak rimpang temu lawak sebesar telur ayam dan asam kawak sebesar telur merpati dengan 2 gelas air, tambahkan sedikit gula aren. Didihkan, hingga airnya tinggal 1 gelas, saring, minum hangat-hangat. Lakukan setiap hari selama sebulan. 7 iris temu lawak yang sudah dicuci dan dikupas, 1 ruas asam jawa, sedikit gula aren direbus dengan setengah gelas air, setelah agak dingin disaring, dan diminum sekaligus.
Mengubati penyakit kuning (gangguan pada hati/lever), demam malaria, sembelit, serta memperbanyak ASI. Parut rimpang temu lawak, peras airnya, lalu minum. Juga dapat digunakan air rebusan rimpang temu lawak yang telah kering.
Badan yang terlalu capek karena kebanyakan kerja atau sehabis jatuh sakit. Ambil dan bersihkan temu lawak sebanyak 50 gram. Parut rimpang sampai halus, tambahkan air secukupnya, lalu rebus sampai mendidih, dinginkan, lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari, 1 gelas.
Menyembuhkan Hepatitis : Cuci dan kupas 2 jari temu lawak, lalu iris dan rebus dengan 0,5 liter air dan sedikit gula aren sampai airnya tinggal setengah. Larutan ini untuk diminum 2 kali sehari.Untuk memperbanyak air susu (ASI) : Giling rimpang Temu Lawak, direbus dengan air, masukkan sedikit sagu. Parut 1 rimpang temu lawak yang sudah dicuci, lalu campurkan dengan sedikit tepung kanji dan sedikit air panas. Diaduk, saring, diminum 1 kali sehari.
ubat Sakit Ginjal : 1 rimpang temu lawak dicuci, kupas, rebus dengan 4 gelas air dan segenggam daun kumis kucing, segenggam daun meniran sampai airnya tinggal setengah. Larutan ini untuk diminum 3 kali sehari.
Meredakan Asma : 1,5 rimpang temu lawak dicuci, dikupas dan diiris, rebus dengan 5 glas air bersama sedikit gula aren sampai airnya tinggal setengah. Larutan ini untuk diminum 3 kali sehari.Meredakan Batuk : 1 rimpang temu lawak dicuci, kupas, parut sambil diberi 1 gelas air matang, peras, beri sesendok teh madu dan air perasan jeruk nipis. Minum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.
Menghilangkan Bisul : 5 iris temu lawak yang sudah dikupas, rebus dengan 2 gelas air bersama sedikit gula aren, angkat dari api, lalu masukkan seibu jari asam jawa. Setelah agak dingin, saring, diminum sekaligus.
Menurunkan kadar Kolesterol : 1 rimpang temu lawak yang sudah dikeringkan, ditumbuk sampai halus lalu diseduh dengan air. Setelah agak dingin disaring, diminum langsung.
Menambah Nafsu Makan : 2 rimpang temu lawak dicuci, kupas, iris. Rebus dengan 2 gelas air bersama 1/4 lengkuas, 1/2 genggam daun meniran sampai airnya tinggal setengah, saring, munum larutan ini masing-masing 1/2 gelas.
Menghilangkan Bau Badan(BB) : 5 iris temu lawak dicuci, rebus dengan 1/2 gelas air selama 15 menit. Minum airnya 1 kali sehari, sekaligus.
Cara Penanaman
pokok temulawak
Iklim
Secara alami temulawak tumbuh dengan baik di lahan-lahan yang teduh dan terlindung dari teriknya sinar matahari. Di habitat alami rumpun tanaman ini tumbuh subur di bawah naungan pohon bambu atau jati. Namun temulawak juga dapat dengan mudah ditemukan di tempat yang terik seperti tanah tegalan. Secara umum tanaman ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai cuaca di daerah beriklim tropis.
    Suhu udara yang baik untuk budidaya tanaman ini antara 19-30 oC
    Tanaman ini memerlukan curah hujan tahunan antara 1.000-4.000 mm/tahun.
Media tanam
Perakaran temulawak dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis tanah baik tanah berkapur, berpasir, agak berpasir maupun tanah-tanah berat yang berliat. Namun untuk memproduksi rimpang yang optimal diperlukan tanah yang subur, gembur dan berdrainase baik. Dengan demikian pemupukan anorganik dan organik diperlukan untuk memberi unsur hara yang cukup dan menjaga struktur tanah agar tetap gembur. Tanah yang mengandung bahan organik diperlukan untuk menjaga agar tanah tidak mudah tergenang air.
Ketinggian
Temulawak dapat tumbuh pada ketinggian tempat 5-1.000 m/dpl dengan ketinggian tempat optimum adalah 750 m/dpl. Kandungan pati tertinggi di dalam rimpang diperoleh pada tanaman yang ditanam pada ketinggian 240 m/dpl. Temulawak yang ditanam di dataran tinggi menghasilkan rimpang yang hanya mengandung sedikit minyak atsiri. Tanaman ini lebih cocok dikembangkan di dataran sedang.
Hama dan penyakit
Hama
Hama temulawak adalah:
 Ulat jengkal (Chrysodeixis chalcites Esp),
 Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn) dan
  Lalat rimpang (Mimegrala coerulenfrons Macquart)
Cara pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida Kiltop 500 EC atau Dimilin 25 WP dengan konsentrasi 0.1-0.2 %.
Penyakit
 Jamur Fusarium disebabkan oleh fungus oxysporum Schlecht dan Phytium sp serta bakteri Pseudomonas sp yang berpotensi untuk menyerang perakaran dan rimpang temulawak baik di kebun atau setelah panen. Gejala Fusarium dapat menyebabkan busuk akar rimpang dengan gejala daum menguning, layu, pucuk mengering dan tanaman mati. Akar rimpang menjadi keriput dan berwarna kehitam-hitaman dan bagian tengahnya membusuk. Jamur Phytium menyebabkan daun menguning,pangkal batang dan rimpang busuk, berubah warna menjadi coklat dan akhirnya keseluruhan tanaman menjadi busuk. Cara pengendalian dengan melakukan pergiliran tanaman yaitu setelah panen tidak menanam tanaman yang berasal dari keluarga Zingiberaceae. Fungisida yang dapat dipakaikan adalah Dimazeb 80 WP atau Dithane M-45 80 WP dengan konsentrasi 0.1 – 0.2 %.
 Penyakit layu disebabkan oleh Pseudomonas sp, gejala berupa kelayuan daun bagian bawah yang diawali menguningnya daun, pangkal batang basah dan rimpang yang dipotong mengeluarkan lendir seperti getah. Cara pengendaliannya dengan pergiliran tanaman dan penyemprotan Agrimycin 15/1.5 WP atau grept 20 WP dengan konsentrasi 0.1 -0.2%.
Gulma
Gulma potensial pada pertanaman temu lawak adalah gulma kebun antara lain adalah rumput teki, alang-alang, ageratum, dan gulma berdaun lebar lainnya.
Pengendalian hama/penyakit secara organic
Dalam pertanian organik yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya melainkan dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman untuk menghindari serangan hama dan penyakit tersebut yang dikenal dengan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang komponennya adalah sbb:
 Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggul yang sehat bebas dari hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanama
 Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami


By : Maulana Reshandy
Email : Maulshandy94@gmail.com
Share on Google Plus

About Perawat Profesional

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar