Gangguan Pendengaran Pada Lansia



    Gangguan pendengaran pada lansia sebagian dari proses menua, adalah maifestasi dari kemunduran  amabang sensitif dan kemunduran dari kemampuan untuk mengerti pembicaraan. Kehilangan ambang sensitif pendengaran terhadap frekuensi yang tinggi , berkembang perlahan sampai timbul manifestasi klinik pada usia 50-60 tahun. Laki-laki mempunyai gangguan pendengaran yang lebih banyak dibandingkan dengan wanita.
Istilah presbiakusis atau presbikusis, atau tuli pada orang tua dapat diaertikan sebagai gangguan pendengaran sensorineural pada individu yang lebih tua.
  Presbikusis menyebabkan gangguan pendengaran bilateral terhadap frekuensi yang tinggi dan juga gangguan terhadap pusat pengolah informasi pada saraf auditorik. Bertambahnya umur menyebabkan gangguan memori sehingga terjadinya kesulitan dalam memahami pembicaraan khusus pada situasi yang sangat bising. Lalu, penurunan fungsi pendengaran ini dapat mengakibatkan isolasi sejumah orang tua/lansia.




Anatomi Telinga

   Telinga dibagi menjadi 3 bagian yaitu; bagian dalam merupakan membran timpani terdapat tulang pendengaran yng tersusun dari luar kedalam , yaitu maleus, inkus, dan stapes yang sing berhubungan melalui persendian. Pras flaksida terdapat daerah yang disebut atik, dimana terdapat aditus ad antrium, yang berhunbungan dengan telinga tengah dengan antrum mastoid. Tuba eustachius menghubungkan daerah nasofaring dengan telinga tengah.Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran dan vestibules yang terdiri dari 3 buah kanalis seni sirkularis. Pucuk dari koklea disebu helikotrema yang menghubungkan perilimve skala timpani dan skala vestibuli. Skala vestibuli dan skala timpani berisi perilimfe, sedangkan skala media berisi endolimfe. Skala vestibuli disebut membran vestibuli (membran reissner), sedang dasar skaa media adalah membran basalis, dimana terdapat organ korti. Telinga tengah berbentuk kubus dengan bata luar: membran timpani, batas depan : tuba eustachius, batas bawah: bulbus vena jugularis, batas belakang: aditus ad antrium dan kanalis facialis pars vertikalis, batas atas: tegmen timpani(otak), dan batas dalam berturut-turut dari atas ke bawah: kanalis semi sirkularis horisontal, tingkap lonjong, tingkap bundar, promontorium.
Bagian atas membran timpani disebut pars  flaksida  dan bagian bawah disebut pers tense. Telinga luar terdiri dari daun telingan dan liang telinga sampai membran timpani. Daun telinga terdapat tulang rawan  elastin dan kulit. Liang tekinga berbentuk S panjangnya 2,5-3 cm, dengan rangka tulang rawan pada1/3 bagian luar, sedangkan 2/3 bagian dalam terdiri dari tulang. Kelenjar serumen yang merupakan modifikasi dari kelenjar keringat banyak terdapat 1/3 bagian luar lian telinga.

Fisiologi Pendengaran 

 Pendengarn terjadi melalui getaran yang dialirkan melalui udara atau tulang langsung kekoklea. Gelombang suara yang ditangkap oleh daun telinga akan dialirkan ke liang telinga mengenai membran timpani sehingga bergetar. Geteran diteruskan ke tulang-tulang pendengaran yang saling berhubungan , mengerakan perifimfe pada skala vestibuli. Selanjutnya getaran diteruskan melalui membran reissner yang mendorong endolimfe sehingga akan menimbulkan gerak relatif antaran membran basilaris dan membran tektoria.

Alat Bantu Dengar 
Alat bantu dengar merupakan suatu alat elektronik yang dioperasikan dengan batrai, yang berfungsi memperkuat dan merubah suara sehingga komunikasi bisa berjalan dengan lancar.




Posted by ; Nuri Manfa'ati
Blogger    ; nurimanfa.blogspot.com
Email        ; nurimanfaati10@gmail.com

Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar