Lendir lele mengandung
senyawa protein aktif berupa Antimicrobial Peptides (AMPs).
Senyawa ini memiliki potensi menyembuhkan luka bakar karena memiliki aktivitas
bakterisidal yang kuat untuk membunuh bakteri-bakteri pathogen.
Lendir yang di ikan lele ternyata dapat digunakan sebagai
obat, salah satunya sebagai obat diabetes. “Ikan lele yang hidup di air tawar
itu punya mekanisme imunitas kompleks. Meski hidup di air yang kotor, penuh
dengan bakteri pathogen, tapi ikan lele jarang mengalami infeksi. Itu karena
imunitas non spesifiknya berupa lendir pada kulitnya”
Lendir Ikan lele tersebut untuk obat pasien diabetes yang
terinfeksi bakteri Methicillin Resistant Staphylococusaerus (MRSA). MRSA ini
merupakan bakteri pathogen yang telah resisten terhadap berbagai jenis antibiotik
dan menjadi penyebab utama luka infeksi kronis pasien diabetes.
Pada proses pembuatannya salep lendir
ikan lele dilakukan dengan mengambil lendirnya pada bagian punggung ikan lele
yang berumur 4-6 bulan, kemudian disentrifugasi. Setelah lendir diperoleh,
dicampur dengan Poly Ethylen Glycon (PEG). Hasil campuran bahan-bahan tersebut
menghasilkan salep yang diberi nama Super Clariac Biomimicry Healing Agent
atau disebut SCRIAC BIOLINGENT. Kemudian
salep tersebut di uji cobakan pada tikus yang diinduksi diabetes tipe 2. Tikus
dianestesi dan dilukai pada bagian punggungnya, kemudian luka tikus diolesi
salep tersebut setiap pagi selama 15 hari. Hasilnya menunjukkan salep
modifikasi lendir ikan lele mampu memberikan efek penyembuhan yang lebih baik.
Tikus yang diberi salep lendir ikan lele bisa sembuh lebih cepat dibandingkan
dengan salep antibakteri yang dijual di pasaran.Posted By : Kiki Apriani
E-mail : kikiapri99@gmail.com
Blog : kikiapriani99.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar