keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama bagi anak. Di lingkungan keluarga pertama-tama anak mendapat pengaruh, karena itu keluarga merupakan lembaga pendidikan tertinggi yang bersifat informal dan kodrat. Pada keluarga inilah anak mendapat asuhan dari orang tua menuju ke arah perkembangannya.
Keluarga menjalankan peranannya sebagai suatu sistem sosial yang dapat membentuk karakter serta moral seorang anak. Keluarga tidak hanya sebuah wadah tempat berkumpulnya ayah, ibu, dan anak. Sebuah keluarga sesungguhnya lebih dari itu. Keluarga merupakan tempat ternyaman bagi anak. Berawal dari keluarga segala sesuatu berkembang. Kemampuan untuk bersosialisasi, mengaktualisasikan diri, berpendapat, hingga perilaku yang menyimpang. Selain sebagai tempat berlindung, keluarga juga memiliki fungsi sebagai berikut:
1.Mempersiapkan anak-anak bertingkah laku sesuai dengan niai-nilai dan norma-norma aturan aturan dalam masyarakat dimana keluarga tersebut berada (sosialisasi).
2.Mengusahakan tersekenggaranya kebutuhan ekonomi rumah tangga (ekonomi), sehingga keluarga sering disebut unit produksi.
3.Melindungi anggota keluarga yang tidak produksi lagi (jompo).
4.Meneruskan keturunan (reproduksi).
Menurut Papalia dan Old (1987),masa anak-anak dibagi menjadi lima tahap yaitu :
- Masa Prenatal,yaitu diawali dari masa konsepsi sampai masa lahir
- Masa Bayi dan Tatih,yaitu saat usia 18 bulan pertama kehidupan mereka masa bayi,diatas usia 18 bulan pertama kehidupan mereka masa bayi,diatas usia 18 bulan sampai tiga tahun merupakan masa tatih.Saat tatih inilah,anak anak menuju pada penguasaan bahasa dan motorik serta kemandirian.
- Masa kanak-kanak pertama,yaitu rentamg usia 3-6 tahun,masa ini dikenal juga dengan masa prasekolah.
-Masa kanak-kanak kedua,yaitu usia 6-12 tahun,dikenal pula sebagai masa sekolah. Anak-anak telah mampu menerima pendidikan formal dan menyerap berbagai hal yang ada di lingkungannya.
- Masa remaja, yaitu rentang usia 12-18 tahun. Saat anak mencari identitas dirinnya dan banyak menghabiskan waktunnya dengan teman sebayannya serta berupaya lepas dari kungkungan orangtua.
Lingkungan merupakan tempat dimana seorang anak tumbuh dan berkembang, sehingga lingkungan banyak berperan dalam membentuk kepribadian dan karakter seseorang. Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan ini yang mempengaruhi perkembangan anak, setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat. Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orangtua dan orang-orang terdekat. Setiap keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya, dalam hal ini yang berbeda misalnya cara didik keluarga, keadaan ekonomi keluarga. Setiap keluarga memiliki sejarah perjuangan, nilai-nilai, dan kebiasaan yang turun temurun yang secara tidak sadar akan akan membentuk karakter anak.
Pengaruh keluarga amat besar dalam pembentukan pondasi kepribadian anak. Keluarga yang gagal membentuk kepribadian anak biasanya adalah keluarga yang penuh dengan konflik atau tidak bahagia. Tugas berat para orang tua adalah meyakinkan fungsi keluarga mereka benar-benar aman, nyaman bagi anak-anak mereka. Rumah adalah surga bagi anak, dimana mereka dapat menjadi cerdas, sholeh, dan tentu saja tercukupi lahir dan bathinnya.
Dari beberapa paparan tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan awal bagi anak karena pertama kalinya mereka mengenal dunia terlahir dalam lingkungan keluarga dan dididik oleh orang tua. Sehingga pengalaman masa anak-anak merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan selanjutnya, keteladanan orang tua dalam tindakan sehari-hari akan menjadi wahana pendidikan moral bagi anak, membentuk anak sebagai makhluk sosial, religius, untuk menciptakan kondisi yang dapat menumbuh kembangkan inisiatif dan kreativitas anak. Dengan demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa peran kelurga sangat besar sebagai penentu terbentuknya moral manusia-manusia yang dilahirkan.
Posted by
Nama :Endang Listiyowati
e_mail :endanglistiyowati26@gmail.com
blog :Tiia-kity.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar