Kencing berdarah atau dalam bahasa medisnya disebut dengan hematuria yaitu sebuah kondisi dimana air kencing / urine bercampur dengan darah. Urine / air kencing yang normal tidak mengandung darah sedikitpun kecuali pada wanita sedang menstruasi. Terkadang, terdapat pula darah muncul di dalam air kencing meski tidak kasat mata. Kondisi ini sering disebut sebagai hematuria mikroskopik.
Darah yang terkandung dalam air kencing hanya bisa dilihat di laboratorium dengan memakai mikroskop.Penyakit infeksi saluran kemih ini sangat sering dialami oleh wanita, jika penderita kencing berdarah seorang wanita bisa jadi itu akibat dari penyakti infeksi saluran kemih akan tetapi ada juga penyebab lainnya yaitu penyakti ginjal, jadi penyebab kencing berdarah pada wanita ada dua kemungkinan yaitu penyakit infeksi saluran kemih dan penyakit ginjal, memang untuk memastikannya harus dilakukan pemeriksaan
Gejala pada Hematuria
Tanda-tanda yang jelas terlihat dari hematuria adalah berubahnya warna urine menjadi merah muda, kemerahan, atau kecokelatan karena mengandung sel darah merah. Umumnya hematuria tidak terasa sakit. Tapi jika muncul darah yang menggumpal bersama dengan urine, antara lain :
- Perih saat buang air kecil
- Frekuensi buang air kecil yang meningkat
- Sakit pada perut bagian bawah
- Kesulitan buang air kecil
- Rasa sakit di punggung bagian bawah
Penyebab Terjadinya Hematuria
Selain hematuria, ada hal lain yang bisa menyebabkan urine berubah warna menjadi merah muda, kemerahan, atau kecokelatan. Makanan dan obat-obatan bisa menjadi salah satu penyebab perubahan warna urine. Buah bit dan beri bisa mengubah warna urine jadi berwarna merah. Lalu obat-obatan seperti antibiotik nitrofurantoin dan obat laksatif sanna bisa membuat warna urine berubah menjadi kemerahan.
- Infeksi saluran kemih. Kondisi ini terjadi ketika bakteri memasuki tubuh melalui uretra dan berkembang biak di dalam kandung kemih. Gejala lain selain hematuria adalah keinginan untuk terus buang air kecil, sakit dan sensasi rasa terbakar saat buang air kecil, dan urine yang beraroma kuat.
- Infeksi ginjal. Gejala yang lainnya adalah demam dan juga sakit pada sisi punggung bagian bawah.
- Batu ginjal. Jika batu cukup kecil, kondisi ini tidak menimbulkan rasa sakit. Tapi jika batu berukuran besar dan menghalangi salah satu saluran dari ginjal, akan menyebabkan sakit yang parah.
- Pembengkakan kelenjar prostat. Kondisi yang umum ini tidak terkait dengan kanker prostat dan cenderung terjadi pada pria dewasa. Kondisi ini bisa menyebabkan kesulitan buang air kecil dan sering buang air kecil.
- Kanker prostat. Kondisi ini bisa disembuhkan jika diketahui dan ditangani sejak dini. Cenderung terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun. Perkembangan kondisi ini sangat perlahan.
- Kanker kandung kemih. Kondisi ini lebih sering terjadi pada mereka yang berusia di atas 50 tahun.
- Kanker ginjal. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang-orang di atas usia 50 tahun. Kanker ini bisa disembuhkan apabila terdeteksi dan diobati sejak dini.
- Peradangan pada uretra. Kondisi yang umumnya disebabkan oleh penyakit menular seksual seperti chlamydia (klamidia), akibat terinfeksi bakteri Klamidia trachomatis.
- Kelainan genetik. Anemia sel sabit adalah kerusakan hemoglobin sel darah karena faktor keturunan. Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya darah dalam urine. Selain anemia sel sabit, sindrom Alport juga bisa menyebabkan hematuria. Sindrom ini memengaruhi jaringan penyaring pada ginjal.
- Olahraga secara berlebihan. Kondisi ini mungkin jarang sekali terjadi dan tidak diketahui dengan pasti kenapa bisa menyebabkan terjadinya hematuria, tapi salah satu keterkaitannya adalah karena terjadi trauma pada kandung kemih yang mengalami dehidrasi akibat aktivitas fisik yang berlebihan.
Posted by : Ervina Dewi Anggi Saputri
Email : ervinadewianggi@gmail.com
Blog : ervina1212.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar