Kebanyak orangtua sering kali membentak anak, padahal membentak anak dapat menimbulkan efek yang tidak baik pada perkembangan sikapnya.Bahkan kebiasaan itu bisa anak anda tiru hingga dewasa nanti.Tentuya sebagai orangtua pastinya tidak mau hal ini bisa terjadi. Untuk menghindarinya sebaiknya jangan berteriak meskipun anda sedang marah pada anak anda. Mari kita pahami bersama mengapa membentak dan berlaku kasar pada anak berdampak sangat buruk, sebuah penelitian membuktikan :
Kerusakan otak pada anak akibat kekerasan orangtua.
Menurut Martin Teicher,seorang profesor psikiatri di Harvard Medical School, ketika orangtua berteriak kepada anak-anaknya akan terjadi kerusakan struktur otak pada anak.Pada otak anak yang sering dibentak, saluran yang menghubungkan otak kanan dengan otak kiri menjadi lebih kecil. Hal ini mempengaruhi area otak yang berhubungan dengan emosi dan perhatian. Perubahan ini pada saat anak dewasa akan menyebabkan kecemasan , depresi, dan gangguan kepribadian,resiko bunuh diri dan aktivtas otak yang mirip dengan epilepsi.
Beberapa cara untuk menghindarkan diri berteriak pada anak :
- Bernafaslah dengan tenang. Ketika anda akan marah pada anak, tarik nafas perlahan dan hembuskanlah. Lalu tutup mata anda sebentar dan tenangkan diri anda.
- Kita semua memiliki anak yang menyenangkan, hanya terkadang sedkit nakal. Ajari disiplin pada anak dengan kasih sayang dan cara yang positif.
- Jadilah contoh yang baik bagi anak anda.
- Berikan hadiah ke anak atas keberhasilannya.
- Ucapkan kata pada anak anda tentang motivasi yang baik " kamu anak pintar."
- Ajarkan disiplin pada anak tanpa memukul.
- Tidak ada orangtua yang sempurna. Tetaplah tenang menghadapi anak rewel dan sedikit nakal.
- Nasehati anak dengan bahasa yang halus dan tutur kata yang lembut.
- Ajari anak untuk dapat mengekspresikan perasaannya dengan baik kepada orang tua maupun temannya.
- Beri anak aturan yang jelas yang harus dia patuhi. Misalnya tidak boleh menonton televisi saat jam belajar.
Kelembutan orangtua buat otak anak lebih sehat.
Menurut Lise Gliot ini sendiri dilakukan sendiri pada anaknya dengan memasang kabel perekam otak yang dihubungkan dengan sebuah monitor komputer sehingga bisa melihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan otak anaknya. Hasilnya luar biasa, saat menyusui terbentuknya indah, namun saat ia terkejut dan sedikit bersuara keras pada anaknya, rangkaian indah menggelembung seperti balon, lalu pecah berantakan dan terjadi perubahan warna.
Bentakan menciptakan ketidakpercayaan anak
Menurut Dr. Laura Markham anak cenderung akan menutup diri secara emosional. Anak akan mencari dukungan dari oranglain seperti teman-temannya. Hal ini akan menyebabkan hubungan antara orangtua dan anak menjadi tidak sehat dikemudian hari.
Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk memperingatkan anak tanpa harus membentak dan berteriak :
Ajarkan anak bersikap
Jika anak mulai berulah, posisikan diri anda setinggi anak anda kemudian lihat matanya. Bicaralah dengan baik-baik pada anak kalau sikapnya tidak baik dan harus diperbaiki. Ajarkan bagaimana seharusnya ia bersikap. Cara ini lebih mengenai pada anak dibandingkan anda berteriak dan memperingatkannya.
Beri hukuman efektif
Jika cara di atas tidak berhasil dan malah membuat ulah anak semakin menjadi-jadi, mau tidak mau akan anda harus memberikan hukuman. Minta ia duduk dipojok hukuman selama beberapa menit, hingga emosi anda cepat menurun. Kemudian baru bicara baik-baik padanya, jangan lupa untuk mengungkapkan rasa sayang anda padanya.
Berikan Peringatan
Tekankan sampai tiga kali bagaimana seharusnya ia bersikap. Penelitian menunjukkan seseorang akan menanggapi serius sebuah peringatan jika disampaikan minimal tiga kali. Tanyakan juga alasan mengapa ia berulah, dengan begitu anda bisa mengetahui penyebabnya. Anak pun merasa dihargai dan di dengarkan pendapatnya.
Posted by : Ervina Dewi Anggi Saputri
Email : ervinadewianggi@gmail.com
Blog : ervina1212.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar