Masalah tekanan darah

Tekanan darah tidak normal ? 

Mebuat anda khawatir ?









Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007 menunjukkan penderita hipertensi Indonesia mencapai 31,7%.  Dari semua penderita hipertensi di Indonesia, hanya 25% saja yang terdiagnosis. Ini berarti 3 dari 4 orang yang mengidap tekanan darah tinggi, tidak tahu bahwa mereka mempunyai kondisi tersebut. Lebih bahayanya lagi, kurang dari 1% pengidap hipertensi mengonsumsi obat untuk menurunkan tekanan darahnya. Hal ini membuat hipertensi sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Jika dibiarkan saja, tekanan darah tinggi akan meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit lain seperti serangan jantung atau stroke. Gejala pada hipertensi baru akan muncul jika tekanan darah sangat tinggi.

Risiko Mengidap Hipertensi
Penyebab hipertensi masih belum bisa dipastikan pada lebih dari 90% kasus, Ketika usia bertambah, kemungkinan menderita tekanan darah tinggi akan semakin meningkat. Tidak diketahui dengan jelas, tapi risiko Anda akan meningkat jika Anda:
Berusia di atas 65 tahunMakan banyak garamKelebihan berat badanMemiliki keluarga dengan tekanan darah tinggiKurang makan buah dan sayuranKurang berolahragaMinum terlalu banyak kopi (atau minuman lain yang mengandung kafein)Terlalu banyak mengonsumsi minuman kerasRisiko mengidap hipertensi dapat dikurangi dengan mengubah hal-hal di atas dengan gaya hidup yang lebih sehat. Selain itu, pemeriksaan tekanan darah secara rutin juga bisa membantu diagnosisnya pada tahap awal. Semakin awal diagnosis hipertensi diketahui, semakin besar pula kemungkinan untuk menurunkan tekanan darah ke tingkat normal dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, tanpa perlu mengonsumsi obat.

Mengukur tekanan darah
Kekuatan darah dalam menekan dinding arteri (pembuluh darah besar) ketika dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung menentukan ukuran tekanan darah. Tekanan yang terlalu tinggi akan membebani arteri dan jantung Anda. Hal ini yang akan membuat pengidap hipertensi mengalami serangan jantung, stroke atau penyakit ginjal.
Pengukuran tekanan darah dalam takaran merkuri per milimeter (mmHG) dan dicatat dalam dua bilangan:
Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat jantung berdetak memompa darah keluarTekanan diastolik adalah tekanan darah saat jantung mengambil jeda sesaat I antara 2 detak jantungTekanan darah yang normal berada di bawah 130/80. Jika tekanan darah Anda adalah 145 per 95 atau 145/95mmHG, berarti tekanan sistolik Anda 145mmHg dan tekanan diastolik Anda 95mmHg. Anda diberi tahu memiliki tekanan darah tinggi (secara medis dikenal sebagai hipertensi) jika hasil dari beberapa kali pemeriksaan tekanan darah Anda tetap mencapai 145/95mmHg atau lebih tinggi.
Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi
Jika tekanan darah Anda tinggi, maka awasilah dengan ketat sampai bisa turun dan dikendalikan dengan baik. Dokter biasanya menyarankan perubahan pada gaya hidup, hal ini termasuk dalam pengobatan untuk hipertensi. Anda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah tekanan darah tinggi:
Mengonsumsi makanan sehatMengurangi konsumsi garam dan kafeinBerhenti merokokBerolahraga secara teraturMenurunkan berat badan, jika diperlukanMengurangi konsumsi minuman kerasTidak pernah terlalu awal untuk mulai mencegah hipertensi sebab pencegahan akan selalu lebih mudah dan murah dibandingkan pengobatan. Jika didiamkan terlalu lama, hipertensi bisa memicu terjadinya komplikasi penyakit lainnya.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007 menunjukkan penderita hipertensi Indonesia mencapai 31,7%.  Dari semua penderita hipertensi di Indonesia, hanya 25% saja yang terdiagnosis. Ini berarti 3 dari 4 orang yang mengidap tekanan darah tinggi, tidak tahu bahwa mereka mempunyai kondisi tersebut. Lebih bahayanya lagi, kurang dari 1% pengidap hipertensi mengonsumsi obat untuk menurunkan tekanan darahnya. Hal ini membuat hipertensi sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Jika dibiarkan saja, tekanan darah tinggi akan meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit lain seperti serangan jantung atau stroke. Gejala pada hipertensi baru akan muncul jika tekanan darah sangat tinggi.

Risiko Mengidap Hipertensi
Penyebab hipertensi masih belum bisa dipastikan pada lebih dari 90% kasus, Ketika usia bertambah, kemungkinan menderita tekanan darah tinggi akan semakin meningkat. Tidak diketahui dengan jelas, tapi risiko Anda akan meningkat jika Anda:
Berusia di atas 65 tahunMakan banyak garamKelebihan berat badanMemiliki keluarga dengan tekanan darah tinggiKurang makan buah dan sayuranKurang berolahragaMinum terlalu banyak kopi (atau minuman lain yang mengandung kafein)Terlalu banyak mengonsumsi minuman kerasRisiko mengidap hipertensi dapat dikurangi dengan mengubah hal-hal di atas dengan gaya hidup yang lebih sehat. Selain itu, pemeriksaan tekanan darah secara rutin juga bisa membantu diagnosisnya pada tahap awal. Semakin awal diagnosis hipertensi diketahui, semakin besar pula kemungkinan untuk menurunkan tekanan darah ke tingkat normal dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, tanpa perlu mengonsumsi obat.
Mengukur tekanan darah
Kekuatan darah dalam menekan dinding arteri (pembuluh darah besar) ketika dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung menentukan ukuran tekanan darah. Tekanan yang terlalu tinggi akan membebani arteri dan jantung Anda. Hal ini yang akan membuat pengidap hipertensi mengalami serangan jantung, stroke atau penyakit ginjal.
Pengukuran tekanan darah dalam takaran merkuri per milimeter (mmHG) dan dicatat dalam dua bilangan:
Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat jantung berdetak memompa darah keluarTekanan diastolik adalah tekanan darah saat jantung mengambil jeda sesaat I antara 2 detak jantungTekanan darah yang normal berada di bawah 130/80. Jika tekanan darah Anda adalah 145 per 95 atau 145/95mmHG, berarti tekanan sistolik Anda 145mmHg dan tekanan diastolik Anda 95mmHg. Anda diberi tahu memiliki tekanan darah tinggi (secara medis dikenal sebagai hipertensi) jika hasil dari beberapa kali pemeriksaan tekanan darah Anda tetap mencapai 145/95mmHg atau lebih tinggi.

Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi
Jika tekanan darah Anda tinggi, maka awasilah dengan ketat sampai bisa turun dan dikendalikan dengan baik. Dokter biasanya menyarankan perubahan pada gaya hidup, hal ini termasuk dalam pengobatan untuk hipertensi. Anda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah tekanan darah tinggi:
Mengonsumsi makanan sehat Mengurangi konsumsi garam dan kafeinBerhenti merokokBerolahraga secara teraturMenurunkan berat badan, jika diperlukanMengurangi konsumsi minuman kerasTidak pernah terlalu awal untuk mulai mencegah hipertensi sebab pencegahan akan selalu lebih mudah dan murah dibandingkan pengobatan. Jika didiamkan terlalu lama, hipertensi bisa memicu terjadinya komplikasi penyakit lainnya sehingga anda harus berdoa dan selalu sabar dalam pengobatan nya ,

demikian yang dapat saya tulis semoga bermanfaat dan dapat menjadi solusi untuk pembaca , jaga kesehatan atur pola hidup sehat dari sekarang . 

x
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar