Ada berbagai cara yang dapat ditempuh agar orang tua dapat mendampingi si kecil yang hidup dengan autisme secara lebih baik.
Tidak mudah menjadi orang tua dari anak yang hidup dengan autisme.
Namun dengan pemahaman dan pembelajaran yang baik, orang tua dan anak
dengan autisme dapat sama-sama berkembang dan hidup secara lebih baik.
Pelajari Lebih Dalam
Pada Autisme adalah gangguan perkembangan yang bersifat kompleks dan
berawal pada masa kanak-kanak. Kondisi ini memengaruhi perilaku dan
kemampuan anak dalam berkomunikasi, baik lisan maupun non-lisan, serta
cara anak bersosialisasi. Sasaran utama penanganan autisme adalah untuk
meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi, baik lisan maupun
non-lisan, serta cara anak bersosialisasi. Sasaran utama penanganan
autisme adalah untuk meningkatkan kemampuan anak secara menyeluruh.
Sangat penting bagi orang tua untuk mengumpulkan, mempelajari, dan
terus memperbarui semua informasi tentang autisme. Hal ini dikarenakan
gejala dan sifat autisme selalu berubah dari waktu ke waktu. Perubahan
ini membuat penanganannya pun perlu disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing penyandang autisme.
Konsultasi kepada dokter tentang penanganan terbaik untuk merawat
anak Anda. Sebuah program perawatan yang baik seharusnya dirancang untuk
membantu orang tua untuk mampu meningkatkan kemampuan sosial, adaptasi,
komunikasi, tingkah laku, dan pembelajaran si anak sesuai kebutuhannya.
Cermat Memilih Terapi
Tiap anak, termasuk anak autis adalah unik. Tidak ada pengobatan yang
pasti mendatangkan manfaat sama jika diterapkan pada semua anak.
Berbagai metode pengobatan, bahkan yang sudah menyebar dari mulut ke
mulut atau disiarkan di media, belum tentu tepat bagi setiap anak. Anda
perlu mewaspadai apakah pengobatan yang ditawarkan akan mendatangkan
perubahan yang drastis atau bahkan didasari pada teori serta penelitian
yang lemah. Bentuk-bentuk terapi yang pada umumnya ditawarkan antara
lain:
Terapi wicara
Sebagian besar anak dengan autisme
mengalami kesulitan berbicara. Pada kasus lain, mereka bisa berbicara,
tapi tidak mampu berinteraksi atau berkomunikasi secara normal dengan
orang lain. Di sinilah pentingnya peranan terapi wicara.
Terapi okupasi
Terapi okupasi digunakan untuk memperbaiki perkembangan motorik halus pada anak dengan autis yang memang banyak mengalami keterlambatan.
Terapi perilaku
Umumnya anak-anak dengan autis merasa
sangat sensitif kepada cahaya, suara, dan sentuhan. Ahli terapi akan
membantu menemukan latar belakang perilaku tersebut untuk kemudian
memberikan solusi secara spesifik.
Terapi pendidikan
Program ini melibatkan tim pakar yang
menerapkan beragam aktivitas yang meningkatkan kemampuan komunikasi,
sosial, dan tingkah lakunya. Umumnya anak-anak dengan autisme dapat
berkembang dengan program pendidikan yang terarah dan terstruktur dengan
baik.
Selain terapi umum di atas, ada rangkaian perawatan alternatif lain yang dapat digunakan untuk menangani autisme seperti akupuntur dan terapi khelasi untuk pembuluh darah.
Bekerjasama dengan Anggota Keluarga
Anak dengan autis bukan berarti tidak perlu diikutsertakan ke dalam
aktivitas sehari-hari keluarganya. Malah sebaliknya, sangat penting
mengajak keluarga untuk membiasakan diri berinteraksi dengannya. Selain
bermanfaat untuk perkembangan si anak, situasi saling mendukung berperan
penting agar Anda, sebagai ayah atau ibu, tidak merasa sendiri.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat dikembangkan di rumah bersama anggota keluarga:
- Hindari memaksa anak. Anak dengan autisme sering kali tidak mampu mengomunikasikan kebutuhannya melalui bahasa verbal, namun bisa melalui gerak tubuh, menunjuk benda, atau bahasa isyarat. Misalnya ketika akan berjalan-jalan, Anda bisa menyampaikan padanya sambil menunjukkan gambar mobil.
- Jauhkan anak dari contoh perilaku kasar. Anak dengan autisme cenderung meniru perilaku dan kata-kata orang di sekitarnya.
- Buatlah jadwal kegiatan yang dapat diikuti anak secara rutin untuk membiasakannya beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain secara terstruktur.
- Biarkan dia tetap memiliki kesempatan untuk meluangkan waktu menyendiri.
Pengobatan
Obat-obatan dapat diberikan untuk meringankan gejala autisme. Dokter
biasanya akan memberikan obat-obatan untuk menangani gejala yang
berhubungan dengan autisme seperti depresi, sush tidur, perilaku agresif, ataupun epilepsi
Penanganan Alternatif untuk Autisme
Terdapat beberapa metode alternatif lain yang dapat Anda coba untuk
menangani autisme. Cara-cara ini belum terbukti secara ilmiah dapat
menangani autisme dengan efektif. Sehingga penerapannya sebaiknya
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter:
Akupuntur. Meski belum terbukti efektif, akupuntur kadang digunakan sebagai perawatan penunjang dalam mengurangi gejala autisme.
Pola makan. Meski belum
terbukti secara medis, namun Anda sebaiknya mengurangi makanan yang
mengandung zat aditif seperti bahan pengawet dalam pola makan anak.
Selain itu, ada beberapa studi yang menyatakan bahwa beberapa pola makan
tertentu bisa membantu meringankan gejala autis, tapi keefektifannya
masih belum terbukti sepenuhnya.
Terapi berbasis sensor.
Didasar kan pada teori bahwa anak dengan autisme mengalami gangguan
memproses rangsangan seperti suara dan sentuhan, terapi ini bertujuan
untuk membantu penderita autis dalam mengatur informasi yang diterima
dari sensor-sensor tubuhnya.
Terapi kreatif. Terapi seperti musik dan seni dapat mengurangi sensitivitas anak terhadap rangsangan bunyi dan sentuhan.
Mencari Dukungan
Merawat anak dengan autis membutuhkan banyak perhatian dan kesabaran,
hampir tanpa jeda. Anda perlu terus mencari dukungan dan menguatkan
diri sendiri melalui berbagai aspek:
Informasi: lengkapi diri
dengan berbagai informasi dari ahli terapi, dokter, guru, atau perawat
tentang perawatan untuk anak Anda. Bekerjasama dengan pihak sekolah juga
menjadi faktor penting agar pola pendidikan dapat sejalan dengan
pendidikan di rumah.
Sosial: cari dukungan
dari orang-orang yang punya pengalaman sama atau bicara dengan kenalan
sesama ibu dari anak yang hidup dengan autisme. Berkumpul dengan sahabat
atau pergi tanpa anak juga dapat membantu Anda mengambil jarak dan jeda
sejenak.
Emosional: mengasuh anak
dengan autisme dapat membuat kondisi psikologis Anda sendiri kelelahan.
Anda perlu mengisi ulang energi dengan berlibur sendiri atau dengan
pasangan tanpa mengikutsertakan si kecil. Berbagi cerita dengan orang
yang Anda percayai dapat meringankan beban.
Praktik: berkoordinasi dengan anggota keluarga, teman dekat, atau tetangga yang dapat membantu Anda dalam kondisi-kondisi darurat.
Post By : Syifa Dwi Syahril
Email : syifadwisyahril0@gmail.com
Blog : syifadwisyahril0.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar