Hernia adalah penyakit yang terjadi
ketika ada organ dalam tubuh yang menekan dan mencuat melalui jaringan otot
atau jaringan di sekitarnya yang lemah. Otot kita biasanya cukup kuat untuk
menahan organ-organ tubuh sehingga tetap di lokasinya masing-masing. Melemahnya
otot tersebut hingga tidak dapat menahan organ di dekatnya akan mengakibatkan
hernia.
Ada sejumlah faktor yang diduga
dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengalami hernia. Faktor-faktor
pemicu tersebut meliputi:
- Konstipasi yang menyebabkan pengidapnya harus mengejan.
- Kehamilan yang akan meningkatkan tekanan dalam perut.
- Kenaikan berat badan secara tiba-tiba.
- Penumpukan cairan di dalam abdomen (rongga perut).
- Mengangkat beban yang berat.
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
Apa Sajakah Jenis-jenis Hernia?
Lokasi kemunculan hernia terdapat di
seluruh abdomen. Jenis-jenis hernia juga umumnya terbagi berdasarkan letaknya,
yaitu:
Hernia
inguinalis yang terjadi saat ada sebagian usus atau jaringan
lemak di rongga perut yang mencuat ke selangkangan. Ini merupakan jenis hernia
yang paling sering terjadi dan pria memiliki risiko lebih tinggi untuk
mengalaminya.
Hernia femoralis yang terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian usus
yang mencuat ke bagian atas paha bagian dalam. Risiko wanita untuk terkena
penyakit ini lebih tinggi daripada pria.
Hernia umbilikus yang terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian
usus mendorong dan menonjol di dinding abdomen, dekat pusar. Jenis hernia ini
bisa dialami oleh bayi akibat lubang besar tali pusat yang tidak tertutup
dengan sempurna setelah bayi lahir. Sedangkan pada orang dewasa, pemicu hernia
jenis ini adalah adanya tekanan berlebihan pada abdomen.
Hernia insisi yang terjadi saat ada jaringan yang mencuat lewat luka
operasi yang belum sembuh pada abdomen. Hernia ini termasuk salah satu risiko
komplikasi pada operasi bagian perut.
Hernia Hiatus yang terjadi saat ada bagian lambung yang masuk lewat celah
pada diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut) dan mencuat ke
rongga dada. Meski terkadang tanpa gejala, nyeri ulu hati (rasa sakit atau
tidak nyaman pada dada yang biasanya muncul setelah makan) merupakan indikasi
yang mungkin terjadi jika mengalami hernia ini.
Hernia Spigelian yang terjadi saat ada sebagian usus mendorong jaringan ikat
perut (Spigelian fascia) dan menonjol di dinding perut depan kiri atau kanan
bawah pusar.
Hernia diafragma yang terjadi saat ada organ perut yang berpindah ke rongga
dada melalui celah pada diafragma. Sama seperti hernia umbilikus, hernia ini
juga bisa dialami oleh bayi akibat pembentukan diafragma yang kurang sempurna.
Hernia epigastrik yang terjadi saat ada jaringan lemak yang mencuat keluar
dan menonjol pada dinding abdomen, di antara pusar dan tulang dada bagian
bawah.
Hernia otot yang terjadi saat ada sebagian otot yang mencuat pada
abdomen. Jenis hernia ini juga dapat terjadi pada otot kaki akibat cedera
berolahraga.
Segera periksakan diri Anda ke
dokter, terutama jika Anda juga mengalami gejala-gejala seperti rasa sakit yang
parah dan muncul tiba-tiba, muntah, sulit buang air besar, serta hernia yang
mengeras atau sakit saat disentuh dan tidak bisa didorong masuk.
Bagaimana Cara Memeriksa dan
Mengobati Hernia?
Pemeriksaan hernia umumnya
menggunakan USG. Dalam proses USG, gelombang suara berfrekuensi tinggi
akan digunakan untuk menghasilkan gambar dari bagian dalam organ tubuh.
Penyakit melemahnya dinding perut
ini sering dianggap sepele karena jarang memiliki gejala. Tetapi, hernia juga
dapat mengakibatkan gangguan usus atau terhambatnya aliran darah pada jaringan
hernia yang terjepit.
Kedua komplikasi di atas adalah
kondisi gawat darurat. Anda dianjurkan untuk segera ke rumah sakit jika
mengalaminya. Risiko terjadinya komplikasi akibat hernia cenderung berbahaya.
Karena itu, dokter umumnya menganjurkan para penderita hernia untuk menjalani
operasi.
Meski demikian, ada juga jenis
hernia yang tidak membutuhkan operasi. contohnya Hernia umbilikus yang biasanya
dapat sembuh sendiri dan hernia hiatus yang terkadang dapat ditangani dengan
obat-obatan.
Proses Operasi
Prosedur operasi untuk menangani hernia terbagi dalam 2 jenis,
yaitu operasi terbuka dan laparaskopik. Terdapat sejumlah faktor pertimbangan
yang akan memengaruhi keputusan dokter dalam menentukan prosedur operasi,
yaitu:
- Kondisi kesehatan pasien. Operasi akan sulit dilakukan apabila kondisi kesehatan pasien buruk.
- Isi hernia. Ada hernia yang berisi bagian usus, otot, atau jaringan lain.
- Gejala yang dialami. Ada hernia yang tidak memiliki gejala dan ada yang menyebabkan rasa sakit.
- Lokasi hernia. Hernia femoralis dan hernia yang muncul di daerah selangkangan lebih membutuhkan operasi dibandingkan hernia di daerah perut.
Semua operasi memiliki risiko
tertentu. Karena itu, dokter spesialis bedah akan menjelaskan semua manfaat
serta risiko dari prosedur operasi yang akan Anda jalani.
By : Sri Wahyuni
E-mail : sriewahyuni990@gmail.com
Blogger : sriewahyuni990.blogspot.com
Kuliah : di Akper Pemkab Purworejo
0 komentar:
Posting Komentar