Beberapa situasi seperti adanya tugas kantor atau tugas lainnya yang
mengharuskan untuk meninggalkan anak
dalam hitungan hari maupun bulan memang terkadang tidak dapat ditinggalkan.
Bahkan sebagian pasangan muda yang mendapatkan kondisi ini sering kali
menitipkan anaknya pada keluarga, kerabat atau ibu mertua. Hal yang harus di
pertimbangkan ketika akan meninggalkan anak hingga berbulan bulan bahkan hingga
hitungan tahun adalah konsekuensi terhadap anak. Bahkan apabila ingin meninggalkan
anak pada usia balita akan mempengaruhi psikologinya. Pada usia balita anak
belum siap untuk ditinggalkan oleh orang tua dalam waktu lama, pada usia balita
anak masih sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian. Jika akan bepergian
dalam waktu yang lama sebaiknya ajaklah anak atau balita tetap tinggal bersama
ayahnya, hal ini untuk menciptakan perasaan yang nyaman pada anak.
Pertimbangan selanjutnya adalah kesiapan mental anak dikarenakan pada
usia balita anak masih sangat tergantung pada orang tua. Meskipun demikian
kondisi anak akan berbeda-beda ketika ditinggalkan tugas dalam waktu berbulan
bulan atau hitungan tahun, salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah ketika
anak sudah terbiasa ditinggalkan ketika berusia bayi dan sudah mendapatkan
kasih sayang, perlindungan dan perhatian pengganti dari anggota keluarga
lainnya, sehingga pengaruhnya tidak begitu besar ketimbang pada anak yang
terbiasa dengan orang tua. Meskipun tidak parah akan tetapi anak akan mengalami
stres sehingga sebaiknya orang tua dapat memperkecil pengaruhnya.
Pada usia balita masih belum dapat memahami kenapa orangtuanya harus
meninggalkanya sehingga akan memicu terjadi stres pada anak kehilangan salah
satu orang tuanya dalam waktu yang lama. Bila kedua orang tuanya meninggalkan
anak, hal ini akan membuatnya trauma, menyebabkan kurang nafsu makan atau
perilaku lainnya sebagai tanda protes. Tanda awal anak anda protes umumnya
cenderung pendiam, rewel dan pemurung. Apabila anak anda lebih terbiasa dengan
sosok pengganti orang tua dalam waktu yang cukup lama maka kedekatannya yang
seharusnya dengan orang tua menjadi berpindah dan lebih nyaman dengan perhatian
dan kasih sayang dari penggantinya.
Berikut adalah beberapa persiapan yang dapat dilakukan oleh orang tua
sebelum meninggalkan balita untuk urusan pekerjaan atau melanjutkan sekolah,
persiapan dimaksudkan untuk meminimalisir pengaruh buruk pada anak :
Lakukan persiapan, minimal 1-3 bulan sebelum meninggalkan anak anda
dalam waktu yang lama. Dengan cara menjelaskan secara perlahan mengenai sosok
figur pengganti kepada anak, lakukan pendekatan jauh jauh hari sehingga anak
siap dan sudah terbiasa dengan sosok pengganti
Lakukan terlebih dahulu dengan membangun kerja sama dengan tokoh pengganti
yang di percayai, sehingga dapat menjalin hubungan baik antara orangtua dan
anak meskipun jauh. Jaga selalu komunikasi antara orangtua dan anak dalam jarak
jauh.
Akan lebih baiknya jika figur pengganti tinggal di rumah sehingga anak
tidak memerlukan adaptasi dengan lingkungan barunya.
Semua persiapan harus dilakukan secara perlahan dan dengan penjelasan
yang bertahap sebagai contohnya adalah,
“ibu
akan pergi untuk sementara, sehingga ketika ibu pergi silahkan sama dengan
eyang, jangan takut karena ibu akan selalu menelepon kamu, nak”.
Misalnya seperti itu.
by : Wahyu Eko Yuliana
email : wahyuekayulia@gmail.com
blog : yulianaia.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar