Keistimewaan
Madu Sebagai Obat Luka
Tentu kita tidak pernah ragu pada firman Allah SWT
yang menyatakan bahwa madu adalah obat dan hal tersebut sudah dibuktikan oleh
nenek moyang kita sejak ribuan tahun yang lalu yang sudah menggunkan madu
sebagai obat luka. Fakta ilmiah yang diteliti oleh para ilmuwan yang bertemu
pada konferensi apikultur sedunia yang diselenggarakan pada tanggal 20 – 26
September 1993 di Cina. Penggunaan madu sebagai obat luka telah diteliti oleh
Dr Andrew Jull dari klinik Universitas Auckland mengatakan bahwa madu bisa
menjadi obat baik untuk mengatasi luka bakar.
Sebuah penelitian di Universitas di Waikoto, Hamilton. Selandia baru menunjukkan
bahwa madu mengandung anti biotik alami yang sangat mujarab menangkis serangan
bakteri. Ada banyak infeksi yang mampu diobati oleh madu dandihambat dengan mengkonsumsi
madu secara teratur. Madu dapat mengobati bakteri misalnya pada saluran
pencernaan, penyakit kulit,demam, batuk,
pilek dan infeksi pada saluran pernafasan, serta sakit pada hati.
Pada tahun 2002, Ctherina Hulbert seorang warga
Amerika mengalami kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kakinya luka parah.
Saat kecelakaan korban sudah menderita penyakit diabetes. Sebab itu, luka yang
dideritanya tidak sembuh-sembuh, bahkan korban sudah mengkonsumsi berbagai obat
dan anti biotik. Kondisi seperti ini korban alami selama delapan bulan.
Setelah melihat kondisi lukanya yang
tidak sembuh-sembuh maka, Dr tersebut menganjurkan korban untuk mengoleskan
madu lebah pada sekitar luka tersebut. Setelah beberapa bulan korban menggunakan madu lebah untuk luka, korban
akhirnya sembuh total. Dan Dr Jennifer memperoleh dukungan dari masyarakat di
Amerika untuk meneruskan kajiannya
menggunakan madu lebah.
Sesungguhnya apa sih yang terkandung dalam madu
lebah ??
Madu mengandung : Gula ( fruktosa 41%, glukosa 35%, sukrosa
1.9 % ). Air : hanya air yang memiliki kadar air kurang
dari 18 % yang dapat disimpan dalam waktu tanpa khawatir akan mengalami proses
fermentasi.
Kalori : 1 kg madu mengandung 3.280 kalori
atau setara dengan 50 butir telur ayam,, 5,7 liter susu, 25 buah pisang, 40
buah jeruk, 4 kg kentang, 1.68 kg daging. Kalori : 1 kg madu mengandung 3.280 kalori atau setara
dengan 50 butir telur ayam, 5,7 liter susu, 25 buah pisang, 40 buah jeruk, 4 kg
kentang, 1,68 kg daging.
Enzim : madu mengandung banyak enzim diantaranya adalah
invertase, diastase, katalase, peroksidase, katalase, protease. Enzim katalase
mengubah hydrogen peroksidase menimbulkan efek anti bakteri.
Hormon : gonadotropin, yang
berfungsi menstimulasi kelenjar seksual.
Asam amino : proline, tyrosine, phenilalanin, glutamine,
asam aspartat.
Berbagai vitamin dan
mineral : madu mengandung berbagai vitamin dan mineral yg dibutuhkan tubuh: A,
B komplek, C,D,E dan K, mineral : zat besi, kalium, kalsium, magnesium, tembaga,
mangan, natrium, fospor, dan lain-lain.
Berikut
adalah keistimewaan madu dalam mengobati luka : Madu
mampu mengurangi terjadinya peradangan ditandai dengan berkurangnya nyeri dan
bengkak dan luka mongering hal ini disebabkan karena madu memiliki osmolaritas
yang tinggi (kadar air kurang dari 17%) sehingga mampu menyerap cairan luka dan
memperbaiki sirkulasi dan pertukaran udara disekitar luka.
Madu memiliki efek membersihkan
terbukti dengan terangkatnya jaringan mati pada balutan yang oleskan madu. Madu
memiliki efek anti bakteri dan anti oksidan sehingga mampu menghambat efek
radikal bebas, akan mengurangi kerusakan jaringan . Juga terdapatnya zat lain
yaitu hydrogen peroksida yang mampu membunuh bakteri. Konsentrasi hydrogen
peroksida yang terdapat pada madu hanya mengandung 1mmol/l, yang berarti hanya
1/1000 dari cairan yang biasa digunakan untuk membasmi kuman, namun efek yang
dapat merusak jaringan dari hydrogen peroksida dapt diatasi oleh sifat anti
oksidan dari madu dan enzim2 lain yang terkandung dalam madu. Merangsang sel
darah putih sehingga mempercepat proses penyembuhan luka. Madu menciptakan
lingkungan luka menjadi lembab (moist), lingkungan lembab akan mendukung proses
penyembuhan luka dan tumbuhnya jaringan baru. Sifat asam madu.Madu memiliki pH
3,2-4,5 cukup rendah untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang rata-rata
berkembang pada pH 7,2-7,4. Madu dapat lebih cepat menstimulus pembuluh darah
baru. Lebih murah dan dapat mudah diperoleh.
Dari
pengalaman kami merawat luka diabetes, memang madu sangat baik dalam mangobati
luka namun ada hal yang harus diperhatikan yaitu frekuensi penggantian balutan
luka lebih sering ( bisa 1-2 hari sekali) apalagi jika kondisi luka sangat
kering (warna dasar luka kuning atau bahkan hitam) diperlukan jumlah madu yang
cukup banyak agar mampu membuat lingkungan luka menjadi lembab, dan setelah
jaringan yang mati tersebut lunak maka harus dilakukan pengangkatan jaringan
mati (nekrotomi) yang harus dilakukan oleh perawat terlatih
tuk menghindari kesalahan yang fatal. Dan jika frekuensi penggantian
balutan 1-2 hari terasa sulit/merepotkan, maka bisa dikombinasikan dengan
balutan luka modern yang diharapkan tetap bisa menjaga kelembaban luka. Atau
bisa juga dikonsultasikan dengan perawat luka agar hasil perawatan luka lebih
maksimal.
By : Jesi Diah Ayu Permatasari
Blog : Chieydyahayu1407.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar