KEK Pada Ibu Hamil



Kurang Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil

Apakah Anda pernah mendengar singkatan KEK atau istilah Kurang Energi Kronik, Mam? Jika belum, Anda patut mengetahui salah satu gangguan kesehatan yang kerap dialami oleh ibu hamil ini.

Kondisi KEK ternyata menjadi permasalahan gizi yang sering terjadi di masyarakat Indonesia. Karena itulah, pemerintah pun berusaha mengantisipasi kondisi KEK ini dengan beberapa program kesehatannya, seperti perbaikan gizi keluarga, pembangunan balai kesehatan ibu dan anak, dll. Untuk lebih jelasnya mengenai KEK atau kasus malnutrisi ini, silakan disimak ulasan berikut ini ya, Mam.

Apa penyebab KEK pada ibu hamil?

Yang pertama adalah Kurangnya asupan gizi pada ibu hamil dengan kata lain Ibu hamil kekurangan asupan karbohidrat, protein, dan zat besi kemungkinan besar akan mengalami KEK.

Biasanya Ibu hamil menderita penyakit. Kondisi sistem imun ibu hamil menurun, sedangkan sistem metabolisme semakin meningkat juga akan menyebabkan ibu hamil menderita KEK.

Kurangnya pendidikan atau informasi bagi ibu hamil juga menjadi penyebab KEK.Ibu hamil seharusnya melengkapi pengetahuannya tentang berbagai informasi mengenai bermacam-macam sumber gizi dan manfaatnya bagi kesehatan ibu hamil dan janin. Dengan begitu akan tumbuh kesadaran ibu hamil untuk menjaga dan merawat kehamilannya dengan memenuhi kebutuhan gizi tiap harinya.

Selanjutnya Jarak kehamilan yang terlalu dekat. Jarak kehamilan yang terlalu dekat merupakan faktor yang cukup signifikan sebagai penyebab KEK. Hal ini dikarenakan energi ibu hamil akan terkuras untuk merawat buah hatinya yang besar, sedangkan kondisi kehamilannya menyebabkan mudah letih sehingga mengalami KEK.

Sosial ekonomi ibu hamil. Ibu hamil dengan latar belakang ekonomi rendah akan merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan gizinya karena ketidakmampuannya membeli berbagai bahan makanan sumber gizi. Karena itu, ada kecenderungan untuk tidak memperhatikan asupan gizi tersebut.

Dan yang terakhir adalah Usia ibu hamil. Ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun cenderung berisiko mengalami KEK. Hal ini dikarenakan ibu hamil dengan usia muda masih membutuhkan asupan gizi untuk pertumbuhan. Dengan begitu, ada persaingan dalam mendapatkan nutrisi antara ibu hamil dan janinnya.

Apa ciri-ciri atau tanda-tanda ibu hamil dengan gangguan KEK?
Ibu hamil yang mengalami gangguan KEK biasanya ditandai dengan : Badan terasa lemah, lemas, lesu, letih, Wajah pucat, Berat badan sulit bertambah, Ukuran lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm, Anemia
Seperti apakah risiko KEK pada ibu hamil dan janinnya?

Resiko yang sialami bayi akibat KEK adalah sebagai berikut : Bayi lahir dengan berat rendah (kurang dari 2500 kg), Bayi lahir prematur (kurang dari usia kehamilan 37 minggu),Keguguran janin,  Proses persalinan yang sulit, Perdarahan post-partum pada ibu hamil, Operasi Caesar, Bayi lahir mati, Bayi lahir dengan cacat bawaan
Lalu bagaimanakah cara mengatasi KEK pada ibu hamil?

Untuk menghindari terjadinya KEK pada saat masa kehamilan, setidaknya para ibu hamil mengonsumsi makanan yang mengandung kalori(seperti nasi, kentang, ubi, singkong, dll.), Mengonsumsi makanan yang mengandung protein ( seperti telur, ikan, daging, kacang-kacangan, susu, dll), Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi (seperti sayuran hijau, protein hewani (daging, susu, telur) dan lengkapi dengan suplemen zat besi)

Ibu hamil wajib memenuhi kebutuhan gizi guna menunjang energi selama kehamilan. Dengan gizi normal maka ibu hamil akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan, dan berat badan normal. Jadi, selalu usahakan memenuhi kebutuhan gizi Anda ya, Mam, agar terhindar dari KEK. Semoga bermanfaat ya. . .Mam.





By       :         Anggie Widya Pratama
Email  :         anggiewidya03@gmail.com
Blog    :         http://anggiewp.blogspot.com
Web    :         http://akperkabpurworejo.ac.id/



Share on Google Plus

About Anggie Widya Pratama

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar