Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) didirikan pada tanggal 7 April 1948 sebagai badan khusus
Perserikatan Bangsa-bangsa. Dengan anggotanya yang hampir mencapai dua ratus
negara, badan tersebut melaksanakan program-program berskala dunia untuk
mencegah dan melenyapkan penyakit. Tetapi, misi WHO melangkah lebih jauh dari
sekedar pengobatan terhadap penyakit jasmani.
WHO
adalah organisasi kesehatan dunia. WHO didirikan tanggal 7 April 1948 dan
berkedudukan di Jenewa, Swiss. Tujuannya adalah memperbaiki dan meningkatkan
kesehatan manusia sedunia. Tugasnya adalah melakukan koordinasi kegiatan dalam
hal peningkatan kesehatan masyarakat di berbagi belahan dunia.
WHO
terdiri dari Lembaga Perwakilan (The World Health Assembly) dan Badan
Eksekutif (Executive Board). Lembaga perwakilan beranggotakan 193 negara
dan bersidang setiap bulan Maret untuk merumuskan keputusan-keputusan penting
WHO. Melalui lembaga ini pula para delegasi anggota WHO menentukan siapa yang
menjadi Direktur Jenderal, merencanakan anggaran organisasi, dan membahas
laporan Badan Eksekutif WHO.
Badan
Eksekutif WHO terdiri dari 34 orang yang dipilih setiap tiga tahun sekali.
Mereka terdiri dan orang-orang yang memiliki keahilan khusus dalam bidang
kesehatan. Para pakar yang tergabung dalam badan ini bersidang setiap bulan
Januari dan Mei. Sidang pada bulan Januari menghasilkan keputusan-keputusan
penting untuk disampaikan kepada Lembaga Perwakilan sebagai bahan perumusan
kebijakan dan resolusi WHO.
Sejarah
Konstitusi WHO
menyatakan bahwa tujuan didirikannya WHO “adalah agar semua orang mencapai
tingkat kesehatan tertinggi yang paling memungkinkan”. Tugas utama WHO yaitu
membasmi penyakit, khususnya penyakit menular yang sudah menyebar luas.
WHO adalah salah satu
badan-badan asli milik PBB, konstitusinya pertama kali muncul pada Hari
Kesehatan Dunia yang pertama (7 April 1948) ketika diratifikasi ( Ratifikasi )
oleh anggota ke-26 PBB. Jawarharlal Nehru, seorang pejuang kebebasan utama dari
India, telah menyuarakan pendapatnya untuk memulai WHO.
Aktivitas
WHO, juga sisa kegiatan Organisasi Kesehatan LBB (Liga Bangsa-bangsa), diatur
oleh sebuah Komisi Interim seperti ditentukan dalam sebuah Konferensi Kesehatan
Internasional pada musim panas 1946. Pergantian dilakukan melalui suatu
Resolusi Majelis Umum PBB. Pelayanan epidemiologi Office International
d’Hygiène Publique Prancis dimasukkan dalam Komisi Interim WHO pada 1 Januari
1947.
Kegiatan
dan Aktivitas
Selain
mengatur usaha-usaha internasional untuk mengendalikan penyebaran penyakit
menular, seperti SARS , malaria , tuberkulosis , flu babi dan AIDS ,
WHO juga mensponsori program-program yang bertujuan mencegah dan mengobati
penyakit-penyakit seperti contoh-contoh tadi. WHO mendukung perkembangan dan
distribusi vaksin yang aman dan efektif, diagnosa penyakit dan kelainan, dan
obat-obatan.
WHO
menargetkan untuk memusnahkan polio dalam kurun waktu
beberapa tahun lagi. Organisasi ini sudah meluncurkan HIV/AIDS Toolkit untuk
Zimbabwe (dari 3 Oktober 2006), dengan standar internasional.
Prestasi
penting yang pertama adalah memberantas penyakit cacar, yang sejak lama
dianggap sebagai penyakit infeksi paling mematikan. Cacar telah menyebabkan
jutaan kematian dan banyak penderitaan selama berabad-abad. Tetapi, WHO
menyusun program untuk memberantas penyakit tersebut. Petugas-petugas WHO pergi
ke berbagai negara untuk mengelola program vaksinasi secara besar-besaran.
Sebagai hasilnya, penyakit cacar berhasil dilenyapkan pada tahun 1977. Sejak
saat itu, WHO mengalihkan perhatian kepada penyakit-penyakit lainnya seperti
penyakit kusta, di mana sekarang ini penyakit-penyakit tersebut telah hampir
selesai diberantas.
Hubungan
WHO dengan Indonesia
Indonesia
bergabung ke dalam organisasi ini pada tanggal 23 Mei 1950 dan sejak itu, WHO
bekerja sama dengan erat dengan pemerintah, sekaligus memainkan peranan penting
dalam peningkatan kesehatan nasional.
WHO
Indonesia mendukung Departemen Kesehatan Republik Indonesia dengan memberikan
bantuan teknis, training, pendidikan, kerangka acuan dan standar yang berlaku
internasional. Dengan staf internasional dan lokal, WHO Indonesia juga memberi
dukungan ketika terjadi situasi darurat di dalam negeri, seperti bencana
tsunami dan wabah penyakit.
Kantor
WHO untuk Indonesia berada di bawah wilayah Asia Tenggara, di mana kantor
regionalnya berkedudukan di New Delhi, India.
Tujuan WHO
mencapai kesehatan maksimal
bagi seluruh rakyat di dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut, WHO aktif melakukan
tugas-tugas berikut ini:
- Bertugas menanggulangi kesehatan dengan cara membantu melakukan pembatasan terhadap penyakit-penyakit menular
- Memberikan bantuan kesehatan kepada negara-negara yang membutuhkan
- Membantu meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan ibu dan anak
- Mendorong dan membantu pelaksanaan penelitian-penelitian dalam bidang kesehatan
Usaha-usaha
yang dilakukan WHO adalah sebagai berikut :
- Membantu pemberantasan penyakit menular di seluruh dunia.
- Memberikan bantuan obat-obatan bagi negara yang terkena musibah (wabah penyakit).
- Membantu peningkatan kesejahteraan ibu dan anak, serta membantu penelitian di bidang kesehatan.
Bantuan WHO untuk Indonesia misalnya dalam masalah Keluarga Berencana (KB).
Pada tahun 1992, Indonesia mendapat penghargaan dari WHO karena Indonesia mampu
meningkatkan kesehatan khususnya ibu dan anak.
Oleh: Hastuti Wahyu Hutami
Email: wahyuhutami@gmail.com
Blog : wahyuhutami.blogspot.co.id
Blog : wahyuhutami.blogspot.co.id
Saya tertarik dengan tulisan anda, Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Kedokteran yang bisa anda kunjungi disini
BalasHapus