Antikejang untuk Lansia

Obat antikejang
Serangan epilepsy  tidak jarang terjadi pada kaum lansia, tetapi tidak satupun yang disebabkan oleh efek samping antikonvulsi (antikejang). Kesulitan yang khusus adalah menetapnya serangan fokal selama 2-3 hari atau lebih (kelumpuhan Todd atau mungkin pemulihan dari efek samping untuk obat kejang). Kelainan ini sering dikacaukan dengan stroke dan dapat menimbulkan dugaan akan adanya tumor intrakranial.

Jangan lupa bahwa berhenti minum minuman keras (misalnya karena alasan medis) kadang menyebabkan kejang; yang ini paling baik diobati dengan benzodiazepin dan tidak diperlukan pencegahan dengan antikejang.

Indikasi dan aturan peresepan
Indikasi antikejang adalah paling sedikit 2x serangan epilepsy yang didiagnogsis dengan benar. Fenitoin, karbamazepin, atau natrium valproat merupakan pilihan yang jauh lebih baik daripada fenobarbital untuk kaum lansia yang baru mendapat serangan. Pengobatan tunggal lebih diutamakan daripada pengobatan kombinasi, kecuali untuk kasus yang resisten.

Pengukuran kadar serum sangat berguna, walaupun rentang kadar terapinya belum jelas untuk kaum lansia, tidak seperti untuk pasien berusia lebih muda. Bila tidak ada serangan selama 3 tahun, pemberian obat dapat dikurangi atau dihentikan secara bertahap dan hati-hati. Sekitar 50% penderita kejang tetap bebas kejang setelah penghentian obat.

Kelompok obat
Fenitoin
Fenitoin diberikan dengan dosis awal 200mg per hari dan dosis tunggal maksimum 300mg per hari. Dosis ini menghasilkan kadar terapi 10-20 µg/ml (20-40µmol/ml) dan bebas dari efek samping. Semakin tinggi kadar dalam serum , semakin sering terjadi efek samping. Efek toksinya antara lain berupa mengantuk, nistagmus, ataksia, jatuh, gerakan abnormal, kadang ruam kulit , dan sindrom mirip limfoma. Pada pasien yang mendapatkan pengobatan jangka panjang, perlu dipertimbangkan timbulnya defisiensi folat dan mungkin juga osteomalasia yang memerlukam pemantauan berkala, mungkin setiap 6 bulan.

Karbamazepin
Pasien sangat mengantuk akibat fenitoin dapat diganti obatnya dengan karbamazepin. Dosis hariannya sangat beragam (sampai 1,2 gram per hari) untuk mencapai kadar serum dalam rentang terapi 5-10 µg/ml (20-40 µmol/ml). Efek samping yang bergantung pada dosis dapat berupa mengantuk, nistagmus, dan hiponatremia; walaupun jarang, ruam kulit dan anemia aplastik juga dapat terjadi.

Natrium valproat
Natrium valproat sangat efektif untuk absensia (sering terabaikan lansia), tetapi kurang efektif untuk epilepsy grand mal dan tidak efektif untuk serangan parsial. Tablet salut tersedia di beberapa Negara dan tampaknya dapat diterima. Dosisnya 200-500mg per hari 3x sehari. Pada epilepsy grand mal obat dapat diberikan 200mg sampai 6x sehari.

By Margaretha Hilda Strada Kusumawati
Alamat Blog : perawatanak2015.blogspot.com
sumber oleh Organisasi Kesehatan Sedunia pada tahun 1997 dengan judul "Obat untuk Kaum Lansia - edisi kedua" hal 106 (dipinjam dari perpustakaan akper kab. purworejo)
Share on Google Plus

About margaretha hilda

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar