Asuhan Keperawatan Hipertensi

Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darahdi arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.
     Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi risiko terkait komplikasi kesehatan. Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup dan biasanya obat harus diminum seumur hidup sampai dokter memutuskan tidak perlu lagi minum obat. Seseorang yang pernah mengalami tekanan darah tinggi, pada kondisi normal dapat saja mengalami tekanan darah kembali dan ini yang harus diwaspadai, banyak kasus stroke terjadi pada saat seseorang lepas obat. Dan banyak orang tidak menyangka bahwa seseorang yang biasanya mengalami tekanan darah rendah suatu kali dapat juga mengalami tekanan darah tinggi. Oleh karena itu pengontrolan tekanan darah secara rutin mutlak dilakukan.
Dewasa.
Pada orang berusia 18 tahun ke atas, hipertensi didefinisikan sebagai pengukuran tekanan darah sistolik dan/atau diastolik yang terus-menerus melebihi nilai normal yang dapat diterima (saat ini sistolik 139 mmHg, 
Disamping klasifikasi di atas, terdapat juga:
·         Gestational hypertension atau tekanan darah tinggi yang terjadi pada saat kehamilan di atas 20 minggu dan protein pada air seni adalah negatip dan harus dilakukan pengukuran tekanan darah dua kali dengan selang waktu lebih dari 6 jam dan keduanya menunjukkan tekanan darah lebih besar dari 140/90.
·         Orthostatic hypertension atau postural hypertension adalah kejadian meningkatnya tekanan darah secara tiba-tiba ketika bangun berdiri, jika tekanan sistolik meningkat lebih dari 20mmHg dinamakan systolic orthostatic hypertension dan jika tekanan diastolik meningkat hingga 98 mmHg atau lebih dinamakan Diastolic orthostatic hypertension. Hal ini lebih banyak terjadi, ketika kita tiba-tiba bangun dari tidur yang pulas, oleh karenanya pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan 15 sampai 30 menit sesudah kita bangun tidur, tetapi belum melakukan aktivitas apa pun, kecuali misalnya buang air kecil dan minum air putih saja.

Neonatus dan bayi
   Hipertensi pada neonatus jarang terjadi, dan hanya terjadi pada sekitar 0,2 sampai 3% neonatus. Tekanan darah tidak diukur secara rutin pada bayi baru lahir yang sehat. Hipertensi lebih umum terjadi pada bayi baru lahir berisiko tinggi. Berbagai faktor, seperti usia gestasi, usia pascakonsepsi, dan berat badan lahir perlu dipertimbangkan ketika memutuskan apakah tekanan darah termasuk normal pada neonatus.
Anak dan remaja
    Hipertensi cukup umum terjadi pada anak dan remaja (2–9% bergantung pada usia, jenis kelamin, dan etnisitas)dan dikaitkan dengan risiko jangka panjang mengalami kesehatan yang buruk. Rekomendasi saat ini adalah agar anak di atas usia tiga tahun diperiksa tekanan darahnya kapanpun mereka melakukan kunjungan atau pemeriksaan rutin. Tekanan darah tinggi baru dipastikan setelah kunjungan berulang sebelum menyatakan seorang anak mengalami hipertensi.Tekanan darah meningkat seiring usia pada masa kanak-kanak, dan pada anak, hipertensi didefinisikan sebagai rerata tekanan darah sistolik dan diastolik yang pada tiga atau lebih waktu yang berbeda, sama dengan atau lebih tinggi dari persentil ke-95 yang sesuai untuk jenis kelamin, usia, dan tinggi badan anak. Prahipertensi pada anak didefinisikan sebagai rerata tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih besar atau sama dengan persentil ke-90, tapi lebih kecil dari persentil ke-95. Pada remaja, diusulkan bahwa hipertensi dan prahipertensi didiagnosis dan digolongkan dengan menggunakan kriteria dewasa.


Post by : Juwita Gustitania
Email      : Juwita.gustitania@gmail.com
Blog        : juwita.gustitania@blogspot.co.id

Share on Google Plus

About juwita gustitania

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar