Apa Itu Rubella
RUBELLA atau campak Jerman merupakan
penyakit menular atau infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah
berbentuk bintik-bintik pada kulit. Umumnya rubella ini sering terjadi pada
anak dan remaja yang belum mendapat vaksin campak,
gondok, dan lain-lain. Meski demikian, belum
banyak masyarakat mengenal apa itu rubella.
Tidak
hanya anak yang dapat terserang, tetapi orang dewasa pun ikut terkena penyakit
ini. Pada ibu hamil, penyakit ini bisa menyebabkan kematian janin atau cacat
bawaan yang dikenal sebagai sindroma rubella kongenital (CRS). Data WHO
menyebutkan, sedikitnya 100.000 bayi di dunia lahir dengan CRS setiap
tahunnya. Tidak ada pengobatan khusus untuk rubella, namun penyakit ini dapat dicegah
dengan vaksinasi.
Penularan
utama dari penyakit ini dapat melalui butiran liur di udara yang dikeluarkan
penderita melalui batuk atau bersin. Berbagai makanan dan minuman dalam piring
atau gelas yang sama dengan penderita juga dapat menularkan rubella. Sama
halnya jika anda menyentuh mata, hidung, atau mulut anda setelah memegang benda
yang terkontaminasi virus rubella.
Apa saja
tanda-tanda gejala rubella?
Penderita
rubella pada anak-anak biasanya tidak menunjukkan gejala dan gejalanya pun
lebih ringan dibandingkan dengan penderita dewasa. Pada umumnya gejala akan
muncul 2-3 minggu setelah terpapar virus. Penyakit ini membutuhkan waktu
sekitar 14-21 hari sejak terjadinya penyakit rubella sampai menimbulkan gejala.
Gejala-gejala
yang sering terjadi dimulai dengan ruam kulit pada kepada menyebar ke tubuh
selama 2-3 hari, sakit kepala dan demam ringan, hidung tersumbat, kelenjar
getah bening leher dan bagian belakang telinga membengkak. Gejala pada orang
dewasa pun sama, namun ada beberapa gejala tambahan seperti hilangnya nafsu
makan konjungtivis (kelopak mata dan bola mata), sendi bengkak, dan nyeri pada
wanita usia muda.
Bagaimana metode
penanganan rubella?
Rubella
tidak membutuhkan penanganan medis khusus. Pengobatan ini dapat dilakukan di
rumah dengan mudah. Salah satunya adalah dengan beristirahat sebanyak mungkin
dan minum air putih yang banyak untuk mencegah dehidrasi. Dapat juga dilakukan
dengan minum air hangat dan mencampurkan madu serta lemon untuk meredakan sakit
tenggorokan dan hidung yang tersumbat.
Untuk
mengurangi nyeri dan demam, minumlah paracetamol atau ibuprofen untuk
menurunkan demam dan meredakan nyeri pada sendi. Langkah-langkah seperti itu tujuannya
adalah untuk meringankan penyakit tersebut bukan untuk mempercepat penyembuhan.
By : Vivit Ayu Ristiana Wati
Email : vivitayuristiana@gmail.com
Blog : vivitayuristiana.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar