Keluarga Harmonis




Membangun Keluarga Yang Harmonis

Memiliki keluarga harmonis pastinya menjadi dambaan bagi setiap orang. 

Karena, hanya di dalam keluarga harmonis saja berbagai hal positif dapat terjadi. Demikian pula dengan kehidupan seorang anak, anak yang dibesarkan oleh keluarga harmonis umumnya akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang luar biasa.

Seorang anak yang dibesarkan dalam keluarga harmonis akan merasakan kasih sayang dari kedua orangtuanya secara penuh, hal inilah yang mendasari anak untuk selalu mengucap syukur sebab ia sadar di luar sana banyak anak tidak beruntung seperti dirinya.

Namun, segala bentuk ketidakpedulian yang orangtua lakukan akan berdampak sangat buruk bagi masa depan anak. Senada dengan hal tersebut, seorang psikiater terkenal Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari mengatakan, "Yang paling menderita sebagai dampak dari disfungsi keluarga adalah anak-anak. Pada keluarga yang mengalami disfungsi pernikahan, maka risiko anak tumbuh dengan prilaku anti sosial jauh lebih tinggi, daripada anak yang hidup dan dibesarkan dalam keluarga yang harmonis."

Setiap orangtua perlu menyadari betapa pentingnya memiliki keluarga harmonis. Sedangkan bagi anak-anak, sedikitnya ada 5 alasan mengapa anak yang dibesarkan dalam keluarga harmonis jauh lebih bahagia, di antaranya:

Yang pertama di dalam keluarga harmonis anak akan belajar selalu mengucap syukur . Seorang anak yang dibesarkan dalam keluarga harmonis akan merasakan kasih sayang dari kedua orangtuanya secara penuh, hal inilah yang mendasari anak untuk selalu mengucap syukur sebab ia sadar di luar sana banyak anak tidak beruntung seperti dirinya.

Yang kedua Di dalam keluarga harmonis anak akan mudah bersosialisasi.Mayoritas anak belajar melalui cara inisiasi atau mencontoh. Ketika kedua orangtua hidup rukun, maka dengan sendirinya anak akan belajar arti persahabatan. Dalam kehidupan bermasyarakat pun anak tidak akan mengalami kesulitan berarti, karena apa yang ia pelajari di dalam rumah itu pula yang akan ia terapkan.

Yang ketiga Di dalam keluarga harmonis anak belajar untuk tidak merasa khawatir dengan kehidupan. Dengan dukungan dari kedua orangtua yang sangat mengasihinya anak akan mampu mengembangkan rasa percaya diri, sehingga ia tidak akan terlalu khawatir untuk menghadapi masa depannya. Tidak hanya itu, melalui teladan kesalehan dari orangtua mereka juga akan belajar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, sehingga kehidupan rohaninya tetap terjaga.

Yang selanjutnya di dalam keluarga harmonis anak tumbuh dengan cerdas. Anak-anak yang dibesarkan dengan suasana harmonis umumnya akan tumbuh dengan memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spritual yang lebih baik. Kecerdasan-kecerdasan tersebut pada akhirnya akan membuat anak mampu bersaing baik di sekolah maupun dalam kegiatan informal.

 Di dalam keluarga harmonis anak tidak mengalami krisis kasih saying. Orangtua yang saling mengasihi imbasnya akan dirasakan oleh seluruh anggota keluarga, di mana keharmonisan akan tercipta dan kasih sayang sebagai keluarga terbina. Anak-anak yang tumbuh dengan kondisi keluarga demikian tidak akan mengalami krisis kasih sayang, sehingga kehidupan mereka akan sangat bahagia dan jauh dari perbuatan-perbuatan merugikan.

Serta di dalam keluarga harmonis kesehatan anak terjamin. Tidak perlu diragukan lagi anak yang dibesarkan dalam keluarga harmonis tidak akan sampai ditelantarkan, imbasnya kesehatan anak akan selalu terjamin karena orangtua yang peduli.

Keharmonisan keluarga memiliki peran sangat penting dalam upaya mengembangkan kepribadian seorang anak. Maka dari itu, sebagai orangtua persiapkanlah diri Anda dengan sebaik mungkin agar mampu menjawab kebutuhan buah hati akan kasih sayang. Tidak ada seorang pun orangtua yang sempurna, tetapi sejauh Anda mau berusaha yakinlah tidak ada yang mustahil yang tidak bisa Anda capai.





By      :         Anggie Widya Pratama
Email  :        anggiewidya03@gmail.com
Blog    :        http://anggiewp.blogspot.com
Web   :         http://akperkabpurworejo.ac.id/





Share on Google Plus

About Anggie Widya Pratama

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar