Bagaimana cara mengetahui kapan anak
memerlukan obat?
Rational
Use of Medicine atau yang sering disingkat RUM, adalah suatu istilah yang saat
ini 'trend' di kalangan orang tua. RUM adalah penggunaan obat-obatan secara
tepat dan tidak berlebihan untuk mengobati sebuah penyakit. Namun sering kali,
maksud RUM disalahartikan dengan menunda penggunaan obat atau bahkan
menyembuhkan tanpa mengobati sama sekali.
Betul,
beberapa pandangan mungkin menyebutkan bahwa tubuh memiliki mekanisme sendiri
untuk menyembuhkan penyakit, tetapi tidak harus menjadikan Anda sebagai orang
tua yang anti pemberian obat loh! Bagaimana cara mengenali kapan anak
memerlukan obat dan tidak?
Sebelumnya orangtua diharapkan mengenal
dengan TEPAT istilah RUM (Rational
Use of Medicine) atau Penggunaan
Obat yang Rasional. Pada tahun 1985 WHO telah menetapkan definisi dari RUM
yaitu penggunaan obat secara rasional berarti pasien menerima obat sesuai
indikasi dengan dosis yang tepat untuk jangka waktu yang tepat dan termurah.
Menurut data WHO, ada lebih dari 50
persen obat yang diresepkan tidak tepat guna (sasaran) menyembuhkan penyakit.
Dr. Wiyarni Pambudi, SpA., IBCLC, spesialis anak juga mengatakan bahwa
pemberian obat perlu diawasi jika memiliki efek samping. Penggunaan obat
Rasional dalam konteks biomedik mencakup beberapa
kriteria, yaitu (Management Science for Health, 2012) :
1. Tepat indikasi
Misalnya
dilihat apakah ada indikasi penyakit tertentu sebelum dilakukan pemberian obat.
Untuk penyakit diare, tidak langsung diberi antibiotik tapi dilihat dulu diare
karena apa. Apakah karena makanan, jika iya stop makanan tersebut dan beri
cairan supaya tidak dehidrasi. Jika masih berlanjut dan membutuhkan penanganan
serius, dapat mengunjungi dokter.
2. Tepat obat
Yang
dimaksud adalah pemberian obat yang tepat pada penderita. Dilihat apakah orang
yang sakit benar tidak memiliki alergi obat tersebut dan tepat harganya.
Sebelumnya diinformasikan pada pasien harga obat tersebut serta diberikan
pilihan obat generik atau paten.
3. Tepat dosis
Dosis
pemberian obat tidak berlebihan. Bukan berarti karena sakitnya sudah parah maka
dosisnya diperbanyak, tetapi dosis harus sesuai dengan aturan minum dari obat
tersebut.
4. Tepat pasien
Dilihat
kontra indikasi dari obat tersebut apakah cocok dengan riwayat medis pasien
atau adanya kontra indikasi yang bertentangan dengan riwayat penyakit pasien.
Sebaiknya tiap orang mengenali tubuh sendiri dan jenis-jenis obat yang harus
dihindari jika memiliki alergi tertentu.
5. Benar penyerahan obat
Maksudnya
adalah informasi yang tepat diberikan pada pasien pada saat penyerahan obat
untuk memastikan si sakit atau keluarga mengerti jenis obat tersebut untuk
penyakit apa, bagaimana penggunaannya dan kontra indikasinya.
Hal
ini juga memengaruhi keberhasilan dari penyembuhan penyakit. Antibiotik yang
diresepkan untuk dihabiskan memang harus dipatuhi, untuk menghindari terjadinya
resistensi penyakit terhadap antibiotik yang harus diminum.
Terapkan
6 poin di atas pada keluarga Anda di rumah. Misalnya jika anak sakit, perhatikan
dulu gejala penyakit yang timbul dan beri tindakan pertolongan pertama pada
penyakitnya terlebih dahulu. Misalnya saat flu dan batuk, perbanyak mengonsumsi
sayuran dan buah untuk memperkuat imun. Jika dalam kurun beberapa waktu tidak
mengalami kesembuhan, bawa menemui dokter untuk dilihat perkembangan sakitnya,
dan diberikan obat sesuai kebutuhannya.
Banyak
orang tua yang masih kebingungan, bahkan untuk penyakit seperti flu dan batuk.
Kapan harus diberikan obat? Perlukah antibiotik? Flu dan batuk ringan dapat
sembuh dengan sendirinya mengikuti imun si penderita tanpa pemberian obat
sekalipun. Jika ada gejala seperti demam dan nyeri, pemberian paracetamol dan
penurun panas dapat dilakukan. Namun untuk pemberian antibiotik sebaiknya
dilakukan jika ada riwayat medis flu dan batuk yang tidak berkesudahan, diikuti
dengan lendir berwarna kehijauan. Ini berarti sudah ada bakteri yang masuk
hingga antibiotik perlu dipertimbangkan. Konsultasikan dosisnya dengan dokter
Anda.
Dari
penjelasan di atas sebagai orang tua, tindakan bijak dalam menyikapi penyakit
dan obat sangat diperlukan untuk kesehatan keluarga yang baik.
By : Afida Dyah Saputri
Email : Afidasaputri00@gmail.com
Blogger : Afidasaputri00.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar