Selain Nikotin, satu batang rokok mengandung setidaknya 4.000 zat kimia yang berbahaya. Diantara zat zat tersebut yang paling berbahaya adalah tar dan karbon monoksida. Tar dapat menyebabkan kanker paru, empisema dan penyakit saluran nafas lainnya. Karbon monoksida dapat menyebabkan masalah pada jantung.
Perokok berat yang sudah merokok dalam jangka waktu lama dan jumlah yang banyak memiliki kadar nikotin yang lebih tinggi, sehingga pembuangan nikotin akan lebih panjang. Ketika seseorang berhenti merokok, tubuh memerlukan waktu 2 hingga 3 hari untuk mengeliminasi nikotin. Akan tetapi nikotin dalam beberapa bagian berakhir pada bagian lain tubuh, seperti sel lemak, maka pengeluaran nikotin membutuhkan waktu yang lebih lama. Bentuk metabolisme lain dari nikotin yaitu kotinin akan menetap didalam tubuh hingga sekitar 30 hari. Perokok juga akan merasakan gangguan pada penciuman dan pengecapan. Menurunkan stamina olahraga, penuaan dini, dan perubahan warna gigi.
Nikotin memberikan efek rileks dan membuat penggunanya menjadi lebih bersemangat dan energik atau sebaliknya. Namun, penggunaan nikotin yang berlebihan dapat menyebabkan ketagihan. Disaat seseorang mengonsumsi kafein maka akan terjadi pelepasan adrenalin ditubuh yang menyebabkan pelepasan cadangan glukosa ke darah sehingga penggunanya tidak merasa lapar. Dalam jangka panjang nikotin dapat menyebabkan peningkatan kolesterol yang akan menyebabkan faktor resiko terjadinya sakit jantung atau stroke. Saat seseorang menghisap sebatang rokok, nikotin akan diserap dalam tubuh (darah), diiringi dengan pelepasan adrenalin dan pemblokade-an hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal dengan hormon "Fight or Fight". Jika anda menyukai film horror, atau sangat suka dengan roller-coaster, pasti sangat familiar sekali dengan efek adrenalin ini, yang juga akan anda alami saat merokok:
- Detak jantung yang sangat cepat
- Meningkatnya tekanan darah
- Tarikan nafas yang berat dan cepat
Bagaimana tubuh memproses Nikotin ?
- Di dalam organ hati, enzyme yang disebut CYP2A6 akan mencerna sekitar 80% Nikotin akan menjadi Kotinin.
- Proses metabolisme Nikotin terjadi juga didalam paru-paru. Disini, nikotin akan diubah menjadi Kotinin dan Nikotin Oksida.
- Kotinin dapat dikeluarkan melalui urin. Itulah mengapa urin seorang perokok akan menimbulkan bau yang sangat tajam. Kotinin memiliki waktu paruh 24 jam. Artinya, 24 jam setelah merokok, zat kotinin dalam tubuh akan tersisa setengahnya.
- Nikotin yang tersisa dalam darah, juga akan disaring di dalam ginjal yang akan dikeluarkan melalui urin.
Para peneliti sepakat bahwa Nikotin adalah salah satu zat addiktif yang berbahaya. Zat ini memenuhi 2 efek sekaligus:
- Psikologis - Seseorang perokok karena ketagihan, tetap akan merokok dan merokok, walaupun sangat tahu akan bahaya merokok bagi dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya.
- Fisiologis - Para ahli syaraf menyatakan, karena merokok men-stimulus system syaraf sehingga si perokok akan mengulanginya lagi dan lagi demi mendapakan perasaan nyaman tersebut.
Lantas, apa yang terjadi saat seorang perokok tiba-tiba berhenti merokok seketika? Saat mengkonsumsi Nikotin fungsi otak dan tubuh akan berubah, beradaptasi sebagai kompensasi atas adanya efek yang ditimbulkan oleh Nikotin. Sebagai contoh, otak akan beradaptasi memperbanyak atau mengurangi jumlah sel syaraf reseptor akibat dari adanya Nikotin. Saat berhenti merokok, efek fisiologis ini tetap tertinggal didalam otak. Akibatnya otak (tubuh) bereaksi dan tidak bisa berfungsi dengan baik selayaknya ketika Nikotin masih berada dalam tubuh. Umumnya seseorang yang mencoba berhenti mengonsumsi Nikotin, akan mengalami gejala berikut:
- Irritabilitas, biasanya menjadi lebih sensitif dan mudah marah.
- Gampang cemas dan merasa depresi.
- Dan tentu saja, kebutuhan yang amat-amat sangat terhadap Nikotin.
Dalam beberapa bulan pertama sejak berhenti mengkonsumsi Nikotin, gejala dan efek fisiologis akan berkurang sedikit demi sedikit. Namun, bagi seorang perokok, satu hari tanpa rokok ibarat tertusuk jarum neraka. Itulah mengapa hanya kurang dari 3% yang berhasil untuk benar benar tidak merokok lagi.
Untuk mempercepat proses detoksifikasi nikotin, berikut yang dapat dilakukan:
- Konsumsi banyak air putih minimal 2.5 liter dalam 1 hari.
- Beraktifitas fisik, seperti olahraga dapat mempercepat proses metabolisme konsumsi vitamin C.
Posted : Hesti Supramesti
Email : Hestisup1204@gmail.com
Blog : Hestisup.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar