
doktersehat-gadget-handphone-chat-earphone
Saat ini mungkin dampaknya belum
terlihat, namun kelak akan terasa. Mendengarkan pemutar musik personal secara
reguler dalam volume tinggi ketika muda sering kali tidak berdampak pada
pendengaran. Namun, kelak kemampuan mendengar bisa menghilang, jelas salah
seorang peneliti pada International Herald Tribune.
Pernyataan itu diberikan sembilan
peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat Risks. Bahkan,
mereka juga menyatakan bahwa risiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di
pertengahan usia 20-an. Bagaimanapun, mendengarkan musik melalui media portabel
juga menimbulkan dampak lain. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak
ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko hilangnya pendengaran
terhadap situasi sekitar.Penyebab gangguan pendengaran memang beragam.
Bergantung juga pada usia seseorang.
Suara terbagi atas beberapa tingkat. Suara ringan untuk dewasa berada antara 25
hingga 40 dB, sedangkan untuk anak-anak 20 sampai 40 dB. Bertingkat semakin
tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 dB atau lebih yang masih dapat
didengar manusia.
Gelombang elektromagnetik berpengaruh
terhadap listrik otak, namun menjadi pertanyaan seberapa besar pengaruh
gelombang tersebut terhadap kerusakan otak? sampai saat ini belum ada satupun
bukti medis yang kuat untuk membuktikan itu. Meskipun gelombang elektromagnetik
berpengaruh terhadap otak tikus, namun tidak terbukti pada otak manusia Sampai
saat ini beberapa penelitian di Eropa pada gelombang elektromagnetik terhadap
tumor otak tidak dapat membuktikan efek tersebut.Mengenai pengaruh terhadap
telinga, paparan musik dengan earphone dapat mempengaruhi ambang pendengaran ,
terutama bila dilakukan dengan volume keras dan jangka waktu lama.
Beberapa cara untuk mengurangi
kerusakan pendengaran adalah dengan mengurangi volume suara dan mengurangi
waktu untuk mendengarkan dengan earphone. Namun seringkali juga orang-orang
menggunakan earphone pada tempat-tempat yang ramai seperti stasiun kereta,
terminal bus ,dsb, jadinya tanpa sadar cenderung untuk meningkatkan volume
earphone lebih keras lagi.
Beberapa saran untuk mengurangi efek
samping misalnya menggunakan headphone yang besar (tipe yang lama), sehingga
suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan
earphone yang kecil. Tipe earbuds yang kecil mempunyai speaker kecil dengan
volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah pasti memberikan efek lebih
besar pada pendengaran dibandingkan dengan headphone yang hanya ditempel pada
telinga luar.
Efek negatif headset atau earphone
untuk kesehatan tubuh :
1. Kerusakan permanen pada telinga
Hal ini terjadi bila telinga sudah
tidak kuat lagi menanggung beban suara keras dari earphone yang langsung
terhubung dengan lubang telinga, biasanya, hal ini terjadi pada mereka yang
masih berusia muda atau remaja.
2. Kehilangan pendengaran di usia
20-an
Berdasarkan penelitian, efek
penggunaan earphone atau headset yang berlebih ini memang tidak akan langsung
terasa. Kerusakan akibat penggunaan headset atau earphone yang berlebihan ini
akan muncul secara perlahan, biasanya efek akan mulai terasa di usia 20-an. Di
usia itu, si penderita akan mulai kehilangan pendengarannya.
3. Kerusakan otak
Gelombang elektromagnetik akibat
earphone atau headset ini diduga berpengaruh terhadap listrik otak. Terbukti
gelombang elektromagnetig ini berpengaruh pada listrik otak pada tikus. Namun,
hingga saat ini belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang
elektromagnetik itu pada otak manusia. Tapi yang jelas kamu harus tetap
waspada.
4. Ambang pendengaran
Paparan musik dengan earphone atau
headset dapat mempengaruhi ambang pendengaran manusia, terutama bila dilakukan
dengan volume keras dan dalam jangka waktu lama. Secara perlahan efek ini akan
mengarah pada gangguan pendengaran secara permanen.
Karenanya kamu harus menggunakan
earphone atau headset ini sesuai kebutuhan saja, jangan berlebih. Mengenai
tingkat suara, suara tingkat ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40
desibel, sedangkan anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi
hingga suara terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat
didengar.
Sejumlah peneliti menganjurkan semua
perangkat suara yang menggunakan headset atau earphone untuk tidak melebihi
batas 100 desibel. Mengingat suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil,
disel atau pemotong rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.
Posted By : Afdoli Frabtiwi
Email :
afdolifrabtiwi7@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar