Bayi prematur yaitu bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang
dari 37 minggu. Berkaitan dengan hal tersebut, bayi dapat dikelompokkan
berdasarkan berat lahirnya, sebagai berikut:
- Bayi berat lahir rendah (BBLR), yaitu berat lahir --
< 2500 gram.
- Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), yaitu berat
lahir 1000- < 1500 gram.
- Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR), yaitu
berat lahir < 1000 gram.
Keterampilan oral-motor bayi prematur dibagi ke dalam 4 fase,
yaitu berkembangnya refleks menghisap, kematangan proses menelan, kematangan fungsi pernafasan, koordinasi gerakan menghisap, menelan, dan bernafas.
yaitu berkembangnya refleks menghisap, kematangan proses menelan, kematangan fungsi pernafasan, koordinasi gerakan menghisap, menelan, dan bernafas.
Komponen refleks menghisap sudah mulai ada sejak usia kehamilan 28
minggu, namun sinkronisasi masih tidak teratur, dan bayi mudah mengalami
kelelahan. Sejalan dengan proses pematangan, maka mekanisme yang lebih teratur
akan didapatkan pada usia kehamilan 32-36 minggu. Dari berbagai penelitian
telah dikemukakan hubungan yang kuat antara kematangan bayi dan terorganisirnya
pola suckling. Penelitian Jones membuktikan bahwa masa transisi
dapat dipercepat dengan paparan suckling lebih dini.
ASI dari ibu yang melahirkan bayi prematur berbeda dengan
ASI dari ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. Hal ini disebabkan karena ASI
merupakan cairan tubuh yang dinamis, dan komposisi ASI senantiasa berubah untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi bayi baru lahir. ASI pertama yang dikonsumsi bayi,
disebut fore-milk (ASI awal), mengandung kadar lemak yang lebih rendah, yang
secara konstan meningkat kadarnya dalam hind-milk (ASI akhir), dan hal ini
diduga yang mendasari timbulnya rasa puas atau kenyang pada bayi.
Selain itu, ASI bayi prematur
ternyata mengandung lebih banyak sistein, taurin, lipase yang meningkatkan
absorbsi lemak, asam lemak tak jenuh rantai panjang (long
chain polyunsaturated fatty acids), nukleotida, dan gangliosida, selain
juga memiliki bioavailabilitas yang lebih besar terhadap beberapa jenis elemen
mineral.
Kandungan gizi ASI bayi prematur
lebih tinggi dibandingkan dengan bayi matur (cukup bulan), sehingga pertumbuhan
bayi prematur pada awalnya seringkali cukup baik. Komposisi ASI bayi prematur
akan berubah menjadi serupa ASI bayi matur dalam waktu 3-4 minggu, namun pada
saat itu masa kehamilan bayi juga sudah cukup bulan sehingga ASI-nya sesuai
dengan kebutuhannya. Untuk bayi yang pada usia kronologis 4 minggu masa
kehamilan belum mencapai 37 minggu selain ASI perlu ditambahkan Human
Milk Fortifier (fortifikasi
ASI).
Fortifikasi ASI mengandung protein
bovine whey-predominant atau hidrolisat, karbohidrat yang khususnya terdiri
atas polimer glukosa/maltodekstrin, mengandung natrium, kalsium, fosfor,
magnesium, beberapa mikronutrien serta vitamin. Dari Cochrane
Reviews, didapatkan bahwa fortifikasi multikomponen ASI meningkatkan
retensi nitrogen, memperbaiki pertumbuhan, serta kandungan mineral tulang.
Fortifikasi dimulai jika toleransi minum > 100 mL/kgbb/hari atau bayi sudah
mencapai pemberian minum secara penuh. Untuk nutrisi yang optimal, bayi
prematur membutuhkan asupan nutrisi 180 mL/kgbb/hari. Pemberian Human milk
fortifier atau ASI yang difortifikasi umumnya dihentikan saat bayi akan pulang
dari perawatan rumah sakit.
Pemberian ASI merupakan langkah tepat dalam pemberian
nutrisi untuk bayi prematur. ASI dari seorang ibu yang baru saja melahirkan
bayi prematur sangat berbeda dengan ASI yang berasal dari seorang ibu yang
melahirkan bayi dengan cukup bulan. Hal ini dikarenakan ASI yang keluar
mengikuti kebutuhan nutrisi dari bayi tersebut. Dan karena bayi prematur sangat
membutuhkan nutrisi yang tinggi dibandingkan dengan bayi lahir cukup bulan maka
ASI yang dihasilkan pun jauh lebih bernutrisi dan lebih bagus dari ibu yang
melahirkan bayi prematur.
Akan tetapi, kandungan nutrisi ASI dari ibu yang baru
melahirkan bayi prematur akan berubah menjadi ASI seperti bayi cukup bulan
dalam waktu 3 hingga 4 minggu. Tapi biasanya bayi prematur yang sudah berusia 3
hingga 4 minggu memang sudah cukup waktunya mendapatkan ASI sesuai dengan
kebutuhannya. Itulah alasannya pentingnya memberikan ASI pada bayi Anda karena
ASI memberikan nutrisi yang tepat sesuai dengan kebutuhan bayi Anda. Berikut adalah tips untuk memberikan
Asi pertama kali pada bayi yang lahir prematur :
1.
Menggunakan Bantuan Medis
Pada keadaan bayi
prematur, bila diperlukan dokter akan menggunakan alat berupa selang bantu
yaitu nasogastric tube yang umum dipasang pada mulut bayi langsung ke
lambung. Bantuan dari selang akan membantu dokter untuk memantau tingkat
kematangan dalam pencernaan bayi, sehingga mampu melihat volume ASI yang mampu
dicerna oleh bayi. Selain itu juga untuk mengontrol terjadinya perdarahan pada
lambung bayi prematur.
2.
Volume ASI yang diberikan disesuaikan dengan kondisi pencernaan bayi
Pemberian asi pada bayi
prematur tidak sebebas dengan pemberian pada bayi normal, hal ini berhubungan
dengan kondisi pencernaan bayi prematur yang belum sempurna, sehingga volume
pemberian asi akan diberikan sesuai dengan kondisi pencernaan bayi, tentu saja
melalui bantuan dokter untuk memastikan pencernaan bayi.
3.
Memberikan Asi melalui botol
Pada situasi bayi yang
lahir prematur pada usia kandungan 34-35 minggu akan mengalami refleks dalam
menghisap, sehingga harus memerlukan refleks menghisap, salah satunya dengan
pemberian asi di dalam botol yang dilengkapi dengan dot.
4.
Mengenali suhu tubuh normal Bayi
Apabila bayi telah mampu
mengembangkan refleks mengisapnya dan suhu tubuh bayi telah normal (tidak lagi
mengalami penurunan pada suhu tubuhnya), Anda dapat mengajarinya mengisap ASI
secara langsung.
Jadi, ASI merupakan nutrisi terbaik untuk bayi
lahir kurang bulan dan cukup bulan. Pemberian ASI pada bayi kurang bulan
memberikan keuntungan nutrisi, fisiologis, maupun emosional. Cara pemberian ASI
tergantung pada kemampuan bayi menghisap dan menelan.
Nama : Zuhri Fahrima H.
Email : hartantirima@gmail.com
Blog : scapelbedah.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar