Anak merupakan dambaan setiap keluarga. Banyak diluar sana orang yang sudah menikah belum tentu dikaruniai seorang anak. Ia berusaha dengan sekuat tenaga untuk memiliki anak dengan cara mengadopsi anak melalui panti asuhan atau rumah sakit. Maka dari itu, untuk anda yang sudah menikah dan dikaruniai seorang anak baik laki-laki atau perempuan jagalah mereka dengan sebaik mungkin. Dengan cara menjaga kesehatan anak dan melatih anak agar tetap sehat. Hal itu dapat terwujud dengan cara memberikan makanan yang bergizi setiap harinya.
Orang tua seharusnya selalu menjaga dan marawat anaknya masing-masing. Pemberian gizi yang seimbang akan memprecepat tumbuh kembang anak secara optimal. Faktor lain yang dapat mempengaruhi tumbuh kembvang anak yaitu adalah faktor luar. Anak yang sering atau mudah bergaul tumbuh kembang dan daya kecerdasan otak dalam penalarannya akan lebih cepat berkembang dibanding anak yang sering berada didalam rumah.
Orang tua seharusnya selalu menjaga dan marawat anaknya masing-masing. Pemberian gizi yang seimbang akan memprecepat tumbuh kembang anak secara optimal. Faktor lain yang dapat mempengaruhi tumbuh kembvang anak yaitu adalah faktor luar. Anak yang sering atau mudah bergaul tumbuh kembang dan daya kecerdasan otak dalam penalarannya akan lebih cepat berkembang dibanding anak yang sering berada didalam rumah.
Dari beberapa faktor yang disebutkan diatas dapat dirangkum menjadi satu kesatuan aspek kesehatan menurut analisa kesehatan.
Berikut ini adalah faktor yang dapat mempenmgaruhi tumbuh kembang anak usia balita :
Jumlah gizi yang diberikan disetiap asupan makanan yang dikonsumsi.
Gaya hidup.
Lingkungan sekitar.
Faktor genetik.
Anak yang terlahir sehat akan terlihat lebih beda dibanding anak yang terlahir dengan kekurangan. misal pada fisik atau psikisnya. Anak sehat maka tumbuh kembangnya akan lebih cepat dari pada anak yang berada dalam masa kurang atau keterbatasan. Pemberian gizi cukup merupakan hal yang bagus untuk perkembangan anak.
Macam-macam gizi seimbang untuk anak, yaitu :
Memenuhi 5W + 1H. Misalnya : lauk pauk
Mengandung karbohidrat
Mengandung protein
Mengandung mineral
Mengandung lemak baik nabati atau hewani yang bermanffat bagi tubuh manusia.
Namun, kondisi setiap anak itu berbeda-beda. Ada yang kondisi anak itu kuat, lemah, ataupun sedang tergantung daya tahan disetiap anak masing-masing. Anak akan mudah sakit apabila kondisinya ia menurun dari sebelumnya.
Beberapa aspek yang dapat mempengaruhi daya ketahanan anak, yaitu :
1. Genetik
Pengaruh genetik pada kekuatan otot dan daya tahan otot pada umumnya berhubungan dengan komposisi serabut otot yang terdiri dari serat merah dan serat putih. Seseorang yang memiliki lebih banyak lebih tepat untuk melakukan kegitan bersifat aerobic, sedangkan yang lebih banyak memiliki serat otot rangka putih, lebih mampu melakukan kegiatan yang bersifat anaerobic. Demikian pula pengaruh keturunan terhadap komposisi tubuh, sering dihubungkan dengan tipe tubuh. Seseorang yang mempunyai tipe endomorf (bentuk tubuh bulat dan pendek) cenderung memiliki jaringan lemak yang lebih banyak bila dibandingkan dengan tipe otot ektomorf (bentuk tubuh kurus dan tinggi) (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994).
2. Umur
Umur mempengaruhi hampir semua komponen kesegaran jsmani. Daya tahan kardiovaskuler menunjukkan suatu tendensi meningkat pada masa anak-anak sampai sekitar dua puluh tahun dan mencapai maksimal di usia 20 sampai 30 tahun (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994). Daya tahun tersebut akan makin menurun sejalan dengan bertambahnya usia, dengan penurunan 8-10% perdekade untuk individu yang tidak aktif, sedangkan untuk individu yang aktif penurunan tersebut 4-5% perdekade (Brian.Jsharkey, 2003). Peningkatan kekuatan otot pria dan wanita sama sampai usia 12 tahun, selanjutnya setelah usia pubertas pria lebih banyak peningkatan kekuatan otot, maksimal dicapai pada usia 25 tahun yang secara berangsur-angsur menurun dan pada usia 65 tahun kekuatan otot hanya tinggal 65-70% dari kekuatan otot sewaktu berusia 20 sampai 25 tahun.
3. Jenis Kelamin
Kesegaran jasmani antara pria dan wanita berbeda karena adanya perbedaan ukuran tubuh yang terjadi setelah masa pubertas. Daya tahan kardiovaskuler pada usia anak-anak, antara pria dan wanita tidak jauh berbeda, namun setelah masa pubertas terdapat perbedaan. Rata-rata wanita muda memiliki kebugaran aerobik antara 15-25% lebih kecil dari pria muda dan ini tergantung pada tingkat aktivitas mereka. Tapi pada atlet remaja putri yang sering berlatih hanya berbeda 10% dibawah atlet putra dalam usia yang sama dalam hal VO2max.
4. Kegiatan Fisik
Fisik anak itu berbeda tergantung kondisi disetiap anak masing-masing. jumlah asupan gizi dapat mempengaruhi tingkat kekebalan anak. Anak yang banayk gizinya tidak akan mudah terserang penyakit dibanding anak yan g mempunyai gizi yang kurang.
Berikut ini adalah faktor yang dapat mempenmgaruhi tumbuh kembang anak usia balita :
Jumlah gizi yang diberikan disetiap asupan makanan yang dikonsumsi.
Gaya hidup.
Lingkungan sekitar.
Faktor genetik.
Anak yang terlahir sehat akan terlihat lebih beda dibanding anak yang terlahir dengan kekurangan. misal pada fisik atau psikisnya. Anak sehat maka tumbuh kembangnya akan lebih cepat dari pada anak yang berada dalam masa kurang atau keterbatasan. Pemberian gizi cukup merupakan hal yang bagus untuk perkembangan anak.
Macam-macam gizi seimbang untuk anak, yaitu :
Memenuhi 5W + 1H. Misalnya : lauk pauk
Mengandung karbohidrat
Mengandung protein
Mengandung mineral
Mengandung lemak baik nabati atau hewani yang bermanffat bagi tubuh manusia.
Namun, kondisi setiap anak itu berbeda-beda. Ada yang kondisi anak itu kuat, lemah, ataupun sedang tergantung daya tahan disetiap anak masing-masing. Anak akan mudah sakit apabila kondisinya ia menurun dari sebelumnya.
Beberapa aspek yang dapat mempengaruhi daya ketahanan anak, yaitu :
1. Genetik
Pengaruh genetik pada kekuatan otot dan daya tahan otot pada umumnya berhubungan dengan komposisi serabut otot yang terdiri dari serat merah dan serat putih. Seseorang yang memiliki lebih banyak lebih tepat untuk melakukan kegitan bersifat aerobic, sedangkan yang lebih banyak memiliki serat otot rangka putih, lebih mampu melakukan kegiatan yang bersifat anaerobic. Demikian pula pengaruh keturunan terhadap komposisi tubuh, sering dihubungkan dengan tipe tubuh. Seseorang yang mempunyai tipe endomorf (bentuk tubuh bulat dan pendek) cenderung memiliki jaringan lemak yang lebih banyak bila dibandingkan dengan tipe otot ektomorf (bentuk tubuh kurus dan tinggi) (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994).
2. Umur
Umur mempengaruhi hampir semua komponen kesegaran jsmani. Daya tahan kardiovaskuler menunjukkan suatu tendensi meningkat pada masa anak-anak sampai sekitar dua puluh tahun dan mencapai maksimal di usia 20 sampai 30 tahun (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994). Daya tahun tersebut akan makin menurun sejalan dengan bertambahnya usia, dengan penurunan 8-10% perdekade untuk individu yang tidak aktif, sedangkan untuk individu yang aktif penurunan tersebut 4-5% perdekade (Brian.Jsharkey, 2003). Peningkatan kekuatan otot pria dan wanita sama sampai usia 12 tahun, selanjutnya setelah usia pubertas pria lebih banyak peningkatan kekuatan otot, maksimal dicapai pada usia 25 tahun yang secara berangsur-angsur menurun dan pada usia 65 tahun kekuatan otot hanya tinggal 65-70% dari kekuatan otot sewaktu berusia 20 sampai 25 tahun.
3. Jenis Kelamin
Kesegaran jasmani antara pria dan wanita berbeda karena adanya perbedaan ukuran tubuh yang terjadi setelah masa pubertas. Daya tahan kardiovaskuler pada usia anak-anak, antara pria dan wanita tidak jauh berbeda, namun setelah masa pubertas terdapat perbedaan. Rata-rata wanita muda memiliki kebugaran aerobik antara 15-25% lebih kecil dari pria muda dan ini tergantung pada tingkat aktivitas mereka. Tapi pada atlet remaja putri yang sering berlatih hanya berbeda 10% dibawah atlet putra dalam usia yang sama dalam hal VO2max.
4. Kegiatan Fisik
Fisik anak itu berbeda tergantung kondisi disetiap anak masing-masing. jumlah asupan gizi dapat mempengaruhi tingkat kekebalan anak. Anak yang banayk gizinya tidak akan mudah terserang penyakit dibanding anak yan g mempunyai gizi yang kurang.
By Posted : Eka Puji Lestari
E-mail : ekapujilestari789@gmail.com
Blogger : ekapujilestari32.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar