
Yang hal ini menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada organ tubuh seperti mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaaan dengan mikroskrop elektron.
Secara etiologi, diabetes melitus terbagi menjadi dua kategori, yaitu Diabetes Melitus Tergantung Insulin (DMTI) yang disebabkan oleh destruksi sel Beta pada pulau Langerhans akibat proses autoimun, serta Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin (DMTTI) yang disebabkan karena kegagalan relatif sel Beta dan resistensi insulin. Demikian adalah pengertian Diabetes Melitus (pengertian DM)
Penyakit diabetes melitus ini tidak bisa disembuhkan, namun bisa
dikendalikan dan juga kontrol yang baik tentunya dengan rajin dalam hal
mengontrol kadar gula darah. Kontrol yang ketat ini akan bisa mencegah
terjadinya komplikasi DM pada pasien dengan diabetes. Karena komplikasi
penyakit diabetes melitus (DM) ini banyak macamnya pula
Kali ini saya akan mencoba berbagi mengenai bagaimana kita mengontrol dan juga memberikan perawatan diabetes melitus di rumah dan juga bagaimana bila ada luka dan membutuhkan perawatan luka DM Diabetes Melitus dan semoga bisa berguna serta dapat memberikan manfaat
Karena kita mengetahui bahwasannya penyakit DM ini tidak bisa sembuh
secara total maka bentuk perawatan dan juga penanganan sehari-hari
adalah point pentingnya adalah dengan menjaga kadar gula darah pasien
itu sendiri dalam kategori yang baik dan seimbang dalam artian tidak
terlalu tinggi dan juga tidak terlaly rendah gula darahnya.
Berikut beberapa tips cara perawatan diabetes melitus bila dilaksanakan di rumah :
Berikut beberapa tips cara perawatan diabetes melitus bila dilaksanakan di rumah :
Pola Makan dan Diet Yang Tepat.
Para penderita penyakit DM
diabetes melitus ini memang harus benar-benar ketat dalam menjaga pola
makan dan diet DM. Karena bila penderita DM pola makannya tidak dijaga
maka kemungkinan timbulnya keluhan akan semakin besar lagi. Diet DM
perlu dilakukan dengan mengurangi asupan karbohidrat (berbagai jenis
gula dan tepung termasuk nasi, kentang, ubi, singkong dan lain
sebagainya), mengurangi makanan berlemak (daging berlemak, kuning telur,
keju, dan susu tinggi lemak) serta memperbanyak makan sayur dan buah
sebagai sumber serat, vitamin dan mineral. Sebagai sumber protein dapat
dengan memanfaatkan ikan, ayam (terutama daging dada), tahu dan tempe.
Memonitor Kadar Gula Darah.
Bila termasuk dalam kategori pasien DM
dengan kadar gula yang naik turun secara dratis, maka bila diperbolehkan
pulang oleh Dokter maka yang perlu untuk diperhatikan adalah menjaga
kadar gula darah dan juga memonitornya. Ada alat tersendiri buat
penderita DM untuk mengecek glukosa sewaktunya dengan alat Glukotest.
Dan alat pemeriksaan Glukotes ini dapat dibeli dijumpai di apotik-apotik
atau toko tempat menjual ala-alat kesehatan. Bila kadar gula tidak
terkontrol maka perawatan luka DM juga akan memperpanjang waktu lagi.
Malakukan Olahraga.
Tentunya dalam hal ini adalah melaksanakan
aktifitas olahraga yang disesuaikan dengan kemampuan penderita dM
sendiri dan dilaksanakan secara bertahap. Mengingat akan manfaat olahraga
baik bagi kesehatan dan juga dalam rangka menjaga kadar gula darah.
Jenis olahraga yang ideal untuk penderita pasien diabetes adalah aerobik
adalah yang bersifat aerobik seperti jalan atau lari pagi, bersepeda,
berenang, dan lain sebagainya. Olahraga aerobik ini paling tidak
dilakukan selama 30-40 menit didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan
diakhiri pendinginan antara 5-10 menit. Latihan ini bisa dilakukan
sebanyak 3 kali seminggu. Contoh olahraga yang baik dan ideal untuk
penyakit DM (Diabetes Melitus) itu tersebut diatas.
Pengobatan Yang Teratur.
Bagi para penderita diabetes melitus
(diabetisi) minum obat dan kontrol teratur adalah sesuatu yang sangat
dianjurkan. karena memang penderita diabetes melitus harus minum obat
yang diberikan oleh dokter secara teratur, dan jangan sampai
terlewatkan. Selain itu, tidak diperkenankan untuk menambah atau
mengurangi dosis obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Untuk para diabetisi yang mendapatkan terapi insulin secara berlanjut,
mereka diharapkan bisa melakukan penyuntikan secara mandiri. Bila tidak
bisa melakukannya, dapat minta pertolongan kepada tenaga kesehatan atau
kader kesehatan yang ada disekitar tempat tinggalnya.
Post By : Syifa Dwi Syahril
Email : syifadwisyahril0@gmail.com
Blog : syifadwisyahril0.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar